webnovel

Namaku nine (2)

Lagi lagi sosok yang sudah menangkap gadis itu duduk dengan tenang di meja kerja.

Kemarin kalau saja ia sempat lari, ia sekarang tidak akan berada disini. Mengerjakan hal seperti pelayan .??

Huh, dasar vampir sok tinggi. Dia sama sekali tidak tampan. Vampir itu seenaknya menghisap darahku , sialan!!

Gadis itu sudah membersihkan badannya, kulitnya berwarna pucat dan bersih dengan rambut panjang berwarna merah strawberry.

Gadis itu adalah pembunuh berantai, Gadis yang kini dibuat menjadi pelayan satu satunya.

Padahal, aku tidak pernah di perlakukan serendah ini. Sial!!, siapa dia!??

Aku sama sekali tidak kenal pria itu. Aku akan kabur atau mungkin aku akan benar benar membunuhnya.

_

_

Dilihatnya sosok berambut cokelat dengan kedua mata merah tipis yang menatap ke layar komputer.

Ia beralih Menatapku yang sedang masuk sambil membawa teh darah kesukaannya.

"Ini" seruku dengan ketus menyerahkan teh itu..Tuan vampir itu hanya menerima , kemudian kembali fokus dengan komputer nya.

Selalu saja seperti ini, Bem sama apaan??. Aku bukanlah pelayan yang bisa seenaknya di pakai.

Dia sama saja seperti ras vampir lainnya saling merendahkan!!

_

_

Srek

Aku kini sedang Menunggu Bem sama. Dia sedang ingin berjalan jalan di taman di sekitar rumahnya.

Dengan sangat enggan aku menunggu dengan kedua tangan saling mengenggam erat di perutku.

Srek

Ada sebuah suara dan Bem sama datang, ia Menatapku dengan aura dingin yang membuat siapapun bergidik.

Kemudian dia memelukku, mengigit leherku sekali lagi. Entah kenapa ia selalu melakukan itu.

"Sudah selesai, ayo kita lekas pergi" seru ku dengan nada datar. Aku tidak akan pernah jatuh cinta .

Apalagi dengan sosok tuan vampir yang bahkan tidak peduli apapun. Yang sama sekali tidak seperti sosok hidup.

Mataku melirik ke arahnya, sosok tuan

vampir ia mengelap darah yang mengalir pelan dari mulut tipisnya.

Aku tidak akan pernah jatuh cinta ...

_

_

Tak

Tak

aku mengikuti dari belakang. Sial, walaupun aku ingin sekali lepas darinya. Ia memang tidak melakukan sesuatu yang buruk.

Tetapi aku benci dikurung, aku benci dengan ras vampir. Aku tidak akan pernah merasakan apapun kepada vampir. Tidak akan pernah..

Srek.., vampir itu tiba tiba berbalik. Tepat di hamparan bunga bunga berwarna warni seperti pelangi.

"Namamu siapa?" tanyanya dengan nada datar tanpa perasaan.

"Apa urusanmu??" seru ku dengan nada acuh dengan kedua mata di sipitkan dengan sinis.

"..."Dia tidak menjawab, dia mengarahkan wajahnya padaku. Aku tidak akan terhipnotis oleh tatapanmu itu.

"Aku tidak tau bagaimana memanggilmu, hm..darahmu manis juga" serunya mengigit sedikit pipi ku..

"Panggil saja aku pelayan seperti biasa" seruku dengan nada datar. Tetapi Bem sama dia mendekatkan wajahnya kemudian mata kami dipaksa bertemu..

"mulai sekarang namamu adalah nine"

"terserah kau" seruku menepis tidak suka. Bem sama melepaskan ku kemudian menjauh.

Bem sama menatapku, hamparan bunga tiba tiba mengayunkan kelopaknya tepat pada bagian atas kepala Bem sama.

"Panggil aku bem sama, aku sekarang adalah tuanmu nine"

Jujur..,aku sama sekali tidak akan menyukainya.

Tidak akan pernah..

"iya Bem sama" seruku mengikuti dari belakang langkah kaki Bem sama.

_

_

_

Chương tiếp theo