Apakah ini benar benar terjadi?" Para angkatan laut yang sekrang sedang berada dilautan medan perang tidak percaya.
"Tidak mungkin" Moral mereka jatuh sekarang.
Melihat pemandangan didepannya Aokiji juga marah, dia benar benar sangat marah, dari Akainu dan Borsalino, Aokiji adalah yang terdekat dengan Zephyr.
Aokiji benar benar ingin bergegas ke kenpachi dan membekukannya, tapi dia kemudian melihat situasinya sekarang, pijakan Es telah hancur, peperangan dilaut tidak mungkin, belum lagi pengguna Buah iblis yang tenggelam dilaut.
Aokiji menjernihkan pikirannya, dia mulai mengkoordinasi perintah apa yang diberikannya terlebih dahulu.
Ini bukan waktu untuk bersedih.
"Semuanya! Selamatkan pengguna buah iblis yang tenggelam, yang tidak terluka selamatkan dulu yang terluka! Semuanya bergerak cepat, Aku akan memuan Medan Es lagi!"
Komamura membiarkan Aokiji untuk memberi perintah, setelah dia selesai.
"Sudah?"
Komamura berdiri di antara pecahan es, dibelakangnya Raksasa samurai Sebesar 100 meter dengan pedang panjang yang sama dengan ukuran tubuhnya.
Raksasa ini akan mengikuti setiap gerakan yang komamura Lakukan tapi dengan kekuatan kehancuran yang mengerikan.
BOOM!!
Tiba tiba 2 raksasa memakai pakaian angkatan laut muncul didepan Aokiji. Kedua raksasa itu menoleh ke aokiji dan mengangguk.
Mereka adalah wakil Admiral dan seseorang dari ras Raksasa.
Aokiji juga mengangguk, sulit mengalahkan orang ini sendirian, itu bagus memiliki bantuan yang kuat.
"Aku benar benar tidak ingin melawanmu" Aokiji melihat Komamura lalu melirik Kenpachi yang berada dikejauhan dengan tatapan dingin.
Tapi kalau kau ingin terus menghalangiku seperti ini, maka baiklah.
.
.
.
"Kalian benar berani bukan?"
Akainu melihat 50 ribu orang didepannya dengan ganas. Dia mengangkat tangannya ke atas dan mulai mengubah tangannya menjadi magma.
"Meteor Vulcano"
Menargetkan ribuan musuh didepannya Ratusan Tinju magma ditembakan keudara dari tangannya .
Hitsugaya melihat ini dan membuat penghalang es besar yang ada di diatas kepala prajuritnya.
"Woven Ice Wall!!"
BANG BANG BANG!!!
Suara Tinju magma yang mengenai penghalang es terdengar. Magma itu perlahan melelehkan Es hitsugaya tapi pada akhirnya itu saat tinju magma terakhir jatuh Penghalang es itu masih ada.
Melihat ini Akainu benar benar marah. Tapi kemudian tiba tiba cahaya merah menembus dirinya, dia melihat tubuhnya sekarang tiba tiba memiliki lubang, untung dia sedang dalam mode elementasi. Dia melihat kearah serangan, itu adalah seorang gadis yang memakai Topeng Putih aneh.
"Serangan apa itu? Buah iblis?"
Tapi sayangnya Tidak ada yang menjawab pertanyaan akainu.
"Lisa pergilah dan pimpin semua pasukan disini, aku akan mengatasi Orang ini" Hitsugaya menunjuk Akainu.
"Baiklah" Lisa juga tidak banyak bertanya dan pergi kearah Akainu untuk melewatinya.
"Kau pikir aku akan membiarkanmu pergi?" Akainu mengejek.
Akainu mengubah tangannya menjadi magma murni dan bersiap melemparkannya kedepan.
"Great Eruption!!"
Tinju Magma raksasa meletus dari tangan dan bergerak menuju Rombongan Lisa.
Tapi sayangnya, Hitsugaya sudah siap, dia membuat tebasan yang diikuti sebuah Naga es yang tercipta. Sebuah Naga es bergerak dan menabrak Tinju Magma Raksasa itu.
BANG!!
Tinju magma pecah dan Naga es juga rusak tapi masih terus menuju ke Akainu.
"Tidak mungkin! Magma ku kalah dengan esnya?! Tidak mungkin!"
Akainu membuat tangannya menjadi magma dan memukul Naga es itu.
BANG!
Naga es hancur berkeping keping. Akainu melihat ke arah Hitsugaya dan marah, Dia sepertinya benar benar ingin membunuhnya!
Akainu masih mencoba menyerang Lisa dan Rombongan tapi tiba tiba Hitsugaya menggunakan Shunpo dan menghalangi Akainu.
"Kamu tidak akan kemana mana" Hitsugaya dengan dingin menatap Akainu.
"Berarti aku harus dengan cepat membunuhmu, kamu bajingan yang berani melawan Angkatan Laut, aku tidak akan berbelas kasihan sedikitpun"
"Hound of Hell!!"
Akainu Melemparkan sebuah gelombang besar magma kearah Hitsugaya, Gelombang magma itu kemudian berubah menjadi berbentuk seperti anjing.
Hitsutgaya juga menebaskan zanpaktounya, kemudian Naga es muncul dan menghadang Anjing anjing itu.
"Jika seperti ini terus, ini akan menjadi pertarungan yang panjang" Hitsugaya bergumam.
"Bankai : Daiguren Hyorinmaru"
Es mengalir melalui Zanpaktounya ke Hitsugaya. Mulai dari lengan kanannya, terbentuk es dengan kepala naga hingga ke gagang pedangnya. Es terus terbentuk ke atas bahunya. Dua naga sayap es besar tumbuh dari punggunya dan ekor naga es tumbuh dari punggung bawahnya. Kemudian Es terbentuk kelengan kirinya yang membungkus tangannya hingga kejari jarinya yang sudah berbentuk Cakar naga es.
Akainu cukup tertergun sebentar dengan perubahan Hitsugaya, tapi dia dengan cepat mengalihkannya, ini adalah kesempatan, Akainu mengubah tangannya menjadi Magma dan menggunakan Soru ke arah Hitsugaya.
"Great Eruption!"
Tinju magma besar dilemparkan kearah Hitsugaya, tapi hitsugaya tenang dan menunjuk Zanpktounya ke depan. Hitsugaya memanipulasi kekuatan esnya dan mengumpulkannya di ujung pedangnya.
Saat ujung Zanpaktounya menyentuh Tinju Magma.
"Vacum Ice Blade"
Tinju magma langsung membeku dan dengan cepat bergerak kearah Akainu. Melihat ini akainu dengan cepat melepaskan koneksi dengan Tinju magmanya dan mundur.
Clank!
Karena tidak ada penyangga diudara, tinju magma yang berada diudara jatuh dan hancur berkeping keping.
Akainu yang melihatnya benar benar terkejut dan tidak percaya.
"Kamu... Bagaimana mungkin, seseorang bisa membekukan magma?" Akainu bertanya dengan tidak percaya.
Sebenarnya jika sebelumnya, Hitsugaya tidak akan bisa melakukan itu, ini adalah berkat Daiguren Hyorinmarunya yang sudah mencapai potensi penuhnya.
Dalam Daiguren Hyorinmaru potensi penuh, Hitsugaya dapat membekukan apapun bahkan sebuah elemen seperti api, angin dan banyak elemen lainnya bahkan udara dapat dibekukannya.
Bentuk bankai Daiguren Hyorinmaru Potensi penuh sebenarnya tidak seperti Hitsugaya terlihat sekarang, tapi itu terlalu melelahkan untuk menggunakannya bentuk itu, jadi Hitsugaya tidak melakukannya dan hanya mempertahankan sifat membekukan elemennya.
"Aku bisa membekukan elemen, yang berarti manusia berbentuk elemen sepertimu tidak berguna, hanya kematian yang menunggu bagi pemakan buah iblis logia sepertimu"
"Tidak mungkin! Hal seperti itu tidak mungkin ada!" Akainu kemudian membuat Tinju Magma yang besarnya 2 kali lipat dari sebelumnya!
"GREAT ERUPTION!!!!"
Dan seperti sebelumnya Hitsugaya mengumpulkan kekuatan es di ujung pedangnya dan akhirnya, meskipun tinju magmanya 2 kali lebih besar itu masih tetap membeku dihadapan esnya.
Akainu menolak untuk percaya ini, dia mengangkat tangannya keatas dan menembakan banyak tinju magma yang ukurannya sama dengan Great Eruption dan mengarahkan semuanya ke Hitsugaya.
"Great Meteor Vulcano!!"
Hitsugaya tenang melihat ini, dia menunjuk Zanpakyounya keatas, dan memfokuskan kekuatannya pada setiap magma yang akan jatuh.
"Subjugation of The Heaven"
Tiba tiba, magma yang berada di udara membeku bersama udara itu sendiri, mereka dengan cepat jatuh dan hancur menjadi kepingan es, semuanya, kekuatan magma yang dibanggakan oleh Akainu hancur menjadi kepingan es dibawah kekuatan Hitsugaya.
"Tidak mungkin" Itulah kata yang diucapkan Akainu.
Hitsugaya melihat akainu yang mempunyai wajah yang tidak percaya, dia menggelengkan kepalanya, orang ini benar benar terlalu sombong dengan kekuatannya, saat kekuatan yang di banggakannya hancur dia menjadi hancur seperti ini.
Akainu masih muda saat ini, belum matang seperti 18 tahun kemudian, Sifat kerasnya belum sempurna.
"Aku akan mengakhiri ini"
Hitsugaya kembali mengangkat pedangnya. Awan diatas kepalanya tiba tiba membuat sebuah lubang besar. Salju perlahan turun dari Lubang besar itu ke arah Akainu.
"Frozen Heaven Hundred Flower Funeral"
Akainu memiliki memiliki perasaan buruk tentang ini, dia dengan cepat menggunakan geppou terbang keudara kemudian dia menggunakan soru dari udara kearah berlawanan dari Hitsugaya.
Akainu tahu serangan ini sangat berbahaya, dia tidak ingin kehilangan hidupnya disini, dia benar benar berada disituasi tanpa harapan sekarang, Akainu terus enggunakan soru hingga batasnya untuk berlari tetapi kemudian, kepingan salju itu menyentuh ujung jarinya.
Dalam sekejap, es merambat ke sikunya dan terus akan menuju kepundaknya.
Merasakan sensasi matirasa tiba tiba Akainu tahu, jika dia tidak ingin kehilangan hidupnya dia harus memotong tangannya untuk menghentikan penyebaran es ini.
Es Hitsugaya ini bukan hanya membekukan bagian luarnya, tapi benar benar membekukan semua yang disentuhnya, setelah itu beku, sesuatu yang beku itu benar benar sudah menjadi es bukan bagian badan seseorang lagi, jadi meskipun dia nanti melelehkannya, Tangan yang beku itu juga akan meleleh.
Jadi pemikiran Akainu benar.
Akainu dengan cepat menguatkan tekadnya, dia membuat magma dengan tangan kanannya dan dengan cepat memotong tangan kiri yang sudah menjadi es.
Darah berceceran dari tangan yang telah terpotong, dia menggunakan Armament Haki dan mengeraskan lukanya untuk menghentikan pendarahan.
Akainu berlari dengan kecepatan tercepatnya dan menghilang.
Hitsugaya tidak mengejarnya, Penentu perang ini bukan Akainu, Itu adalah Sengoku dan Garp, meskipun Admiral kuat tapi itu tidak cukup kuat untuk mengalahkan beberapa 9 jendral, Tugas Hitsugaya dan Lisa adalah mengalahkan Sengoku, setidaknya membuatnya terluka, sedangkan Byakuya dan Soi-fon melawan Garp. Tidak perlu membunuh mereka, hanya menahan pergerakan mereka, dan kemenangan akan langsung diraih.
.
.
.
Sengoku melihat medan perang yang berantakan benar benar kacau, Korban dipihaknya benar benar sangat besar, ini adalah kegagalan terbesar selama hidupnya. Sengoku tidak tahan lagi dan akan terjun kemedan perang.
Tapi kemudian dia merasakan hawa dingin dari belakangnya. Sengoku melihat kebelakang dan banyak gagak hitam berkumpul diatas kapal perangnya.
Kemudian gagak - gagak itu turun ke lantai dan berkumpul hingga akhirnya gagak gagak itu menyatu dan membentuk seorang pria.
Pria itu memakai jubah hitam dengan pola awan merah, dia memiliki wajah dingin dan rambut hitam dengan mata berwarna merah darah.
Pertarungan lain akan dimulai.