Mendengar pertanyaan itu, Mu Qianxun termenung. Kemudian dia pun berjalan hingga ke sebelah Ou Zun dan melihat seluruh layar ponselnya dipenuhi oleh pesan singkat yang berisi bujuk rayu. Tiba-tiba, dia pun tertawa.
Gao Wen ini, dia memang benar-benar gigih, batin Mu Qianxun. Baru saja dia pergi ke lantai atas selama beberapa saat, tapi surat cinta berisi puluhan ribu kata dari pria itu susah memenuhi ponselnya. Dia tidak memedulikan masalah ini dan duduk di atas sofa, lalu dia meminum segelas air dengan santai.
Ou Zun yang berperawakan tinggi dan besar itu pun merangkul Mu Qianxun. Dengan wajah yang tampak muram dan ekspresinya terlihat begitu jelek, dia berkata, "Kamu tidak mau menjelaskan?"
"Apa ada yang perlu dijelaskan? Apa kamu tidak lihat itu adalah nomor asing? Mungkin saja salah kirim," jawab Mu Qianxun sambil melirik Ou Zun.
"Sedikit-sedikit ada sebutan Qianxun, apakah itu masih salah kirim?"
Karena kelihatannya Mu Qianxun tidak memiliki niat untuk mengatakan apa pun, Ou Zun langsung mengambil ponselnya dan terlihat mengetik sesuatu. Beberapa saat kemudian, dia mengeluarkan suara mendengus sambil menatap gadis itu yang berada di atas sofa.
"Gao Wen?"
Mu Qianxun mengangkat kepalanya dan di dalam hatinya dia mengumpat lebih dari yang seratus kali soal lingkup pergaulan Ou Zun yang terlalu besar.
"Apa kamu masih belum punya niatan untuk mengatakannya?" tanya Ou Zun. Sudah ditekan sampai seperti ini, tapi gadis kecil ini masih memiliki kekuatan untuk tidak mengatakan apa-apa? Batinnya.
Mu Qianxun lalu menepuk-nepuk bagian sofa di sebelahnya, mengisyaratkan Ou Zun untuk duduk, lalu berkata, "Apa yang ingin kamu ketahui?"
Ou Zun pun duduk di sebelah Mu Qianxun dan memegang sisi wajah gadis itu dengan kedua tangannya. Sambil menatap lurus wajahnya, dia berkata, "Tuan ingin tahu keseluruhan urusan ini dari awal hingga selesai dan kamu tidak boleh menghilangkan detail sekecil apa pun."
"Setelah ibumu menelepon dan bilang akan pergi ke rumah keluarga Xin untuk mengajukan perjodohan, Xin Liao berpikir kalau Xin Xianglian adalah orang yang kamu inginkan untuk bertunangan denganmu karena anak perempuan bungsu mereka belum cukup umur," ujar Mu Qianxun.
"Dan demi rencana kerja sama, mereka lalu terpaksa mengenalkan aku pada keluarga Gao yang merupakan anak perempuan Xin Liao dengan nama keluarga yang berbeda. Dan hari ini, acara makan untuk perjodohan itu dilangsungkan," jelasnya lagi.
Seusai mendengarnya, raut wajah Ou Zun pun berubah menjadi hijau. Hari ini, dia membiarkan Mu Qianxun pergi mendatangi Xin Liao agar gadis itu bisa mendapatkan kembali posisinya dalam keluarga Xin. Tapi ujung-ujungnya pria itu malah merendahkan gadis yang dicintainya dengan tiba-tiba menyiapkan sebuah perjodohan untuknya. Dan hal yang lebih menggelikan adalah Xin Liao merasa kalau orang yang diinginkannya untuk bertunangan dengannya adalah Xin Xianglian.
Begitukah yang dipikirkan oleh keluarga Xin? Apakah aku mengatakan pada keluarga Xin kalau aku ingin bertunangan dengan Xin Xianglian? Atau mungkinkah aku melakukan sesuatu yang membuat Xin Xianglian salah paham? Benar-benar menggelikan! Apakah keluarga Xin tidak merasakan keanehan sedikit pun? Pikir Ou Zun.
Terdapat sedikit raut mencemooh di wajah tampan Ou Zun. Setelahnya, dia pun menarik tangan Mu Qianxun dan berkata, "Besok aku langsung membawamu pergi ke rumah keluarga Xin dan membuat mereka tahu, betapa sangat bodohnya mereka itu."
"Ou Zun…"
Mau tidak mau Mu Qianxun mengusap-usap dahinya sendiri, sementara bahunya pun sedikit terkulai lemas. Dia pun berkata dengan lemas, "Hari ini, aku sudah cukup diacuhkan. Ditambah lagi, keluarga Ou adalah keluarga paling besar di ibu kota. Apa kamu tidak pernah memikirkan, kalau aku pergi denganmu, hal itu akan benar-benar membuatku merasa bangga dan depresi di saat bersamaan?"
"Aku bisa memprediksi sikap keluarga Xin ke depannya dan aku hanya akan mendapatkan masalah yang tidak akan ada habis-habisnya. Aku tidak ingin terlibat di dalamnya, an tidak ingin memiliki hubungan dengan mereka," sambung Mu Qianxun.
Hal inilah yang menyulut amarah Ou Zun. Dia berpikir, bagaimana bisa tunangan seorang Ou Zun, diabaikan seperti ini oleh orang. Dia benar-benar tidak bisa memaafkannya.
Menatap ekspresi wajah Ou Zun, Mu Qianxun pun melunakkan suaranya, "Ou Zun, aku tahu kamu melakukan semuanya ini demi kebaikanku. Kamu tidak suka kalau aku diabaikan dan aku betul-betul mengapresiasinya. Aku serius!"
Rona wajah Ou Zun telah benar-benar menggelap, pupil matanya pun begitu suram dan tampak gelap gulita seperti palung yang dalam dan tak berujung. Dan amarahnya yang menyala seperti kobaran api itu seolah-olah seperti akan mencabik-cabik dirinya menjadi potongan kecil-kecil.
"Dari perkataanmu yang sebanyak itu, apa maksudmu? Kamu tidak ingin memiliki hubungan denganku?"
"Bagaimana bisa kamu mengartikannya seperti itu!" Mu Qianxun berteriak dengan terkejut. "Aku ingin bertunangan denganmu, tapi tunggulah sampai pesta pertunangan kita, jadi semua orang akan mengakuiku. Dan pada saat itulah, undang keluarga Xin untuk datang dan buat mereka mendapati fakta kalau orang yang kamu inginkan untuk menjadi tunanganmu ternyata adalah aku. Menurutmu, apa kira-kira mereka kesal setengah mati saat mendapati fakta itu?"