.
"Kau menggemaskan" tanpa memperpanjang dialog Bobby menyentuh payudara Jane dengan lembut penuh perasaan.
"Akhh~~" desahan sarat akan kenikmatan keluar dari bibir tebal Jane..
Bobby menyusu dengan sangat nyaman, tangannya memainkan nipple Jane, sesekali menarik dan memilinnya kuat karena gemas.
"Kau tidak memakai bra dan itu menggodaku" bisik Bobby tepat ditelinga Jane dengan sensual seraya menghembuskan nafasnya membuat tubuh gadis ini meremang disekujur tubuhnya.
Tangan Bobby beralih keselangkangan Jane, melepaskan kain satu-satunya yang menjadi penutup bagian intim ini.
Tanpa menunggu persetujuan Jane tangan Bobby memasuki lubang Jane yang sudah basah.
"Aghh~~"
"Jane apa kau ingin aku memasukimu" Jane menggeram sebal bagaimana bisa Bobby menggodanya terus seperti ini, apa dia-Bobby tidak mendengar Jane yang sudah mendesah kenikmatan atas belaiannya.
"Just fuck me B!" Kesal Jane yang sudah tidak sabaran, benar-benar gila, persetan dengan harga diri, lagipula ini hanya one night stand-nya dan mungkin setelah ini dia-Jane tidak akan pernah lagi bertemu dengan Bobby.
Bobby terkekeh geli melihat Jane kesal, wajah Jane yang mulai kesal terlihat menggemaskan menurutnya.
"Apa kau tidak ingin kita pemanasan dulu baby"
'Laki-laki ini benar-benar! Dia menjadi menjengkelkan saat melakukan seks seperti ini'
"Apa kau belum puas sudah memberi semua tandamu ditubuhku Mr. Bobby" ya tubuh Jane sekarang sudah penuh kissmark dan bitemark dari Bobby, bahkan didalam pahanya-Jane pun sudah ditandai Bobby.
"Tentu saja belum, aku tidak pernah merasa puas jika tubuh yang kusentuh itu dirimu" belum sempat Jane menyahutinya tangan Bobby sudah memilin kuat putingnya-Jane membuatnya melenguh kenikmatan.
"Aaakkkh! Bobbyshh!" Teriak Jane tidak tertahan saat Bobby menjilati lubang Jane dengan keahliannya.
Benar saja! Tidak lama Jane langsung orgasme dibuatnya, cairannya sebagian ditelan habis Bobby dan sebagian keluar berceceran.
"Aku akan membeli kondom sebentar, kau t-"
"Just fuck me now! Kau tidak perlu menggunakan benda karet menyebalkan itu" potong Jane yang sudah benar-benar ingin merasakan kepuasan atas hasrat menggebu dikepalanya.
"As you wish baby" Seringaian tampan khas iblis terpatri jelas diwajahnya.
Bobby menurunkan celananya, dapat Jane lihat ukuran penis yang besar mencuat siap merudalnya.
"Berbaliklah Jane dan menungginglah" perintah Bobby yang langsung diikuti Jane.
"Aakkhh~~ hurtsshh~~" tanpa Jane duga Bobby memasuki lubang analnya-Jane dan bukan vaginanya! Ini sungguh menyakiti Jane, karena Jane sendiri tidak pernah melakukannya sama sekali dilubang analnya, biasanya dia-Jane hanya menggunakan lubang vaginanya saja saat berhubungan seks.
"Shit! So tight Jane!"
"Aku tidak tahan B! Keluarkan ini sakit!" Teriak Jane, namun Bobby mengecup bahunya lembut memberikan kuluman pada sekitaran punggung dan pundak Jane dan ini berhasil membuat Jane sedikit rileks.
Dagu Bobby bertengger di punggung Jane, dia-Bobby juga tidak melepaskan miliknya didalam Jane.
"Ini sakit B ..hiks..hiks.." perlahan air mata Jane jatuh satu persatu, rasa sakitnya sama persis saat perawannya lepas.
"Tenanglah baby, kau hanya perlu rileks hm? Apa kau tidak pernah melakukannya? Jangan bilang kau masih perawan Jane?"
"Aku tidak perawan sialan!.." lihatlah mulut Jane tidak pernah mau berhenti memaki laki-laki tampan yang sedang menyetubuhinya ini "...hanya saja aku tidak pernah melakukannya dilubang yang kau tusuk sekarang, ini pertama kalinya untukku" lanjut Jane.
"Berarti aku yang pertama yang melakukannya?" Tanya Bobby penuh rasa senang karena yang pertama menusuk bokong Jane.
"Hm" gumam Jane masih dengan menahan sakit.
"Aku akan memasukkannya dalam satu hentakan baby, kau bisa menggigitku jika itu sakit hm?" Tawar Bobby.
Bobby mulai menciumi bibir Jane melumatnya ganas dan Jane sudah mulai memainkan lidahnya bertempur dengan Bobby.
Jleb
Seperti kata Bobby, dia menghentakkan penisnya sekali saja dan penis besar itu masuk sempurna kedalam lubang sempit Jane.
"Akkhhh~~" suara Jane keluar dari sela gigitannya. Bibir Bobby sampai berdarah karena gigitannya.
"Move Bobby, why u're not move!"
"Aku hanya membuat milikku terbiasa dulu didalammu baby" tanpa menunggu balasan Jane, Bobby bergerak dengan tempo pelan teratur.
Tidak butuh waktu lama Jane sudah mendesah kenikmatan digagahi Bobby.
"Agh~~ engshh~~ fasterssh~~ akkh!" Bobby memelankan genjotannya tidak membiarkan Jane mencapai kenikmatannya, Jane mendengus kesal.
"Moan my name louder and I'll give u what u like baby"
"Fuck you B! nnhhh aahh~ as u wish Bobby honey~"
Bobby tersenyum menang, kemudian kembali merudal lubang Jane dengan kuat dan cepat.
"Aghh~~ hardershh honeyshh~~"
Bobby mendekatkan bibirnya ditelinga Jane "Kau nikmat Jane"
Libido Jane semakin naik, benar-benar ucapan Bobby kali ini membuatnya gila.
"Akkhh~~ fashhter~~ aghh~~ Bobby aggh~~"
"Good girl" seraya terus menumbuk lubang Jane dengan ganas.
Akhirnya Jane klimaks dan itu membuat tubuhnya sangat lemah namun lain dengan Bobby dia terus merudal Jane untuk mencapai kepuasannya.
"Akkhh~~ agh~~ Baby aghh!" Teriak Jane kenikmatan.
"Lubang jalangmu benar-benar menyedot habis penisku Jane! Akkh~~"
Masa bodoh dengan orang lain diluar sana yang melihat mobil mereka bergoyang, lagipula mereka diluar tidak mampu melihat siapa yang ada didalam mobil.
"Aakkkk~~ Bobbyshh~~ fashh akh~ fashhteraghh babyshh"
"You're so tightssh Jane! Kau nikmatshh"
Lagi-lagi Jane keluar untuk yang ke2 kalinya dan Bobby tetap dalam mode merudalnya karena dia belum mencapai kenikmatannya.
"Aaghh~~ Bobbyshh~ hancurkan lubangkushh sayangshh~~"
"Fuckshh Jane!"
Plak
Tamparan kuat dilayangkan dibokong sintal Jane yang sejak tadi menggoda Bobby untuk memerasnya.
"I akkh~~ wanna come Bobby! Akhh~~"
"Together honeyshh"
"Janesssh/Bobbyshhh akkh~~"
Akhirnya mereka keluar bersama-sama, Bobby menumpahkan cairan spermanya dilubang Jane sampai habis, lubang Jane masih berkedut-kedut menikmati penis besar Bobby yang masih bersarang dilubangnya.
"Kau tahu Jane, lubangmu adalah yang ternikmat yang pernah aku masuki"
"Kau menggodaku, keluarkan milikmu dari tubuhku" wajah Jane merah merona karena malu, dia bingung ini pujian atau apa?
"Sebentar lagi ya Baby, little-B masih merindukan hangat tubuhmu" yaaaak!! Dan ini sukses membuat tubuh Jane meremang, tambah disadari Jane lubangnya malah meremas penis Bobby dilubangnya.
"Second Ronde baby?"
"No!" Jane berusaha bangkit tapi Bobby tidak membiarkannya.
"Tapi kau menjepit keras tadi, jika kau mer-"
"Diam B, kau menjengkelkan jika sedang melakukan seks, jika kau masih terus berbicara keluarkan penismu itu dari lubangku" final Jane, demi menyelamatkan harga dirinya yang masih tersisa secuil.
"Please, don't move hm?" Kali ini Bobby benar-benar menunjukkan sikap manjanya, membuat Jane tidak tega menolaknya dan hanya diam.
"Apa kau mempunyai kekasih Jane?" Bobby masih menindih tubuh ramping Jane dan wajahnya masih setia tenggelam diceruk leher Jane merasakan harum tubuh Jane.
"Tidak, bagaimana denganmu? Kau punya kekasih?"
"Tidak, aku harap hubungan kita malam ini bukan sekedar one night stand Jane" tidak ada balasan dari Jane, dia hanya diam mendengar kalimat terakhir Bobby, masa bodoh pikirnya.
"Apa kau lelah?" Jane hanya menganggukkan kepalanya.
Bobby melepas tautannya menyuruh Jane untuk berbalik lalu Jane membaringkan tubuhnya disebelah Bobby menghadap kearahnya.
"Apa kau ingin ke hotel, kita akan menginap disana agar kau lebih nyaman hm?" Terlihat Jane berpikir sejenak sebelum menjawab.
"Tidak, akan berbahaya jika orang lain melihatku bersama lelaki" Bobby menatap heran, apa maksudnya? Kenapa? bukannya Jane tidak memiliki kekasih tapi meng-
"Itu karna mereka akan melapor kepada kakakku dan masa hukumanku akan bertambah" lanjut Jane.
"Maksudmu?" Jane mengangkat tubuhnya membuat Bobby berada dibawahnya, kemudian menindih tubuh Bobby dengan nyaman untuk bersandar didada bidang Bobby.
"Kau tidak harus mengetahuinya B, sekarang tidurlah aku mulai mengantuk, goodnight Bobby"
"Hm" gumam Bobby "Good night baby" dilihatnya Jane dengan peluhnya sudah tertidur lelap, "Aku menyukaimu Jane" gumamnya pelan, Bobby mencium dahi Jane dalam.
Jane belum tidur, namun berpura-pura tidur, dia jelas mendengar kalimat terakhir Bobby namun tidak terlalu memikirkannya.
Entah mengapa saat awal berkenalan dengan Jane dia-Bobby sudah merasa nyaman ya walaupun itu hanya berawal untuk taruhannya saja. Teman-teman Bobby menantangnya untuk berkenalan dan join bersama Jane tapi sesaat setelah banyak bercerita dengan Jane dalam beberapa jam belakangan, dirinya merasa nyaman dan hangat bersama gadis ini, alhasil mobil yang dijadikan taruhan tidak Bobby ambil. Rasa hatinya sangat berdebar saat Jane menciumnya tadi, hingga dia-Bobby kehilangan fokus sejenak. Tidak biasanya dia mau menyentuh dan disentuh sembarang orang, bahkan saat dia-Bobby menggandeng tangan Jane tadi tidak ada rasa risih sedikitpun, Bobby juga tidak tahu mengapa sentuhan Jane berbeda dan itu justru membuatnya menginginkan sesuatu yang lebih.
Bobby berusaha menenangkan jantungnya yang 3 kali berdetak lebih cepat membuatnya kelabakan bukan main jika saja Jane mendengar jantungnya yang sedang bersorak ria.
'Aku rasa aku benar-benar menyukaimu, aku harap hubungan ini tidak sebatas ini saja'