webnovel

07 - Memakan atau Dimakan part 6 (end)

Author : Sebelum memulai membaca episode ini. Saya akan memberi tanda peringatan dahulu ya. WARNING ALERT!! 21+ ONLY. Bagi yang belum cukup umur, harap jangan membaca episode kali ini ya!! Bagi yang sudah cukup umur, jangan baper dan deg-degan ya!! Wkwkwk.. Ok start!!

*******************

Shunta : Aku menginginkanmu, Takeru-san.

Takeru tetap tidak bisa mempercayainya, meskipun Shunta sudah mempertegas perkataannya bahwa dia ingin nemiliki Takeru untuk berada disisinya. Dia tidak bisa berkata apa-apa. Dia hanya diam, dan terus menatap Shunta, meskipun dia ingin berontak akan tetapi tubuhnya tidak bisa menolak atau pun mendorongnya pergi. Dalam hatinya dia berkata, "Aku tak bisa berpaling. Dia menarikku ke arahnya. Sial. Daya tariknya sungguh luar biasa. Dia sungguh keterlaluan!"

Shunta tidak menunggu jawaban dari Takeru. Dia memulai mencium bibir Takeru dengan lembut. Lidahnya menyentuh lidah Takeru. Dan Takeru membalasnya. Perlahan-lahan ciuman Shunta turun ke leher. Takeru menikmatinya. Shunta mencium bibirnya lagi. Di tengah-tengah ciuman hangat itu, Shunta membisikkan sesuatu.

Shunta : Aku pikir mungkin ini terlalu cepat, karena semalam kau menolakku.

Dengan perlahan-lahan Shunta menjilati telinga Takeru dengan penuh erotis. Lalu melanjutkan perkataannya lagi.

Shunta : Tapi aku tak bisa menahan ini lebih lama lagi, Takeru-san.

Perlahan-lahan Shunta membangkitkan tubuhnya supaya bisa melihat Takeru lebih jelas, lalu tersenyum padanya dengan lembut. Mata Takeru mulai berkaca-kata.

Takeru : Kau merekamku di video itu, kan? Aku iri padamu, jadi kau seharusnya marah padaku.

Setelah Takeru mengatakan isi hatinya, air mata yang dari tadi ditahannya akhirnya tumpah keluar.

Shunta : Benarkah? Ketika orang yang kuidolakan mengatakan hal ini padaku, kupikir aku bisa cukup dekat dengannya dan aku merasa senang mendengarnya.

Shunta mengelus lembut wajah Takeru. Dan dengan pelan-pelan menghapus air mata yang ada di wajahnya Takeru.

Takeru : Ah... (menyentuh tangan Shunta yang sedang menghapus air matanya)

Shunta : (tersenyum lembut) Aku pikir aku bisa menyimpan video itu untuk sementara waktu (tiba-tiba berbinar-binar)

Takeru : Eh? Apa? (kaget) Memang kenapa?! (menutupi wajahnya) Ah... Maksudku, aku sama sekali tidak mengerti maksudmu... (mencoba bangkit dari tempat tidur)

Shunta : Bukan hanya mengidolakanmu saja, tapi aku juga jatuh cinta padamu, Takeru-san (tersenyum) *sekitarnya berbinar-binar*

Takeru : Sebentar... (bingung) Jangan melihatku seperti itu (memegang wajahnya) I-itu seperti kau sedang mengakui cintamu kepadaku.

Shunta : (turun dari tempat tidur) Tapi, aku benar-benar mengaku cinta kepadamu.

Shunta tiba-tiba berlutut dihadapan Takeru. Takeru yang masih duduk di atas tempat tidur memandangnya dengan kebingungan.

Shunta : Kumohon, Takeru-san (berlutut) Sekali saja (memegang kedua tangan Takeru) Biarkan aku skidipapap sawadikap biskuit ahoy denganmu.

Takeru : ('Pria Yang Ingin Kupeluk', ya?) *berbicara dalam hati*

Shunta memohon dan menatap Takeru penuh dengan harap. Dia menunggu jawaban dari Takeru. Akan tetapi, Takeru berpikir keras dengan sungguh-sungguh. Dalam hati dia berkata, "Sial. Seandainya kau seorang wanita... Tidak, tidak, tidak, tunggu! Jangan biarkan dia menghipnotismu! Pikirkan sekali lagi! Jika media mengetahuinya, kalau pria dengan pria lain melakukan seks, itu hanya akan menjadi berita menarik bagi media! Ayo bilang padanya, bahwa kita tidak mungkin bisa melakukan ini!"

Shunta yang mempunyai firasat bahwa Takeru bakalan akan menolaknya, memohon sekali lagi sambil menundukkan kepala.

Shunta : Kumohon (mencium kedua punggung tangan Takeru lalu tersenyum) Tak apa, kan? Tolonglah bilang "iya".

Shunta mencium kedua punggung tangan Takeru sekali lagi lalu menjilatnya.

Takeru : (wajah Takeru berubah menjadi memerah) Tidak, tu-tunggu sebentar... (tersipu malu)

Shunta : Aku gak bisa (tersenyum)

Shunta langsung bangkit dan mendorong Takeru kembali sampai tubuh Takeru menyentuh kasur. Lalu, tanpa aba-aba atau persetujuan dari Takeru, Shunta memulai menciumnya dengan lembut, memasukkan lidahnya di mulut Takeru. Takeru membalasnya. Shunta tersenyum kepadanya, wajah Takeru mulai memerah karena malu, dia memejamkan matanya. Shunta melanjutkan menjilati lalu mengisap putingnya. Takeru menikmatinya. Tiba-tiba desahan lembut keluar dari mulut Takeru.

Takeru : Ung, ahh....

Shunta tersenyum mendengar desahan lembut yang keluar dari mulut Takeru.

Shunta : Ah, aku menemukan titik lemahmu (tersenyum nakal)

Takeru : . . . . (wajah memerah, malu)

Shunta melanjutkan menjilat putingnya. Perlahan dia memulai membuka celananya dan celana Takeru. Takeru menutupi wajahnya karena malu.

Shunta : Takeru-san, kamu begitu imut (tersenyum)

Takeru : Di-diamlah, jangan menggodaku... (malu)

Shunta tertawa kecil, dia merasa senang melihat reaksi Takeru yang sangatlah menggemaskan itu. Shunta menyentuh kakinya, merabanya dengan perlahan-lahan lalu mencium kakinya pelan-pelan satu persatu dari bawah sampai ke atas (bagian paha), kemudian mereka berciuman kembali. Shunta merentangkan kakinya Takeru, lalu berkata.

Shunta : Boleh kah aku memegangnya (penis) ?

Shunta tidak menunggu jawaban Takeru, langsung memegangnya dan menggocoknya dengan perlahan-lahan lalu menjilati penisnya. Desahan Takeru semakin kuat.

Takeru : Ahhn! He-hentikan Kanzaki-kun... (wajah memerah)

Shunta mengabaikan Takeru, dia terus menjilati penis Takeru sampai basah. Lalu membalikkan tubuh Takeru dan menaikkan pinggulnya ke atas seperti posisi anjing.

Shunta : Takeru-san, ini pertama kali buatmu ya? Lobangmu masih sangat kecil. Mungkin ini akan sakit. Tapi tahanlah sebentar.

Shunta dengan perlahan-lahan memasukkan penisnya ke lobang pantatnya Takeru.

Takeru : !!!! (kaget) Ahk!

Shunta : *memegang pinggul Takeru dan menahannya* Maaf. Tahan lah sebentar lagi, sudah hampir masuk...

Takeru : Ahk! Tolol, hentikan! (menggeluarkan air mata) Ahk!! Sa-sakit! (memeras seprei dengan kuat)

Shunta : Hehe. Maaf. Baiklah. Aku akan mulai bergerak perlahan. Jika anda lelah, beri tahu aku.

Sepanjang malam Takeru terus berdesah tak karuan, merasakan berbagai sensasi. Rasa sakit dan rasa nikmat menjadi satu.

******************

Pagi hari menjelang, Takeru sudah tersadar sepenuhnya dari tidurnya, akan tetapi dia masih berbaring di atas tempat tidur. Dia tidak bisa bergerak sama sekali karena menahan rasa sakit yang luar biasa pada pinggangnya. Tubuhnya yang polos hanya diselimuti dengan selimut. Dia merasa kesal dan jengkel karena dilihatnya Shunta yang tidak kenapa-kenapa itu.

Lalu tidak lama kemudian, Shunta mengajak satu ronde lagi. Tapi ditolak mentah-mentah oleh Takeru. Sambil menutupi wajahnya dengan bantal dia berkata kepada Shunta.

Takeru : Apa yang kau bilang? "Sekali lagi" ?! (kesal)

Shunta : Takeru-san, ayolah... (merengek seperti anak kecil yang tidak diperbolehkan untuk membeli sebuah permen)

Takeru : Tidak!!

Shunta : Eh... (sedih)

Takeru : Kau sudah menyiksaku semalam sepanjang malam sampai hampir pagi hari dan aku hanya bisa tertidur sebentar saja dan ini kau minta sekali lagi?! (marah)

Shunta : (menunjukkan wajah polos tak bersalah) Maaf! Semalam aku tak bisa berhenti. Aku benar-benar khilaf (merasa bersalah) Tubuhmu gak apa-apa kan, Takeru-san? (bertanya polos)

Takeru : (menutupi wajahnya kembali ke bantal) Kau iblis jahat dengan wajah malaikat! Benar-benar jahat! (kesal)

Takeru merasa jiwanya pergi meninggalkan tubuhnya. Dia benar-benar tidak bisa tidur nyenyak sepanjang malam karena pinggangnya terasa ngilu dan sangat sakit. Sekarang dia merasa sangat kecapekan.

Shunta : Maaf! Itu karena aku masih muda (merasa bersalah)

Takeru : Jadi maksudmu aku sudah tua gitu?! (tersinggung)

Shunta : Tidak, bukan begitu!

Takeru : Haaah... (menghela nafas) Dasar. Bagaimana mungkin 'Pria Yang Ingin Kupeluk' nomor satu dan kedua, berbagi tempat tidur yang sama... (mengangkat sedikit wajahnya dari bantal) Ini sangat tidak berguna.

Shunta : (semangat) Tak apa! Bagiku kaulah nomor satu 'Pria Yang Ingin Kupeluk', Takeru-san! (berbinar-binar)

Takeru melihat ke arah Shunta dengan menunjukkan tatapan yang mengerikan seperti ingin membunuhnya.

Takeru : Jika kau pikir ucapanmu itu bagus dan lucu, aku akan menaruh kutukan mematikan padamu. Lihat dan tunggulah! Tahun depan, aku akan kembali menjadi yang pertama.

Shunta : Dan aku akan menjadi nomor satu 'Pria Yang Ingin Kupeluk'-mu, Takeru-san! (mengelus-elus rambut Takeru, lalu tersenyum) Dengan seluruh kemampuanku!

Takeru : Hmph! (langsung membalikkan tubuh untuk menyembunyikan wajahnya yang memerah) Lakukanlah apa yang kau mau! (malu)

Shunta : (semangat) Aku bisa melakukan apa yang kuinginkan?

Shunta sangat senang mendengar perkataan Takeru. Tiba-tiba seolah-olah muncul sepasang sayap putih seperti malaikat dari punggungnya lagi seperti waktu itu. (Sepasang sayap putih ini lebih besar dari pada yang pertama kali muncul).

Takeru : (wajah memerah) Ya. Jika kau bisa memenangkan penghargaan aktor terbaik ya! (malu)

Shunta : (senang) Baiklah! Akan aku lakukan yang terbaik! (semangat 45)

Takeru : (tidak mau kalah) Kebetulan, aku berniat memakanmu hidup-hidup, tokoh utama!

Shunta : Baiklah! (senang, sekitarnya berbinar-binar)

Shunta mendekatkan wajahnya supaya bisa lebih jelas melihat wajahnya Takeru yang merona, dia tahu wajah Takeru memerah. Dia senang dan selalu menikmati melihat reaksi Takeru seperti sekarang ini. Takeru yang merasa gengsi dan malu sulit mengakuinya kalau sebenarnya dia juga senang. Akan tetapi rasa gengsi yang besar dan ke tidak ingin kalahnya menahannya untuk bisa lebih terbuka dan mengakuinya. Dalam hati Takeru berkata, "Sial! Aku kehabisan kata-kata! Aku kesal kenapa aku gak bisa menang adu mulut dengannya?! Apa ini semacam kekuatan malaikat miliknya? Dalam dunia bisnis hiburan, antara memakan atau dimakan, Shunta Kanzaki! Aku bersumpah, aku akan memakanmu lain kali!"

-Bersambung-

Author : Shunta, karena aku tidak men-cut scene swadikap mu itu, sekarang beri salam pada Readers!

Shunta : Thor, setelah ini juga perbanyak swadikapku dengan Takeru ya (berbinar-binar) Readers yang baik hati, jangan lupa berikan banyak like dan favorite ya! Supaya scene swadikap-ku gak dipotong. Hehehe... Terus jangan lupa kasih kome---

-Tiba-tiba Takeru lewat-

Shunta : Takeru-saaaannn.... Ayo sekali lagi swadikapnyaaaaa!!!!

Takeru kabur dan Shunta mengejarnya

Author : (minum teh) Jadi anak muda begitu enak ya, aku yang tua ini hanya bisa menonton. Uhuk.

Ini belum tamat ya. Sampai jumpa di episode berikutnya... (^_^)//

Chương tiếp theo