webnovel

kurir cinta

siang itu ivey sedang bermain galaxin(galasin)bersama temen teman sebaya nya,walau pun tubuh ivey subur namun kelihatanya ivey sangat lincah,

dari kejauhan terlihat kak Herman berjalan ke arah ivey, baju hitam lengan pendek,celana Dagadu coklat,huhuy keren untuk ukuran anak muda tahun itu,

wit wiiiw ciiiiyeee Yoko datang....liyana menggodaku ...

'vey kak Herman tuhh...

aku sekecil itu sudah merasa salah tingkah hingga gawangku kebobolan,karna pandangan ku tak mau lepas dari kak Herman,

"iveyy boneka nya nyampe....tanya nya sambil tersenyum,

"iya kak maksih yaa....

"sama samaa ucap nya sambil melempar senyum manis padaku,

" kak rosyi sekamar ya sama ivey..

" iyaaaa kak Herman...kakak bisa minta tolong gak sama ivey,hari ini kakak pengen ngomong sama kak rosyi,penting,di warung sana,ivey yang izin nya sama ibu asrama mau kan??

tanpa banyak mikir aku bilang "mau kak

aku pun meninggal kan area permainan dan langsung memanggil kak rosyi, aku sampai kan semua nya,pada kak rosyi,

kak rosyi yang mendapat kabar itu menciumiku,lalu mengajakku ke tempat yang di janjikan kak Herman,

aku di belikan coklat,jajanan,dan di buat kan mie instan di warung itu,aku happy...makanan dan coklat gratis,aku melihat kak Herman sedang berdebat bersama kak rosyi,kak rosyi membentak kak Herman sepertinya Maslaah serius,tapi aku tidak begitu mengerti apa yang mereka debat kan,tapi hatiku bertanya,kak Herman itu siapa nya kak rosyi?

kalo kak Herman pacar kak rosyi,kenapa kak Herman memberiku hadiah boneka,dengan tulisan'' bibi lungku"',saat itu aku tidak mengerti, yang jelas ...

aku tahu kak Herman memberikan boneka bukan karna mencintai ku,

tapi hanya menyukai itu pun karna kak rosyi sangat menyayangiku, dan menganggap aku adik kandung nya,

ternyata ....bukan kak Herman tau segalanya tentang hobi ku,tapi kak rosyi yang memberi tahunya, karna aku selalu jadi bahan obrolan mereka saat mereka bertemu,

hari itu aku tidak merasa cemburu karna kak rosyi atau kak Herman sama sama memperlakukan ku sebagai adik nya,

maniiiis sekali,

''veyy jagain kakak enci yaa...katanya sambil mencubit pipiku

"okey kakak...ucapku sambil berlalu meninggal kan kak Herman,

aku dengan bangga menceritakan segalanya kepada liyana ....namun dia malah tertawa terbahak bahak...hahaha jadi comlang aja ivey bangga ucapnya sambil tertawa lepas meledekku,

jadi kak Herman cuma becandain ivey

ngegeerin ivey ....syukuriin loe vey,

aku hanya garuk garuk kepala tidak mengerti apa apaa....

benar benar tidak ada perasaan deg degan,cemburu,kagum,marah,malah hari - hari ku, menjadi sangat indah,menyenangkan,berwarna,karna

kak rosyi sangat memanjakan ku,kak Herman sering mengirimku coklat dan jajanan,....

kadang kadang memberiku gantungan kunci wini the poo,buku baca wini the po,bingkai foto wini the poo,

aku senang dengan panggilan aliyana padaku

ku kurir cinta,....

~~~~~~~~~~~~~~~~~

hari itu aku sedang bermain di teras asrama sambil main s.o.s semacam tebak silang,bersama liyana dan Yeti,di kejauhan ku lihat kak Herman sedang melamun di teras depan rumah nya,tiba tiba dia berteriak begitu kencang

aaaaargggghhhhhhhhhhhhh!!!!!

dia lemparkan pot bunga yang ada di dekatnya,terlihat ayah nya kak Herman menenangkannya,namun kak Herman memukul-mukul Dingding rumah nya,sambil berteriak "awaaassss aaahhhhh!!!pergiiii!!! ayah pergi sana!!!

kami terperanjat memandang ke arah nya,

''kenapa kak Herman ya ??ucap liyana sambil membelalakan matanya,

iihh kak Herman kaya lagi marah gitu ucap yeti

iyaa kaya orang kesurupan,liyana menimpali,

lalu kak Herman pergi setengah lari ke arah halaman rumah nya,dan mengeluarkan kunci motor dari kantong celana jeans nya,dan menyalakan motor, menderu-derukan nya berulang kali,hingga para tetangga keluar merasa kebisingan,dia lajukan motor nya dengan kecepatan tinggi,sangat tinggi,dia tidak hirau kan panggilan melas dari ayah nya,

sungguh tega kak Herman,

kami saling memandang,

tiba tiba.....

kami di panggil ibu asrama masuk ke dalam ruang santai,

kami melihat kak rosyi bersama keluarganya berpamitan katanya kak rosyi akan pulang ke kampung nya di Sukabumi,untuk menikah dengan pengusaha kayu, usianya 43 tahun,sedangkan kak rosyi 16 tahun,

''haaaaahhhhhhhh...komentarku saat ku mendengar penjelasan ibu nya kak rosyi.

alasannya karna orang tuanya punya banyak hutang kepada pengusaha itu, hutang nya akan di lepas bila kak rosyi mau menikah dengannya,kak rosyi yang baik hati hanya menurut saja,kebiasaan itu masih sering ku dengar di lingkungan ku,kak rosyi memelukku,dan menciumiku dengan derai air mata,sebagai tanda perpisahan,

aku dan liyana saling bertatapan kami mengerti arti marah nya kak herman,dan kami mengerti arti sedih nya kak rosyi,

tapi keduanya seperti berusaha menerima kenyataan,

kak rosyi berbisik di telingaku"salam ya ke kakak Herman,ucapnya sambil menarik koper hitam ke arah pintu dan memandangku dengan pandangan penuh kepedihan,

setelah kejadian itu kami jarang bertemu kak Herman lagi,katanya kak Herman mencari pekerjaan di daerah Tanggerang,dan meneruskan sekolah di sana,.....

ada rasa kehilangan.....yang tidak bisa di ungkapkan,

dan kabarnya kak rosyi di bawa suaminya pindah setelah menikah.

Chương tiếp theo