webnovel

Kasih Tau Rui (1)

""Sial, kalung ini benar benar membuat kepalaku sakit""

Seru seorang pria yang sedang duduk di bangku bagian luar. Tangannya sedang menimang nimang sebuah kalung berwarna merah .

Srek

Rambutnya perlahan bergoyang karena angin yang bersepoi sepoi.

_

_

BAK

Sebuah suara keras tidak lama ada di depan nya. Pria bermata datar itu hanya menatap bagian depan dengan malas.

Didapatinya seorang vampir wanita berambut pirang. Rambut pirang termasuk rambut langkah dalam ras vampir.

Wanita itu berbola mata kuning sesuai rambutnya. Ia menatap ke arah Bem dengan senyum lebar menghiasi kedua wajahnya jangan lupa tangannya yang sok manis di kedua pipinya.

Bem hanya menatap datar seolah terbiasa , dia sama sekali tidak tertarik dengan sosok wanita di depannya yang sangat cantik.

"Mooh, Bem masa kau tidak terpesona dengan diriku!??" serunya riang.

"..." tidak ada tanggapan,

Wanita itu Kembali mengerutkan pipi dan tersenyum lagi.

"Mah Bem gitu sih, ngapain disini jarang aku lihat kau tidak pernah kesini"

wanita itu duduk di sampingnya dan mengarahkan wajahnya dekat dengan sosok tampan itu.

"Bukan urusanmu"

"Dingin banget !!, hm jadi gitu sama mantan mu hah!!, kau sudah nikah sama pelayan busuk itu kau sudah tidak peduli kan padaku"

Bem terlihat menghela nafas, dan melemparkan tatapan kesal pada sosok wanita cerewet itu.

"Aku tidak pernah ingin menikahi mu, dan satu lagi kau cerewet "

Perempuan itu mengerucut kan pipinya dan mulai mendekati Bem.

Bem merasa sangat risih. Perempuan ini adalah teman masa kecilnya. sebenarnya bukan teman melainkan teman yang dipaksakan oleh keluarganya.

Mereka merencanakan pernikahan antara wanita ini dan aku. Terutama karena dia adalah vampir yang derajatnya tinggi sama seperti Bem.

Tetapi wanita ini sangat cerewet, sangat sok kenal , sangat pamer. intinya Bem sama sekali tidak suka sosok cewek seperti ini.

_

_

"iiih Bem, kau benar benar tidak merasakan apapun padaku" seru Perempuan itu melaksanakan godaannya pada Bem..

Bem hanya menanggapi dengan datar. Tidak ada rasa apapun yang muncul bahkan saat wanita yang terkenal sangat cantik itu bergelayut di dadanya.

"Minggir Rui," seru bem melepaskan genggaman Rui dan menyimpan kalung itu di saku.

Rui melihat kalung itu dan raut wajahnya menjadi merah karena sangat marah.

Srek

ia merampas kalung itu dengan kasar. Bem hendak mengambilnya tetapi Rui telah lari kedalam rumahnya.

Bem mengikuti nya dengan tatapan datar , pikiran nya masih berpikir kenapa Rui sangat marah terhadapnya.

_

_

Chương tiếp theo