"APA YANG KALIAN LAKUKAN?!" Teriakan seorang wanita terdengar dari arah pintu.
Noah menengok dan melihat Alaya dan Lisa, keduanya memiliki ekspresi marah pada wajah mereka.
Noah tidak menjawabnya, pertama tama dia bangun, lalu menggendong Soi-fon yang sudah pingsan dan menyandarkannya di kursi. Setelah itu Noah kembali duduk di kursinya dan mengambil gelas kopi yang ada dimeja.
Noah menatap kedua wanita ini sebentar sebelum dia meminum kopi itu dan menyandarkan kepalanya ke belakang kursi dengan nyaman.
"Apa yang kalian lakukan disini?" Kata Noah dengan santai.
Alaya bergerak menuju Noah dan mencengkram kerah kemeja yang dipakai Noah.
"Aku bilang Apa yang kau lakukan?!" Alaya berteriak dengan marah.
"Itu adalah pertanyaanku ... apa yang kalian lakukan?" Noah menjawab dengan pelan tapi ada sedikit kedinginan dalam suaranya.
Alaya gemetar mendengar suara dinginnya dan air mata mulai keluar dari matanya.
"Noah kenapa kamu menjadi seperti ini? hanya karena hal itu kau sebegitu marahnya dengan kita? Apakah kau tidak mencintai kita lagi?" Alaya masih mencengkram kerah Noah dan berkata sambil menangis.
Noah bingung sekarang, kejadian dengan Soi-fon murni kecelakaan, tapi dia juga sedikit kesal pada kedua istrinya ini dan ingin sedikit membalas sedikit, tapi dia sepertinya sedikit berlebihan.
Tangan Noah jatuh ke punggung Alaya dan mendorong Alaya ke dalam pelukannya.
"Maafkan aku ... itu bukan maksudku Alaya ... aku mencintaimu, kau boleh menghentikanku jika aku melakukan hal yang lain, tapi aku tidak bisa menghentikan ini ... kau pernah bilang untuk tidak pernah berhenti dan terus melanjutkannya hingga akhir kan? Itu adalah janjiku padamu, dan aku tidak bisa melanggarnya" Noah menepuk nepuk punggung Alaya yang masih menangis dipelukannya.
Mendengar ini badan Alaya gemetar dan akhirnya ingat dengan apa yang dikatakannya pada Noah 10 tahun lalu. Alaya terlelap dalam kebahagiaan berkeluarga dan tidak ingin kehilangan siapapun sehingga melupakan apa yang dikatakannya 10 tahun lalu.
Tidak, Alaya tidak lupa, dia hanya berpura pura tidak ingat, dan berharap Noah juga tidak mengingat ini, Karena jika sesuatu terjadi pada Noah, maka itu salah dirinya.
"Aku ..."
"Tidak apa apa ... aku tahu perasaanmu dan aku bisa mengerti itu ... hanya saja, ini bukan tentang perasaan kita lagi, ada jutaan nyawa yang bisa mati kapan saja dan tidak ada yang akan menjadi penyelamat mereka, jika pun ada, mereka tidak akan bisa menyelamatkan begitu banyak. Aku ingin menyelamatkan mereka, seperti kamu menyelamatkanku saat itu ... jadi tolong mengertilah, aku ingin menuntaskan janji ini, tidak ... itu harus, karena ini permintaan keempat yang telah kau buat 10 tahun lalu" Noah melonggarkan pelukannya dan memegang pipi Alaya dengan kedua tangannya lalu mencium bibirnya manisnya.
"Baiklah aku mengerti ... aku harap kamu bisa menjaga dirimu sendiri, jika kau terluka aku akan menjadikanmu tahanan kamar" Kata Alaya dengan suara sedikit gemetar dan pasrah.
Wajah alaya sekarang penuh dengan air mata dan kehilangan senyum indah yang biasanya dia pasang.
"Hei, aku barus sadar wajahmu sangat imut sekarang" Noah terus memainkan pipi Alaya.
"Hei ... hentikan uuuh" meskipun dia berkata begitu, Alaya sepertinya senang pipinya dimainkan seperti ini, diwajahnya yang tertutupi banyak air mata, ada sedikit senyuman dibibirnya.
Noah kemudian merasakan tatapan tidak menyenangkan, Noah melihat Lisa yang ada depan pintu sedang cemberut.
"Lisa kau cemburu? Hehe" Kata Noah dengan main main.
"Tidak, siapa yang cemburu" Kata Lisa dengan kesal. 'Sepertinya situasinya sudah membaik, jadi lebih baik aku bersikap seperti biasanya dan tidak memperkeruh suasana' pikirnya.
Noah membuat gerakan "kemari" dengan tangannya dan memeluk mereka berdua.
"Aku cinta kalian, Ini adalah satu satunya hal yang tidak akan pernah berubah dari diriku, jadi tolong jangan ragukan ini"
"Baiklah ... suami" kata mereka berdua dengan bahagia.
Soi-fon yang bersandar di meja masih terlihat tidak sadarkan diri menggerakan bibirnya dan membentuk senyum tanpa diketahui ketiga orang itu.
"Baguslah ... sepertinya masalahmu sudah selesai tuan" Pikirnya bahagia dan sedih pada saat yang bersamaan.
.
.
.
1 minggu kemudian.
Untuk perjalanan ke 8 jendral, Noah telah menyiapkan sebuah kapal perang yang sangat canggih dan fungsional.
Kapal Perang ini dibuat 2 tahun yang lalu oleh kerjasama dari Tony, Tom, Iceberg dan Franky (Cutty flam). Tom dan murid muridnya sangat terkejut dengan teknologi yang sudah dikembangkan oleh Tony, kemudian mereka menjadi "teman dekat" dan dengan antusias mengerjakan Kapal ini.
Tapi sepertinya tidak untuk Tony, dia adalah penyendiri dan tidak ingin ada yang ikut campur dalam ciptaannya, tapi Noah memerintahkannya jadi dia hanya bisa menyerah dan mengajari Tom dan muridnya banyak hal sebelum membuat kapal ini.
Proses pembuatan memakan waktu 1 tahun, 6 bulan untuk Tom dan muridnya belajar hal yang diperlukan untuk membuat kapal ini, dan 6 bulan lainnya waktu pengerjaannya.
Kapal perang ini mempunyai panjang 400 meter dan tinggi sekitar 180 meter, ini sangat besar untuk sebuah kapal yang ditempati oleh 8 orang, tapi ini akan menunjukan dominasi dari El Cielo, jadi ini diharuskan.
Kapal perang ini berwarna hitam gelap dengan sedikit kilau pada bodinya, di bagian depannya ada benda seperti meriam yang sangat besar yang dapat meluncurkan proyektil bertenaga nuklir hingga 1000 km jauhnya, di setiap sisinya juga mempunyai banyak senjata yang mengarah lurus kedepan. Selain itu kapal ini juga dapat kapan saja meluncurkan 1000 proyektil bertenaga roket yang dapat mencapai target hingga 1000 meter jauhnya.
Kapal ini memiliki radar dan terhubung ke jaringan El Cielo untuk berkomunikasi, selain itu mempunyai kapal dengan ukuran kecil yang disesuaikan pada prefensi 8 jendral, selain itu kapal ini tidak memerlukan angin untuk bergerak, ada sebuah penggerak besar yang sudah dipasang sebagai pendorong.
Dan yang paling penting adalah bahan bakar yang tidak ada habisnya karena Tony sudah membuat semacam reaktor nuklir terkendali yang akan terus menghasilkan energi untuk kapal ini. sehingga kapal ini bahkan bisa bergerak sampai selama lamanya.
Dan juga ada mode tidak terlihat yang sangat sangat berguna, meskipun itu tidak bisa bersembunyi dari observation Haki tapi itu masih bisa bersembunyi dari mata orang biasa dan orang yang dekat dengan kapal. Maksudku, jika mereka bisa melihat arus yang dibuat oleh kapal ini, mereka akan tahu bahwa ada sesuatu disana.
Selain itu ada juga penyimpanan dimensi untuk menyimpan makanan dan banyak hal lainnya sehingga tidak akan memakan banyak tempat.
Untuk kecepatan kapal ini dapat bergerak hingga 270 knot (500 km perjam) yang sangat cepat, ditambah dengan sistem Boost yang bisa menambah kecepatan kapal ini hingga 2 kali lipat, yaitu 540 knot (1000 km perjam).
Dan untuk Nama kapal perang ini, itu akan disebut "Regla" yang berarti Penguasa.
Pada dasarnya ini hanyalah kapal besar yang mengerikan dengan kecepatan yang mengerikan. Didunia lamanya, hal ini tidak masuk akal, tapi entah kenapa semua hal menjadi masuk akal sejak Tony ada disini.
Nah ini baik, Noah ragu mereka akan menggunakan senjata senjata ini, jadi agar tidak sia sia dia memerintahkan salah satu dari murid Tom untuk mengikuti 8 jendral.
Tapi 2 dari muridnya Franky dan Iceberg memutuskan untuk ikut, Noah tidak memiliki masalah dengan ini dan mengijinkan mereka.
Selain 8 jendral dan 2 murid Tom, 20 prajurit dari masing masing jendral juga ikut dalam perjalanan mereka untuk mengurus kapal. Meskipun kapal ini bisa dikendalikan oleh satu orang tapi ini masih perlu banyak orang untuk mengurusnya.
Dan begitulah, semuanya telah siap dan mereka akan segera berangkat.
Malam harinya.
Noah, 8 jendral, 160 pasukan dan Franky berada di pelabuhan. Ini adalah pelabuhan yang ada di distrik 2, sehingga hanya orang militer atau Noah yang bisa ada disini dan karena ini hanya sedikit warga biasa yang akan tahu keberangkatan mereka.
Ke-8 Jendral dan semua orang didepannya berlutut didepan Noah. Noah berdiri dihadapan mereka dengan tangannya disilangkan di depan dadanya.
Hembusan angin membuat rambut mereka berkibar dengan lemas.
Noah menatap semua orang didepannya dengan wajah datar.
"Tidak akan lama lagi hingga tujuan El Cielo terwujud ... dan ini adalah langkah krusial, langkah yang harus dilewati sebelum melangkah kebagian akhir ...
Seperti biasa Kalian bisa melakukan apa yang kalian inginkan, asalkan bertanggung jawab dan tidak menyakiti orang tidak bersalah dan tidak melupakan tujuan kalian pergi kesana ...
Aku tidak akan berkata banyak lagi karena aku rasa kalian tahu apa yang harus kalian lakukan ...
Jadi lakukanlah" Selesai dengan pidatonya Noah mengirim mereka pergi. Semua orang telah menaiki kapal kecuali Soi-fon yang masih ada di depan Noah.
"Ada apa Soi-fon?" Noah melihat Soi-fon yang tidak bergerak bertanya.
"Jaga dirimu Tuan" Katanya dengan lembut.
Noah mengangguk dan tersenyum.
"Itu adalah kata kataku ... jaga dirimu"
Soi-fon ingin berbalik dan menaiki kapal tapi dihentikan oleh Noah.
Noah mengulurkan tangan padanya, ada sebuah gelang hitam, itu adalah gelang yang terbuat dari semacam kain berwarna hitam yang memiliki sedikit tekstur, selain itu, ini hanya terlihat seperti gelang biasa ... tidak ada yang istimewa.
"Ini untukmu" Kata Noah.
"Terimakasih tuan" Kata Soi-fon sambil menunjukan senyum yang langka.
"Hati hati" Noah menepuk kepala Soi-fon.
"Ya ..."
Setelah itu Soi-fon berbalik dan bergabung dengan rombongan.
Angin malam bersiul menjadi lagu pengantar keberangkatan mereka.
Kapal Perang menyalakan mesinnya dan mulai bergerak perlahan meninggalkan pelabuhan.
Noah melihat Kapal besar itu perlahan mengecil dan menghilang dari pandangannya.
.
.
.