webnovel

Kakak Tuan Vampir (2)

Rencana di mulai. Aku merapikan rambutku dan kembali berakting seolah aku menyayangi ibuku sendiri.

Bodohnya ibu sangat percaya, dasar wanita rendahan..

Wanita yang seharusnya sederajat dengan pelayan. Wanita rendah dan sangat penakut. Wanita yang selalu sok kasihan , padahal dia sendiri yang salah.

Ibu bisa menggunakan kecantikan nya untuk memeras ayah. Tetapi ia sama sekali tidak mengunakan nya.

Dasar wanita bodoh..!!

_

_

_

Aku melaksanakan rencana dengan menyuruh ibu memindahkan kotak itu sesuai perintah ayah.

Kotak itu akan mengisi kehidupan ayah dan ayah akan melemah sebelum ia sadar..Bem Chan akan mengalahkan nya.

Dan aku hari ini akan membunuh ibu dengan kedua tangan ku sendiri.

_

_

Aku tidak pernah mencintai siapapun, sama seperti Bem aku tidak pernah memberikan perasaan ku yang sebenarnya kepada siapapun.

Aku terlihat manis dan mudah di dekati. Tetapi sebenarnya aku adalah penipu yang suka mempermainkan orang lain.

Aku menyukai Bem, Bem Chan adalah adik yang tampak dan memenuhi semua kriteria Ku.

Bem suatu saat akan jatuh cinta. Aku menyatukannya dengan nine karena aku mencintainya.

Akan kulakukan apapun yang Bem inginkan. Aku akan merelakan kewarasan ku untuk Bem.

aku mengatur pernikahan dengan wanita itu dengan negosiasi dengan ayah.

Akhirnya ayah setuju untuk menikahkan mereka. Terutama karena ternyata nine adalah seorang pembunuh berantai legendaris yang sangat kuat.

Ayahku yang bodoh itu, berpikir perempuan itu akan bisa membantunya dalam membangun kekuasaan.

Padahal sebaliknya, aku mengunakan alasan itu untuk menikahkan mereka. sehingga Bem menjadi penasaran dengan wanita itu.

Lagipula..aku ingin melakukan perhitungan dengan Bem. Ciuman itu benar benar yang kuinginkan.

_

_

Ibu datang malam nya . aku tersenyum sinis kepada nya.

"Ibu sudah memberikan benda itu pada ayah, sekarang ia akan melemah" seru sosok vampir cantik itu.

Kemudian kedua matanya berair dan kembali memelukku.

Srek..

"Syukurlah ada kau Anie..aku..aku tidak tau harus bagaimana lagi" serunya terisak.

Aku mengelus rambutnya sambil menatapnya dengan senyum lebar. Sebenernya ibu..aku sangat benci saat kau menempel kan badan busukmu padaku.

"Terima kasih ibu..ibu..baik sekali" seru ku tersenyum lirih kemudian perlahan menusuk bagian punggung ibu dengan sebilah pedang yang sudah di olesi racun mematikan.

Ibu menatapku sebentar. Raut wajahnya berubah menjadi ketakutan ia menatapku dengan mata penuh tanda tanya.

Srek

Aku menarik kedua pipinya dan menatap dengan kedua mata yang saling terpejam dengan indah.

"Ibu, terima kasih sudah membantu ku. Aku sebenarnya jijik pada ibu.., dan selamat tinggal ibu" seruku menatap dengan kedua mata berwarna biru berlian.

Sosok vampir itu hanya menatap tidak bergerak, seperti nya ia sangat terpukul dengan tindakan sebenarnya..

Kedua matanya menatap kosong seulas harapan akan dicintai perlahan pupus sudah.

_

_

_

Srek

ibu sudah berubah menjadi butiran debu seperti itu lah seorang vampir berakhir. Ibu tentu akan berterima kasih karena aku telah membebaskan nya .

Ibu tidak akan lagi menderita, kasihan ibu. Sayang sekali ibu.., tidak ada yang pernah mencintai ibu.

ibu terlalu penakut , aku juga tidak menyukai ibu. Dan untuk rambutnya terima kasih.

Rambut putih ini merupakan contoh ibu yang satu satunya berharga bagiku.

_

_

_

Chương tiếp theo