Aku menatap wajah remaja Balthazar yang saat ini sedang murka, sementara pikiranku melesat ke segala arah sekaligus.
Mengapa Vincent memberiku cincin ini?
Aku masih terus menatap wajahnya. Perlahan Balthazar pun ikut membalas tatapanku. Kami saling menatap selama beberapa detik yang terasa seperti beberapa tahun lamanya.
"Kau adalah ayahku... kan?" bisikku dengan suara tercekat.
Wajah pucat pasinya terlihat semakin memucat. "Aku... Aku tidak tahu tentang ini."
Ibu kandungku pasti tidak pernah memberitahunya, Balthazar kelihatan benar-benar shock hingga tubuhnya merosot ke tanah.
"Ya Tuhan... Elizabeth," gumamnya dengan pandangan kosong.
Kami sama-sama duduk terhenyak dalam diam hingga akhirnya suara langkah kaki terdengar berlari ke arah kami. Dari aroma yang kucium Dimitri dan Alex lah yang sedang menuju ke lokasi ini.
Di tengah rasa shockku, perutku kembali bergejolak saat mencium aroma mate Alex.
Situasi ini benar-benar kacau...
Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com