Khanza seakan mendapatkan kembali semangatnya yang sempat hilang setelah mendapatkan dukungan dari pak Gibran juga sahabat dekatnya selama ini, Chika. Sepulang dari sekolah Khanza merebahkan tubuhnya sejenak di atas ranjangnya. Dia melirik jam di ponselnya sudah menujukkan pukul 2 siang, sebentar lagi dia sudah akan kembali pergi menuju les komputer. Sudah tentu juga akan kembali bertemu dengan Devano, laki-laki yang sebenanrya sangat malas untuk dia temui lagi.
"Hah, Tuhan. Kenapa aku harus di petemukan dengan orang yang super dingin sepertinya, merusak mood ku saja."
Sesaat kemudian dia tertidur dengan pulas hingga dia di kejutkan dengan suara ketukan pintu dari luar kamarnya lalu Khanza terbangun menuju pintu untuk membukanya. Dilihatnya ibu Khanza sudah berdiri di depan pintu kamarnya.
"Sudah jam berapa ini? Tidak pergi les?" tanya ibu Khanza.
"Ah, ya bu. Sebentar lagi," jawab Khanza sambil mengucek kedua matanya.
"Cepat sedikit, nanti kau terlambat."
Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com