Keesokan paginya, Clarissa mengantarkan kepergian sang suami di depan rumah bersama Ken. Ada perasaan aneh yang memenuhi relung hatinya. Seolah ia tak rela jika suaminya itu harus pergi untuk melakukan perjalanan bisnis ke luar kota.
Entah bagaimana, Clarissa ingin sekali menangisi kepergian suaminya itu. Namun ia mencoba untuk menahan dirinya agar Ken tidak melihatnya larut dalam kesedihan.
"Apakah Mommy ingin menangis?" tanya Ken dalam wajah polos yang menyaksikan kesedihan dari ibunya.
"Bukan, Ken. Ada debu yang baru saja masuk ke dalam mata Mommy. Rasanya sangat perih hingga membuat Mommy ingin menangis." Perempuan itu sengaja menutupi kesedihannya dari anak semata wayangnya. Clarissa tak mungkin menunjukkan sisi lemah di dalam dirinya.
Pasangan ibu dan anak itu akhirnya berangkat ke kantor dengan seorang sopir dari rumahnya. Sepanjang perjalanan, Clarissa tak banyak bicara. Hanya sesekali ia menjawab pertanyaan dari anaknya itu.
Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com