Aidan langsung pergi, membuat mbakyunya semakin kesal dengan perubahan sikap Aidan itu.
"Dasar, apa yang ada di otak anak itu? Dulu, dia di kampung sangat menjunjung moral dan harga diri dari seorang perempuan! Bagaimana bisa sekarang dia malah seperti itu. Tidur dengan perempuan yang bahkan tidak punya hubungan apa-apa dengan dia. Bahkan, pacaran saja tidak! Mau jadi apa dia ini! Kenapa sikapnya jadi berubah sekali! Apa dia lupa di mana dia dan dari mana asalnya? Dari kampung! Pasti perempuan yang bernama Lintang itu yang terus menggoda Aidan, sehingga Aidan kelepasan dan melakukan hubungan suami istri kepada perempuan jalang itu!"
****
"Mbak Lintang tidak lelah jalan kaki? Saya bisa membonceng Mbak Lintang naik sepeda lho," ini adalah kali ketiga Edi menawari Lintang. Tapi Lintang hanya diam membisu sedari tadi seolah semua beban telah bertumpuk pada hati dan otaknya. Lintang diam, benar-benar diam. "Mbak Lintang,"
Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com