Satu bulan berlalu, Adel setia malam merutuki suaminya yang tidak kunjung pulang. Kehamilan Adel yang sudah mulai memasuki bulan ke tiga membuat semua orang mulai mengetahuinya.
Adel merasa Setiap hari tingkah Clarissa sudah tidak bisa dipahami. Tingkahnya melebihi bunda ratu yang berkuasa di istana.
"Kalau Abang tidak lekas pulang, aku akan kembali ke Jakarta. Ingat kata - kataku ini! Jangan membuat aku semakin marah dan kesal." Tulis Adel pada pesan yang dikirimkan pada ponsel Yusuf.
Adel harus menghadapi Clarissa sendirian, wanita itu mulai bertingkah.
"Kenapa perutku sakit? Padahal tadi baik - baik saja." Ucap Adel pelan.
Tangan Adel mengusap perutnya perlahan, berusaha mengurangi semua rasa sakit yang dia rasakan.
"Ada apa ini? Kenapa tiba-tiba begini?"
Adel meraih ponselnya dan mengirimkan pesan kepada Sabrina. Selama Adel tinggal di istana utama, Sabrina juga ikut tinggal di istana utama.
"Ada apa?" Tanya Sabrina setelah dia membuka pintu dengan kasar.
Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com