webnovel

Bidadari Pilihan Tuhan

Tác giả: Shamucet_Viruss
Lịch sử
Đang thực hiện · 35.3K Lượt xem
  • 9 ch
    Nội dung
  • số lượng người đọc
  • N/A
    HỖ TRỢ
Tóm tắt

Seseorang yang bernama Arie yg menceritakan kisah perjalanan cintanya yg bersama Tya yg begitu indah tapi rumit. Mereka telah menjalin kasih sudah begitu lama dan sudah membuat komitmen untuk membawa hubungan mereka ke jenjang yang lebih serius, Hubungan mereka terhalang oleh sudut pandang keluarganya Tia pada kehidupan Arie yang bisa dibilang kurang menjamin. Di saat hubungan mereka rumit hadirlah sosok wanita muslimah yang bernama atiq di kehidupan arie yang bisa di bilang bidadari pilihan tuhan.

Chapter 1Titipan Rasa Dari Tuhan

Perkenalkan nama saya Arie Wijaya, teman-teman biasa memanggil saya dengan panggilan Arie saat itu tepatnya 27 November 2005 saya berumur 18 tahun, pada saat itu saya mau beranjak naik kelas tiga di sebuah Sma suasta di desa saya. Jujur saya termasuk anak yang tidak suka bergaul bersama teman wanita di sekolah . saya tidak tau alasannya apa yang jelas saya merasa risih kalau jalan atau bercanda bersama teman wanita di kelas saya.

Saya termasuk satusatunya anak di kelas saya yang tidak pernah naksir pada wanita baik itu teman kelas maupun adik kelas. saat itu bisa dibilang tidak ada waktu untuk melirik wanita karena saat keluar main yang ada di pikiran saya adalah dimana tempat untuk bersembunyi untuk merokok sambil bercanda bersama teman yang suka ngerokok lainnya. tapi yg saya mau ceritakan bukan knakalan yg pernah saya lakukan tetapi cerita dimana pertamakali saya merasakan rasa suka kepada seorang wanita. baiklah saya akan mulai menceritakan kisah rasa yg dititipkan tuhan untuk saya.

Pada suatu hari di saat jam keluar main saya di ajak oleh seorang teman saya yg bernama Kamar untuk pergi ngerokok.

** Kamar_ arie ngrokok yuk

**saya-_dimana mar? itu panggilan akrab dari saya untuk kamar

**kamar_ di blakang toilet aja yuk .. kamar menjawab

**saya_ emang kamu gak takut ktauan guru mar?

**kamar_gak lah toh itukan toilet siswa .. palingan si zahrah yg liat kita..

sdikit saya jelaskan zahrah ini adalah salah satu teman kelas kami yang punya kebiasaan buruk, dia suka ke toilaet untuk memperbaiki dandanannya yg menurut saya tidak menarik alias menor

**saya_ okelah let's goo

Sekolah tempat saya bersekolah adalah sekolah satu atap . tingkat Smp dan Sma namanya juga sekolah satu atap toilet siswanya juga di pake bersama sama... kami aku dan kamar dengan santainya menikmati asap rokok .. masih saya ingat rokok yang kami hisap mereknya dji samsoe,lagi asyik ngerok datang seorang gadis yg bisa saya bilang kami kenal dengan dia walaupun dia anak kelas 3 smp tapi namanya juga sekolah satu atap ya pastilah saya sering melihatnya.. nah disinilah cerita rasa hati itu dimulai.

Sebelum saya menceritakan kelanjutannya saya mau perkenalkan siapa kadis tersebut"" namanya Sintia tetap teman temanya memanggilnya Tia dia anak Smp kelas tiga sepengetahuan saya dia adalah seorang gadis yang pendiam dibandingkan dengan teman temannya yang lain,kalau ditanya menarik atau tidaknya saya tdak bisa jawab karna pada saat itu saya blum pernah dan tidak tau rasa tertaraik pada gadis bahkan bisa dibilang blum pernah terpikir untuk mendkati seorang gadis karena saat itu saya masih menikmati enaknya candaan ketika sedang bersembunyi unyuk melakukan pelanggaran dari aturan yang di buat oleh sekolah tempat saya sekolah.

Oya jadi keasikan ni sampe saya lupa lanjutin cerita di toilet tadi...

Pas tia datang saya memperhatikan Kamar (teman saya) memperhatikan Tia yg datang ke toilet tersebut

**saya_ weeee kamu lihat apa?? sambil menpuk pundak kamar dia sedikit kaget karena nada suara saya yg sdikit keras dan tepukan saya di pundaknya yg tiba tiba tadi

**kamar_ eee gak ada dia bilang... tapi saya sebenarnya tau kalau dia lagi memperhatikan Tia yg menuju toilet

**saya_ ngaku aja kamu pasti kamu lagi merhatiin cewek itu kan? sambil ketawa dengan nada mengejek dia..

**kamar_ gak kok dia bilang soalah olah membantah tebakan yg saya lontarkan

**saya_kamu suka yaaa? jujur saja kamu nanti saya bantu ... oya teman saya yg satu ini (kamar) bisa dipastiin sama seperti saya yang belum pernah mendekati saya .. bedanya saya lbih percaya diri dibanding dengan dia baik di kelas maupun di luar kelas .. contohnya dia kalau mau kemana mana gak mau sendiri harus ada yang menemani katanya dia malu sama adik kelas yang lagi ngumpul.

**kamar_ heee dia cantik sih ... dia menjawab sambil cengengesan menahan malu atas kejujuran nya pada saya

**saya_baiklah nanti baliknya dari toilet saya panggilin ya..

**kamar_woe jangan malu ah.. dia berkata memelas sama saya

**saya_ tenang saja nanti saya yang ngomong kalau kamu suka sama dia.

**kamar_terserah kamu dah tapi saya sembunyi ya.

**saya_siap bro!! saya jawab dengan ringan

Teman saya (kamar) sudah bersembunyi seperti seorang prajurit yg takut tertembak oleh musuh di depannya... benar saja Tia keluar dari toilet. saya langsung memanggil namanya ""hey""tia !! dia menoleh sambil tersenyum maklum lah dia juga anak Abg yang mungkin blum pernah merasakan rasa yang seperti rasa yg blum pernah saya rasakan juga hee

""Ya ada apa ? dia (tia) menjawab panggilan saya .. kira kira jarak kami saat itu cuma enam langkah lah kalau kita berjalan

""boleh saya bicara sebentar? saya bilang sambil berjalan mendekati dia.. oya kalian tau tidak saat saya mendekati dia kenapa saya sedikit tegang dan cukup berdebar debar.. dia diam di tempat karna mungkin dia setuju untuk bicara dengan saya.. setelah cukup dekat kira kira satu langkah di depannya saya berhenti.

""kamu mau bicarain apa ?dia tiba tiba berkata pas saya berhenti di depannya .. saya tertegun seolah olah mulut saya gagu saya juga tidak tau sebabnya apa yg jelas saya tidak berani mrmandang mukanya

""yooo kok kamu diam?dia mengeluarkan suara merdunya lagi .. waduh kok tumben ya saya ngasih nilai plus untuk suara gadis padhal setiap hari saya mendengar mereka bercanda maupun bicara langsung bersama mereka tetapi saya merasa biasa saja .

""Saya mengangkat muka dan spontan bilang *maap tidak ada apa apa* saya seperti di hipnotis terserah dah mungkin dia ketawa dalam hati melihat tingkah saya

""ya sudah saya mau ke kelas dulu kak sambil melangkahkan kakinya meninggalkan saya yang diam mematung di tempat semula.. saya hanya bisa jawab dalam hati *ya dek* saya yakin pasti dia pergi sambil menertawakan tingkah saya .

Kamar keluar dari persembunyiannya dan langsung mendekati saya sambil tersenyum karna saya yakin pasti dia mengira saya sudah sampein prasaan yang terpendam dalam dirinya ..

**kamar_bagaimana dia bilang apa? langsung nyerocos pada saya

**saya_ tnang aja bro saya sudah sampein dan dia (maksutnya si Tia) bilang saya pikir pikir dulu.. "yeesss (kamar) bilang sambil mengajak saya balik ke kelas membawa rasa bahagianya.. terbalik dengan perasaan yg saya rasakan saat itu rasa bingung dan rasa bersalah kepada *kamar* karna telah berbohong kalau saya sudah nyampein perasaannya kepada *tia*padhal tadi saya hanya seorang patung jadi jadian yang berpakaian putih abu.

~~~~~~~~~~~~00000~~~~~~~~~~~~~

Bạn cũng có thể thích

My Dearest, Adhitya

Jika seorang playboy ditakdir untuk jatuh cinta kepada dua wanita terbaik dalam kisah hidupnya, siapa yang akan ia pilih? Wanita yang selalu ia anggap sebagai adik, atau wanita yang sudah lama menjadi sahabatnya? --- "Seorang playboy juga bisa patah hati," lanjut Adhitya disela senyumannya. "Mungkin perasaanku pada Vanie juga sesaat sama seperti ketika mendambakan dirimu. Tapi kau menolakku berkali-kali dan aku sudah merasa cukup patah hati." Adhitya sudah gila rupanya. Adhitya miliknya. Sahabatnya. Impian masa depannya. Adhitya yang sekarang berbalik menyerang perasaannya dengan mengatakan mencintai wanita lain yang adalah adiknya sendiri. "Aku menginginkan Vanie sekarang. Ia tidak pernah membuatku merasa menjadi seorang playboy. Ia selalu membuatku merasa percaya diri untuk mendapatkan dirimu yang pada kenyataannya kau tidak berhasil kusanding," lanjut Adhitya. "Tapi aku memang sayang padanya dari awal. Dan kurasa..." Adhitya menarik wajah Zera tinggi-tinggi karena wanita itu sudah menunjukkan reaksi patah hatinya. "kalau aku bicara lebih banyak lagi itu akan melukaimu. Memintamu menjadi kekasih bohonganku adalah kesalahan ya?" Zera memaksakan senyumannya untuk terbit. Hanya saja sekarang ia terlihat seperti sedang menyengir. "Aku jadi tahu bagaimana rasanya menjadi kekasihmu walau tidak sungguh-sungguh menjadi kekasihmu." Kekehan Adhitya menghentikan senyuman Zera karena sekarang wanita itu menjadi tersipu. "Kau tidak akan mencintaiku kalau berpura-pura menjadi kekasihku, 'kan?" "Aku sudah mencintaimu, Adhitya."

Aurelia_Chrissy · Lịch sử
Không đủ số lượng người đọc
10 Chs