webnovel

Surat kabar ke - Dua

Tiga langkah sebelum masuk kamar mes.., cindy berhenti, kemudian me'ngeluarkan kunci mes karena teman se'kamar nya masih belum juga pulang.🔐🔑🔑

suara pintu terdengar di buka kreket..., brakk !!! 🚪🚪🚪

Setelah mereka masuk.., tony langsung membuka kotak kardus yang be'risikan martabak se'mentara cindy langsung mengambil dua gelas air putih ke dapur.

Tony : cind.., kamar mandi sebelah mana aku mau cuci tangan dulu ?

Cindy : tinggal lurus ke belakang ton.., lalu belok ke kiri !

Tony : oh iya...

Tak lama kemudian tony kembali ke kamar depan dan mendekati cindy, tanpa menunggu lama ia segera menyuapi ke kasih nya.

dengan lembut dan sangat hati - hati.., tangan tony memotong sedikit demi sedikit lapisan roti kue martabak.🥧🥧🥧

Tak kalah dasyat nya cindy pun lalu me'nyenderkan kepala ke bahu tony karena.., mungkin ia masih terharu, sekaligus bahagia Setelah memakai cincin pemberian dari tony.💎💎💎

Cindy : ton..?

Tony : ya...

Cindy : jiga suatu sa'at kita menikah.., aku ingin kita pulang ke desa dan hidup di desa.

Tony : iya sama cind.., aku pun begitu kan dulu aku sudah pernah bilang.., jauh - jauh hari sebelum kita datang kesini, kita pergi untuk kembali dan bukan takkan kembali.

Cindy : iya ton, kita pergi untuk meraih mimpi dan bukan pergi untuk meninggal kan mimpi.

Pelukan mereka pun semakin erat dan sejenak terbawa hening suasana.., Namun tony segera tersadar dan kembali berbicara...💏

cind.., habisin dulu martabak nya !

Cindy : iya ton...

Tak terasa waktu begitu cepat berlalu.., selagi asyik mereka ngobrol berdua, tiba - tiba dari luar datang teman satu kamar cindy.., dengan cepat cindy pun melepas kan pelukan sambil tersenyum malu.

Setelah masuk kamar mereka saling menyapa dan akhir nya tony pun segera ber'pamitan untuk kembali beristirahat.😴😴😴

================

Se'mentara itu di ke'diaman pak mansyur..., terlihat petugas desa sedang bercakap - cakap.., rupanya ia meng'hantarkan sebuah surat kabar dari cindy anak nya.🗞🗞

Nampak orang tua cindy terlihat riang menerima surat kabar tersebut, dengan sambutan yang ramah mereka berdua mem'persilahkan petugas untuk masuk terlebih dahulu kerumah.

Kemudian mereka bertiga ngobrol di ruangan tamu sembari meneguk segelas kopi hangat jamuan dari tuan rumah.

setelah semua nya selesai.., petugas desa lalu segera ber'pamitan kepada mereka berdua karena ada tugas yang lain yaitu meng'hantarkan surat untuk ibu sumiyati.

dengan penuh rasa terimakasih dan bahagia.., pak mansyur & ibu aminah me'ngiringi petugas desa sampai depan halaman rumah.🏘🏘

Hentakan kaki yang menekan pedal, setahap demi setahap mengkayuh sepedah mengikuti rotasi ban roda yang terus berputar.🚵🚴🏼🚴🏼

dengan tatapan kedepan sang petugas tak lelah membawa surat kabar dari rumah ke rumah di suatu pedesa'an.., karena hanya itulah yang menjadi pengobat rindu di kala satu rumah/satu keluarga menerima berita atau kabar dari sanak saudara, yang jauh pergi merantau meninggal kan mereka.

Sebab pada kisaran tahun tersebut yaitu 1994 se'seorang/keluarga jarang yang meng'gunakan telepon rumah, malah bisa di katakan langka bahkan tidak ada.

apalagi hand phone/ telepon genggam pada masa itu indonesia belum menerima import gaget dari luar atau produksi karena pada zaman tersebut belum begitu modern.

Jalan pesisir desa yang berkelok serta deras nya air irigasi sudah menjadi pemandangan biasa bagi sang petugas.

di setiap rumah warga atau penduduk senyum dan sapa telah menjadi keseharian nya, dan ia seolah menjadi pahlawan bagi seluruh masyarakat di sekitaran desa.

begitulah kira nya gambaran dari jasa sang petugas desa yang menjadi media atau sarana komunikasi untuk warga setempat.🖨🖨🖨

**************

Kembali tiba di rumah ibu sumiyati.., seperti biasa beliau meminta tolong agar petugas memberi tahu pak salim adik ipar nya bahwa ada surat kabar dari tony anak nya.

Dengan segera tanpa menunggu lama petugas pun menuju rumah pak salim, karena itu sudah bagian dari tugas dalam melayani/mengayomi masyarakat.., secara kebetulan kondisi ibu sumiyati pada sa'at itu sedang sakit, sehingga beliau hanya me'minta maaf kepada petugas sebab tidak bisa menjamu atau me'nyediakan apa - apa.

Senja sore berganti malam.., pak salim & ibu khasanah kembali me'nyambangi rumah ibu sumiyati.

waktu itu mereka main tidak dengan kosong, melainkan membawa satu mangkuk sop untuk kaka ipar nya, karena mereka sudah di beri tahu petugas desa bahwa kaka ipar nya sedang sakit.🤕🤕🤕

setelah sampai di rumah.., mereka berdua segera masuk pintu rumah yanng tak terkunci dan memang benar ada nya ibu sumiyati sedang terbaring lemah di kamar.

pak salim : asalam mualaiqum...

Sumiyati : Wa'alaiqum salam..wr.wb ( menjawab dengan nada lirih )

Salim : m'ba.., katanya sakit ?

Khasanah : iya m'ba..

Sumiyati : iya.., udah sekitaran 4 hari

Salim : Oh.., kenapa tidak memberi tau dari kemarin ?

Khasanah : iya m'ba.., m'ba kan bisa nyuruh tetangga untuk memberi tau kami.

Sumiyati : Aku takut nge'repotin kalian ?

Salim : tak apa m'ba kami kan adik ipar mu.., oh iya kami bawa sop buat m'ba.., ntar aku suapin yahc..

Se'mentara istriku khasanah yang mem'bacakan surat nya.

Sumiyati : iya lim...

Salim : ya udh..., bu.. kamu ngambil air minum dulu ke dapur, sesudah itu bacakan isi surat nya biar aku yang menyuapi kaka ku, ( berbicara pada istri nya bu khasanah )🍽

Khasanah : baik bang...

Setelah mengambil segelas air putih.., bu khasanah lalu meminta surat kabar dari tony untuk mem'bacakan nya.

Beginilah isi surat nya :

Teruntuk ibu ku sumiyati di rumah.., aku tony anak'mu minta ma'af yang sebesar - besar nya.

karena, telah lancang mengambil ke putusan yaitu meminang cindy cipta lindu atmaja binti mansyur tanpa se'pengetahuan dan saksi ibu di rumah.

Dengan rasa santun dan penuh hormat.., sekali lagi saya tony minta ma'af yang sebesar - besar nya.

Salam hormat hatur saya TONY.🖋🖊📝

Mendengar isi surat dari anak nya.., seketika itu ibu sumiyati langsung terharu ber'campur bahagia

sembari tetap mengunyah sayur sop bikinan adik nya.., ibu sumiyati mengucap syukur dan berdo'a memberi restu dari kejauhan buat anak nya.🤱🤱🥣🥣

tetesan air mata pun berlinang di pipi bu khasanah dan pak salim yang mem'bacakan surat.

kata sabar dan pelukan erat pun tak lupa dari beliau kepada kaka nya.👥👥👥

Salim : yang sabar ya m'ba...

Khasanah : iya m'ba...

Sumiyati : iya lim/nah.., aku merestui apa yang telah menjadi keputusan nya, mudah - mudahan cindy jodoh yang terbaik buat anakku.

Sambil ber'bicara ter'sendat dan tak kuat lagi menahan tangisan.😢😢😰

Salim/Khasanah : Amiin....🙏🙏🙏

***************

bersambung>>>>>>>

Chương tiếp theo