webnovel

Tuan Dan Pelayan (1)

Entah sejak kapan semuanya akhirnya tau identitas sebenarnya dari nine dan juga Bem sama, mereka tanpa sengaja melihat Bem sama terbang ke arah rumah ruri. keesokan harinya nine mendapati Ruri yang tengah menangis di kamarnya.

gadis cantik itu segera berjalan santai ke sana. ia mengetuk pintu tetapi hanya terdapat teriakan yang menyahutinya. ia sudah tau lambat laun manusia lain akan mengetahui keberadaan nya, tidak seperti Ruri. mereka pastinya akan mengusir monster hanya karena ketakutan tidak mendasar mereka.

Ruri mengarahkan kepalanya di antara lutut nya. sungguh setelah kejadian itu, Rei dipaksa tidak bertemu dengan Ruri. mereka semua menatap gadis malang itu dengan tatapan jijik, "kenapa ia merawat monster itu" , semua tatapan itu mengatakan hal yang sama. Ruri hanya merawat mawar, ia tidak jahat tetapi sekarang Ruri benar benar membencinya. karena dia semuanya membencinya, karena dia Rei kini tidak diperbolehkan menemuinya.

Ruri benar benar sedih. terlebih lagi sejak Keluarga Rei mengetahui itu. mereka membatasi Rei dan bahkan melarang Rei untuk bertemu dengannya lagi. hati Rui hancur berantakan.

"Pergi!!, ini semua karena kau pergi!!!",

nine mengarahkan tatapan datar ke arah pintu kamar Ruri. ia menghentikan acara mengetuk dan perlahan pergi dari sana. ia sama sekali tidak sedih, ia tau lambat laun manusia akan mengetahui keberadaan nya. mereka tidak ingin keberadaan monster ada di antara mereka..

nine berjalan menuju jendela, mungkin saja hari ini adalah hari terakhir nya bisa menikmati pemandangan dari balik jendela ini. setelah ini akan ada banyak manusia yang akan memburunya. tetapi, nine tidak peduli. ia akan bersama Bem sama, apapun yang akan diucapkan Bem sama akan dia laksanakan.

Bahkan jika pun Bem sama menyuruh dia membunuh Ruri...

.

.

.

.

.

Nine berjalan mengelilingi taman, tampak beberapa manusia yang ketika melihat nya menatap sinis. nine hanya berjalan santai, hingga tiba di sebuah air terjun disana. disana ia mulai membuka bajunya, dan membasuh tubuhnya.

air terjun ini sangat nyaman, nine perlahan membuka bajunya dan masuk ke dalam air. ia memiringkan rambutnya ke arah kanan dan membasuhnya perlahan. mata merah nine tiba tiba menatap sinis ke arah kiri, tampak beberapa manusia sedang bersembunyi disana. ia tau, dengan cepat nine mengarahkan kekuatan nya dan langsung saja beberapa orang dari mereka langsung terbunuh..

ia tidak perlu lagi menyembunyikan kekuatan nya toh ia juga sudah ketahuan. mereka memandang nine dengan ketakutan dan segera berlari pergi setelah mencaci maki nine. nine menghela nafas, padahal tadi mereka seenaknya mengintip nine saat mandi.

mereka menjijikan, terutama para pria. hanya karena nine lebih cantik dari para manusia di desa ini. bukan berarti mereka bisa seenaknya melihat tubuh nine. hanya Bem sama yang diperbolehkan, sisanya akan nine bunuh.

betapa menjijikan nya mereka saat melihat tubuh nine dengan penuh nafsu. terutama mereka adalah makhluk rendahan. jika bukan sedang mandi nine tidak akan membiarkan siapapun kabur.

srek

.

.

.

.

.

"tenang nine ini aku", seru sebuah suara familiar itu. ia memegang tangan nine yang hampir saja melayangkan kekuatan menyakitkan nya itu. nine menatap ke arah Bem sama, sosok itu kini sedang menunduk dan menatap nine dengan tatapan anggun nya.

kini giliran nine yang malu, ia tidak tau Bem sama akan datang. dan sekarang ia malah melihat tubuh nine!!, nine memutar bola matanya ke arah sebaliknya dengan malu. Bem sama hanya tersenyum, ia suka saat nine yang biasa nya elegan kini malah salah tingkah seperti ini.

"Bem sama....sedang apa disini?" seru nine akhirnya berhasil menyesuaikan diri dengan cepat. Bem duduk di belakang nine. memilin rambut basah nine yang sangat cantik. nine dengan tenang berendam, ia sama sekali tidak masalah dengan keberadaan Bem sama.

"ah itu, kau tau kan tentang identitas kita,?", tanya Bem. ia menatap ke bawah. melihat rangkaian rambut nine dengan tatapan datarnya itu.

"iya tentu saja, manusia sudah mengetahui nya Bem sama", seru nine.

Bem sama menarik nafas panjang, ia sudah tau lambat laun para manusia tentu akan mengetahui nya. dan ia tidak peduli tentang itu. ia menatap Nine lagi , meraih rambutnya dan perlahan mengangkat nya mencium rambutnya perlahan hingga dilihat nine sedikit merona.

"nine, apa kau mau jika kau kusuruh untuk membunuh Ruri?", akhir akhir ini nine dekat dengan ruri. ia tidak peduli dengan semua manusia lainnya. tetapi jika para manusia itu akan menyerangnya hari ini mau tidak mau ia harus meninggalkan Ruri.

nine menatap ke arah Bem, ia tersenyum tipis, kedua matanya menatap tajam pada sosok tuan nya itu..,"Apapun perintah mu Bem sama", serunya membuat Bem tersenyum tipis menanggapi. ia melepaskan rambut nine. perlahan nine bangkit dari mandinya. memperlihatkan Bagian belakang tubuhnya yang indah.

.

.

.

.

.

"Bem sama, Apapun perintah mu akan kutaati. karena aku adalah Pelayan mu Bem sama, dan kau adalah tuanku", seru nine. ia memakai pakaian nya dengan tenang dan segera mendekat ke arah Bem sama. menyentuh pelan dagunya Bem sama. Bem menarik nine ke dekatnya, mendaratkan nine pada dada bidangnya. Bem menunduk berbisik di antara telinga kanannya itu..

"Kau memang pelayan yang pandai nine, aku mencintaimu", seru Bem. menarik tatapan nine ke arahnya. ah wajah Bem sama begitu tampan. tidak seperti para babi menjijikan itu. ia tidak masalah Bem sama melakukan apapun padanya, bahkan saat Bem sama akan membunuhnya. ia akan tetap bahagia,

Nine tersenyum, kemudian di dekatkan nya wajah nya pada Bem dan mencium bibir pucat Bem. ah ini adalah mimpi yang sangat luar biasa. Bem sama adalah tuanku, selamanya Bem sama akan selalu luar biasa dibandingkan diriku. ah Bem sama..

"aku juga mencintaimu Bem sama.."

.

.

.

.

.

Chương tiếp theo