My blood, sweat, and tears. My body, mind, and soul. I know well they're all yours. This is a spell that will punish me - Suga verse
__________________________________________________________________________________
Lagi-lagi wajah didepannya berangsur-angsur tidak sadarkan diri. Lelaki bermata dingin ini mendesah karena bosan akan pemandangan yang sering ia dapati jika ia bertatapan dengan wanita. Namun Jimin tidak mungkin meninggalkan perempuan yang sudah lama ia perhatikan ini pingsan diatas meja bar. Pikirannya pergi terlalu jauh untuk khawatir pada perempuan yang baru ia temui beberapa menit.
Jimin sejujurnya terkejut saat ia sedang berkeliling di club. Sosok berambut panjang yang selama ini ia tanyakan pada saudaranya itu sedang menyendiri dibangku bar. Jimin menarik sudut bibirnya, ia melupakan pertemuan akan saudara-saudaranya yang berkumpul termasuk Jeon Jung Kook yang baru saja pulang dari bepergiannya. Ia berjalan dengan langkah sempurna dan wajah yang sangat percaya diri. Beberapa kali ia mendengar suara perempuan yang kagum akan penampilannya.
Belum sempat Jimin memperkenalkan diri, ia harus menggendong perempuan ini keluar dari club diiringi tatapan penuh iri sekaligus kagum. Saat Jimin keluar dari club, sejujurnya ia tidak merasakan hawa dingin dikulitnya yang memang lebih dingin dari manusia. Namun angin musim dingin membuat ia terkejut akan aroma perempuan yang ia gendong dikedua tangannya.
Jimin menatap lekat perempuan yang menutup matanya dengan lekat. Ia menyadari bahwa perempuan itu sangatlah cantik jika dilihat dari dekat. Sebelumnya, Jimin hanya melihatnya dari sosial media Taehyung namun saudaranya itu sangat menjaga perempuan itu dengan alasan bahwa ia adalah pekerja dimagic shop yang dimana itu cafe miliknya sendiri. Taehyung juga selalu bilang tidak akan memberikan perempuan baik untuknya. Karena mereka akan berakhir tidak berdaya memberikan seluruh hidup mereka hanya untuk Vampire kesepian seperti Jimin.
Walaupun Taehyung tahu bahwa pada akhirnya Jimin akan menyerah dengan perempuan-perempuan itu namun ia tidak mau banyak perempuan yang sakit hati jika harus ditinggal oleh ketampanan Park Ji Min.
Namun Jimin sudah beberapa tahun selalu penasaran akan perempuan ini. Itu yang membuat ia melupakan apapun hari ini dan sekarang mereka sudah berada disebuah cottage yang Jimin sewa beberapa menit yang lalu disebuah pedalaman di pegunungan yang sangat jauh dari Seoul. Ia menggunakan seluruh tenaganya untuk membawa perempuan ini pergi.
Aroma perempuan ini membuat kilatan mata Jimin berubah. Jimin tidak menggunakan kendaraan apapun, karena larinya jauh lebih cepat dari mobil mewah yang ia miliki. Namun Jimin benar-benar kelagapan saat ia bernafas dengan normal didalam kamar sehabis menaruh tubuh perempuan itu dikasur, aroma darah yang berbeda dari biasanya ia rasakan menyeruak dipernafasannya. Hanya sepersekian detik Jimin bersimpuh, tangan perempuan itu terluka.
Tubuh Jimin terasa tertusuk, gigi taringnya tumbuh sesuai dengan kecamuk dirinya. Aroma yang begitu manis dan menggugah vampire manapun yang menciumnya. Kulit Jimin memerah, ia membebat luka yang ada ditangan perempuan yang masih tidak sadarkan diri. Jimin benar-benar tidak tega jika harus menghabisi perempuan didepannya saat manusia itu tidak sadar. Wajah cantiknya membuat Jimin berfikir hal yang jauh lebih menguntungkan.
***
Taehyung yang akan menghujamkan pukulannya lagi harus menahan amarahnya ketika J-hope menahannya sekuat tenaga. Park Ji Min hanya memasang wajahnya yang tegang. Ia juga melawan sehingga mereka berdua babak belur. Pertengkaran mungkin bisa selesai hingga kiamat, karena mereka hanya akan sembuh beberapa detik setelah luka. Kecuali kalau salah satu berniat membunuh dan membakar jasadnya.
"Nam Joon Hyung dan yang lain akan segera kesini", J-hope menunjuk Jimin, "Kau lebih baik diam dan mengakui kesalahanmu", Ia melempar pandangannya ke Taehyung, "Bisakah kau menyudahi emosimu? Hye Jin benar-benar terkejut akan hal ini".
Taehyung menyadari hal itu. Sebelum ia hendak keluar, Jimin membuka suara.
"Aku akan menikahi Hye Jin", ucapnya dengan nada penuh percaya diri.
Taehyung melihat sosok yang duduk dengan angkuhnya itu dengan tatapan bengis, "HAHA kau terlalu percaya diri".
J-hope menatap Jimin dengan rasa tidak percaya, "Jangan bilang kau sudah mengikatnya?", suaranya bergetar seiring manik matanya yang tidak mempercayai ekspresi senyuman Jimin.
"Persetan dengan kebohonganmu".
"Lihat saja nanti. Kalian tidak akan percaya. Ketika aku sudah menjatuhkan pilihanku, maka tidak akan ada yang bisa mengubahnya bahkan Volturi sekalipun", suara Jimin membahana, menghantui Taehyung yang sekarang berlari menghampiri Hye Jin.
Pintu mobil terbuka, Hye Jin berusaha menghapus linangan matanya dan menatap siapakah yang bersimpuh disampingnya, mengusap pucuk kepalanya.
"Hye Jin-ah maafkan aku", ujar Taehyung mewakili semua kesalahan Vampire sialan itu. Taehyung tidak tahu apa yang harus ia rasakan dihatinya yang membeku ini.
"Oppaa... Apa kalian benar-benar bukan manusia?", suara Hye Jin benar-benar penuh rasa takut. Wajahnya merah dengan mata dan hidung membengkak. Ia menangis dengan keras sebelum Taehyung membuka pintu mobil.
"Kau pasti akan mengerti nanti", Taehyung menggenggam tangan Hye Jin yang benar-benar menyadari sekarang bahwa dingin yang selalu hinggap ditubuh Taehyung ternyata memiliki alasan diluar logika.
"Ayo ku antar kau pulang", ucap Taehyung mengambil alih kursi pengemudi. Ia tahu bahwa ini sudah percuma namun setidaknya ia akan membayar rasa bersalahnya walaupun setelah ini Hye Jin akan mengetahui keseluruhan rahasia yang berhasil ia tutupi dari siapapun selama beratus-ratus tahun.
.
.
.
.
Park Ji Min tetap duduk dengan tegap dengan kaki disilangkan. Tangannya melipat didadanya yang membusung. Rahangnya terlihat sangat jelas. Kini rambutnya sudah berubah berwarna abu-abu terang. Menunjukkan sifat dirinya yang sangat angkuh.
Kim Nam Joon berusaha mencerna perkataan Park Ji Min didepannya yang menjelaskan dengan singkat bahwa ia sudah berhasil mengikat Hye Jin.
"mengapa harus dia Jim?", tanya J-hope. Ia sudah mengenal Hye Jin kurang lebih satu tahun dan tidak pernah satu kalipun terfikir bahwa perempuan itu cocok bersama dengan salah satu dari mereka.
Jimin mengusap bibirnya, pikirannya melayang dan ia tersenyum puas, "Aku jatuh cinta padanya".
"PADA DARAHNYAKAN MAKSUDMU?!", Sahut Taehyung yang sudah sampai. Sudah dipastikan ia berlari daripada mengendarai mobil.
Jimin menatap dengan wajahnya yang mendangak, "Kau tidak tahu apapun Taehyung. Diamlah!", titahnya membuat Taehyung ingin menerkamnya lagi.
"CUKUP!!!!", bentak Nam Joon, "Taehyung! Kau tidak mengikat perempuan itu jadi ku rasa kau harus berhenti berlebihan".
Di clan miliknya, Mereka mempunyai kemampuan yang berbeda dibandingkan Vampire yang lain. Nam Joon sang kepala suku pun tidak dapat menjelaskan bagaimana mereka memiliki kemampuan untuk mengikat hati pasangan dengan racun milik mereka.
Jimin sudah melakukan hal sakral itu pada tubuh milik Hye Jin. Siapapun tidak dapat menghentikan kehendak itu sekalipun saudara seperti Taehyung. Karena itu adalah kemampuan istimewa clan yang dimiliki Kim Nam Joon.
Taehyung melempar sebuah guci hingga pecah, ia melampiaskan kekesalannya. Lalu ia pergi.
"Biarkan Tae sendiri", ujar Nam Joon saat Jung Kook hendak mengejar lelaki itu.
"Lalu apa yang akan kau lakukan Jim?", suara J-hope lirih.
"Aku akan membuatnya jatuh cinta padaku setelah pernikahan kami".
"Apa kau sudah bertanya padanya?", tanya Jin.
"belum karena Taehyung dan J-hope mengganggu acaraku", ia terlihat gusar.
"Jangan lama-lama. Kau tidak boleh menunda waktu", Nam Joon memperingatkan.
*
*
*
*
> To Be Continued <