"Tante Linda... Kok Tante Erika nangis...Tante Linda tengkar ya sama Tante Erika?" Putri bertanya dengan wajah lugu.
"Hah...tidak! Ngga gitu...!"
"Terus... kenapa Tante Erika pergi?!" Putri memandang Linda dengan sorot menghakimi.
Linda melongo, bingung mau menjelaskan apa.
"Kok jadi kacau gini, sih!"_
"Begini...Tante Erika tadi di serang sama mantan suaminya... dia kesal...mau sembunyi!" Linda kehabisan akal.
"Sembunyi? Sembunyi gimana? Sembunyi kemana?" Putri pura-pura bloon. Menghadapi orang bloon harus bloon juga.
"Mm... pokoknya gitu deh!" Linda pusing.
Linda meninggalkan Putri ke kamar.
Putri menutup mulutnya dengan tangan. Sesampainya di kamar, gadis itu tertawa gelak.
Ponsel Putri berbunyi. Pesan masuk, nomor tidak di kenal.
[Kak...ini Viona! Boleh Vio telpon?]
Viona. Tumben. Sudah lama Putri dan Viona tidak saling kontak. Biasanya Viona menelpon hape Santi. Sekarang dia punya sudah dibolehkan punya hape sendiri.
Putri membalas,
[Boleh!]
Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com