Rumah sakit Bougenville di distrik A kota Shincuang adalah rumah sakit terbaik no 3 di dataran cina, di bangsal IGD dokter, perawat, dan pasien berlalu lalang siang malam tanpa henti.
Sedetik semenjak kedatangan pasien bernama Xi An 30 tahun seorang tunawisma dan disampingnya ditemani nona muda yang cantik jelita begitu kontras satu sama lain.
"Dokter bagaimana keadaannya?" Dengan mata sedih Xila bertanya pada dokter yang merawat ibunya.
"oh adek tidak perlu khawatir, dia hanya kekurangan gizi dan sedikit memar ditubuhnya, setelah perawatan beberapa hari dia pasti sehat kembali."
"tapi kenapa dia belum bangun apa dia benar baik baik saja?" Xila memiliki pemikiran yang runyam diotaknya karena setelah dari Qi An menjadi Xila di dunia ini dia hanya mengetahui ibunya meninggalkannya tidak tau kejadian secara detail meski menggunakan potongan memori di otak Xila. kehidupannya di benua Fuqing sangatlah kesepian ibu dan ayahnya meninggal ketika Qi An 3 tahun dan dibesarkan oleh kakek dan pamannya meski pada akhirnya pamannya mengkhianati kepercayaannya. Sosok ibu di dunia baru yang dia tempati saat ini sedikit memberi secercah cahaya, berharap ibunya saat ini tidak benar benar membuangnya.
"Oh itu karena dia sepertinya kurang istirahat dengan benar juga faktor kelaparan tubuhnya tidak kuat menahan itu semua, tapi adek gak usah khawatir bentar lagi juga siuman." dokter melanjutkan penjelasan kepada Xila dan seorang suster pun mendekat.
"nona Xila ibu Anda mau dirawat di ruangan mana? apa anda memilih kelas 3 menggunakan BPJS?"
"Bawa dia ke tempat paling megah di rumah sakit ini jangan pikirkan tentang biayanya." Xila memandang suster dengan percaya diri seolah dia penguasa seluruh dunia.
....
Di ruang VVVIP RS Bougenville terdapat kemewahan tempat seorang raja. peralatan paling modern, kasur lembut seperti awan, sofa kulit dibuat perancang terkenal, ruang sebesar apartemen, tv 50 inchi, kulkas dua pintu, AC, serta lampu gantung mewah diatasnya.
"Xila kenapa ibu ada disini." ibu Xila sudah bangun setelah dia ditempatkan di bangsal VVVIP.
"Jadi apa alasannya?" tanpa menunggu lama Xila ngegas duluan penasaran dengan alasan ibu menelantarkannya.
"en baiklah akan ibu ceritakan, ...seperti yang kamu tahu ibu bekerja di bar surga malam bukan sebagai pelacur tapi pelayan di bar, ibu punya hutang tidak sedikit terhadap madam Chu yang mengelola tempat itu, ibu kerja banting tulang dan mau melunasinya. tapi ketika ibu membayar dia menuntut jumlah bunga 10 kali lipat dan harus membayar saat itu juga setelah itu.." Xila kemudian memotong pembicaraan.
"setelah itu ibu kabur tapi tidak mau beban sepertiku dan meninggalkanku kan!!!" Xila bangkit dari sofa kulit di sisi kasur ibunya dan berteriak."
"Tenang dulu Xila anakku, setelah itu madam hendak menjualmu karena ibu tidak sanggup bayar dan.. huuu." Xi An menangis pilu tak mampu menjelaskan. tanpa dia duga tubuh kecil anaknya menyelimuti tubuhnya yang kurus Xi An sedikit kaget tapi hanya kebahagian yang tertampung dihatinya.
"Sudahlah ibu anakmu ini mengerti ini semua salahku karena menjadi beban jadi jangan menangis lagi, aku percaya apapun yang kau katakan jadi jangan menangis aku .. aku.. aku juga ... maafkan aku.. Wu.. wuuu" Xila pun menangis lagi tak kuat membendung air matanya jatuh bak air terjun tubuh imutnya memeluk erat ibunya tak mau melepaskan kerinduannya tak kan sebanding dengan apapun di dunia.
....
Seminggu berlalu tanpa terasa mengalir dengan pasti tanpa diduga. Ibu Xila, Xi An sudah pulih sekarang dia tinggal di mansion yang dulu dibeli Xila. Xi An awalnya pingsan berdiri melihat rumah anaknya takut dia dijadikan istri simpanan miliader dan berakhir disini tetapi setelah penjelasan runyam Xila mau tidak mau dia menerimanya.
Pagi hari di dapur keluarga Xila.
"Ibu biar aku yang memasak ibu duduklah nonton tv atau berbaring di kamar nanti setelah selesai aku panggil." pipi Xila cemberut menyaksikan ibunya bekerja di dapur takut dia kelelahan.
"tidak anakku sekarang hari Senin nanti siang buahnya kau harus pergi sekolah?"
"ahaha.. benar benar aku sekolah haha meski bukan di universitas tapi di SMA, aku sudah menyogok kepala sekolah Angel High school."
"anak kesayangan ibu apa yang kau katakan kau dulu cuma berhenti sebentar di kelas 6 SD!" ibunya agak bingungengerutkan dahi kenapa universitas dan SMA disebut sebut.
"ia ia maksudku SD hahaha." Xila ketawa canggung merahasiakan sesuatu dari ibunya bahwa dia bertujuan untuk bermain dan mencari beberapa teman dan tentunya dia tidak tertarik bermain dengan bocah.
"Master kenapa kau tidak jujur saja kau bisa berubah tubuh dan bisa masuk SMA."
"Diamlah Fei Fei dia cuma akan pingsan lagi bila aku mengatakan seperti itu sebaiknya kita rahasiakan saja."
"baik master."
Siang datang waktunya karyawan bekerja dan para siswa sekolah hari yang sibuk menandakan perputaran dunia. di ruang kelas 3 SMA Angel berdiri sosok cantik jelita bagai bidadari turun dari surga.
"Halo semuanya namaku Xila."