Dia Bersedia Melakukan Apa Saja Untukmu

Dia tidak berani menyetujuinya.

Terakhir kali, dia menyetujuinya tanpa mengetahui tingkat keganasan pria ini.

Kemudian ……

Qiao Mianmian tidak ingin mengingatnya.

Karena begitu teringat, kakinya tidak bisa menahan gemetar.

"Ehm, kalau begitu pulanglah. "

Untungnya, Mo Yesi tidak malu dan terus menghantuinya. Ia hanya berkata dengan lembut, "... Aku akan menjemputmu di akhir pesta. Kita makan malam bersama. Aku sudah menyiapkan kue kesukaanmu dan teh susu kesukaanmu. Katakan padaku apa yang ingin kamu makan dan minum. Aku akan menyuruh orang untuk membelinya sekarang.

"Ada teh susu?!" Mata Qiao Mianmian tiba-tiba berbinar.

"Ehm. "

"Aku ingin yang paling besar!"

"Itu adalah gelas besar. "

"Tambah mutiara!"

"Setengah gelas sudah cukup?"

"Cukup, cukup! Sayang, kau baik sekali. Sayang, aku mencintaimu! Qiao Mianmian merasa sangat senang. Mulut kecilnya tiba-tiba menjadi sangat manis. Ia mengatakan apa pun yang Mo Yesi suka dengarkan.