Momentum saat jarinya menyentuh keningku terasa seperti slow motion. Perlahan aku merasakan sakit yang meledak di tubuhku, mungkin rasanya sama seperti patah tulang, hanya saja saat ini seluruh tulangku terasa remuk bersamaan. Aku ingin berteriak sekencang-kencangya, tapi bibirku terkatup rapat dan akhirnya teriakan itu tertahan di tenggorokanku.
Perlahan tubuhku melayang sedikit menjauh dari Balthazar. Dengan kedua matanya yang berkilat puas, Ia masih tersenyum saat menatapku.
Dasar sialan, pikirku samar-samar di tengah rasa sakit yang kurasakan. Aku tidak sempat mengumpatnya lama-lama karena hembusan angin menghempas dari tubuhku ke segala penjuru danau ini. Bahkan Balthazar harus mundur beberapa langkah karena angin kencang yang mendorongnya.
Pandanganku berayun ke langit perlahan, saat ini hanya ada awan kelabu di langit yang pekat. Aku hanya sempat memikirkan satu hal sebelum tubuhku terhempas ke danau ini.
Dingin.
Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com