webnovel

Pesona Bunga Mawar (1)

Deg

Deg

sejak beberapa hari ini aku merasakan dentuman yang aneh. Dentuman hangat yang seolah membuat seluruh tubuhku gemetar karena kesenangan.

Deg

Deg

suara itu lagi...., ""Bem sama"", setiap jam setiap waktu entah kenapa wanita berambut merah itu selalu terlihat di pikiranku.

Senyuman nya yang sangat manis, baunya yang memikat dan..., kedua matanya yang indah.

_

_

_

Aku berjalan menuju ruang kerja terdapat teh darah yang selalu di siapakan disana.

Srek..aku mengambil cangkir itu menikmati aroma darah yang mengunggah selera.

Dan meminumnya dengan santai.

_

_

Aku masih tidak tau kenapa aku terus memikirkan wanita itu. Kenapa tubuhku serasa bergetar ketika menatapnya.

Dan kenapa...ketika menghilang aku sangat takut, aku sangat takut jika ia menghilang. Membayangkan tubuhku tersobek sobek perlahan.

Aku memandangnya dari jauh, dia duduk dengan santai memandangi udara sekitar yang asri.

Tak

Tak

aku berjalan ke dekatnya, lalu dia berbalik. Wajahnya yang pucat, dan kedua bola mata besar memikat.

Dia memandangku, aku merasakan dentuman nyaman menghiasi itu. Dan seketika aku harus tersadar,

"Kau sedang melihat apa?" seruku menutup mata dan beranjak duduk di sebelahnya.

"Sedang melihat indahnya tanaman disini" serunya singkat. Kedua matanya berbinar binar menatap tanaman yang tertanam rapi di kebun.

"Aku juga suka, apa yang kau suka dato tanaman ini?" tanyaku tanpa memandang ke arahnya.

Entah kenapa aku ingin tau lebih banyak tentangnya, berbincang bincang dengannya membicarakan sesuatu berdua .

Padahal sebelumnya tidak pernah kulakukan, aku selalu tidak suka berbicara dengan orang lain.

Rasanya bosan, tetapi sekarang hanya bersama perempuan ini.

aku ingin membuka mulutku lebih banyak lagi.

Dia memandang ke arah pohon besar, lalu tersenyum tipis. Senyum yang tampak otomatis terurai.

"Pohon besar itu mengingatkan, kalau setiap hari ayah dan ibu dan aku selalu duduk disana. Menikmati dedaunan indah disana"

Tatapannya berganti pada tanaman cabai disana. Ia seperti mengingat masa lalu.

"Cabai itu , kami selalu memakannya. Itu pedas dan selalu membuat ayah kepedasan.. hihi" , dia menutup mulutnya dengan tangannya dan tertawa kecil.

Kemudian ia menatap ke atas langit, dengan kedua mata pasrah.

"Tapi..semua itu hanya lah masa lalu, keluarga ku ditipu oleh vampir ras tinggi dan aku menjadi pembunuh berantai, vampir itu benar benar kejam.."

Srek..

aku mengerakkan tanganku perlahan dan memegang tangannya, angin berhembus kepalanya menengadah kepadaku.

Aku menatapnya dengan angin yang bersepoi perlahan membawa bau sejuk pepohonan.

"Aku tidak seperti mereka, aku.. tidak akan melukaimu"

Aku mengatakan itu tanpa berpikir, saat itu aku hanya ingin agar ia tidak berpikir aku jahat untuk nya.

Dia menatapku dengan tatapan bingung, kemudian tersenyum lagi. Benar benar senyum yang membuatku entah kenapa merasa bahagia.

Perasaan aneh yang tidak pernah kurasakan selama ini. Dan pertama kali dalam hidupku.

"aku tau itu, Bem sama itu luar biasa, Bem sama itu..jauh berbeda dari mereka semua"

Dia berkata seperti itu. Aku mendekatinya dan mengigit lehernya,

Memegang pinggangnya dan merasakan hangatnya darahnya yang kuminum perlahan.

_

_

_

Nine..aku.. tidak tau apa yang kurasakan padamu..

_

_

_

Chương tiếp theo