Gaea menghela napas lega sentuhan tangan Rainer berhenti juga. Ia menggeleng sekali, "Aku baik-baik saja, hanya menyadari kalau di wajahmu ada nasi yang menempel."
Eryk mengerutkan alisnya. Ia pagi ini tidak sarapan dengan nasi sewaktu berkunjung di rumah Sophia tidak ditawari makan nasi jadi Gaea berbohong padanya.
'Apa yang terjadi?'
Eryk melirikkan matanya pada Rainer yang terdiam bertopang dagu memandang keluar. Ia tidak menemukan hal yang aneh awalnya, namun mendapati senyum samar terukir di bibir saudaranya membuatnya berasumsi jika apa yang dialami Gaea itu ulah Rainer.
Rainer sungguhan menyatakan bendera perang padanya.
'Hanya karena kau bersembunyi memakai title 'Pangeran-mu', aku akan diam saja? Kita lihat nanti, buddy.'
Eryk menyelipkan tangannya di balik jaket yang dikenakan Gaea untuk melingkarkan pinggang ramping wanita itu, "Sudah tidak apa-apa," gumamnya lembut.
Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com