webnovel

Tempat Itu Adalah Dirimu

Detak jantung terasa lebih cepat ketika tangan Yunsoul membuka perlahan penutup kotak itu. Sedikit demi sedikit penutup kotak itu dibuka. Entah kenapa hanya membuka kotak ini membuat Yunsoul menjadi amat tegang. Dan ketika kotak itu sudah terbuka sepenuhnya, Yunsoul terkejut melihat isi di dalamnya.

Kosong.

Yunsoul kembali menatap kakek yang ada di depannya. Melihatnya dengan raut muka tidak mengerti. "Kenapa tidak ada apapun di dalamnya?"

Kakek itu tidak langsung menjawab, membuat Yunsoul penasaran. Ia pun bertanya lagi. "Kotak ini kosong."

"Itu karena kau sudah pernah membukanya," sahut kakek itu, memberikan jawaban. "Kau tidak ingat?"

"Itu tidak mungkin," bantah Yunsoul. "Bagaima–" Mengantung kalimatnya, karena tiba-tiba bayangan seorang gadis kecil membuka kotak yang sedang dipegangnya sekarang. Bayangan itu melintas dalam pikirannya. Gadis kecil yang sama dengan mimpinya waktu itu.

Keterkejutan dalam diri Yunsoul bertambah.

"Kau mengingatnya sekarang?" Kakek itu bertanya lagi.

Yunsoul hanya bisa menatap kakek itu dengan tatapan tidak percaya. "Ja-jadi ada di mana Crs-Light sekarang?

"Kotak pelindung Crs-Light hanya bisa dibuka satu kali. Karena apa? Sekali kotak itu dibuka maka Crs-Light akan keluar dan kotak itu bukan lagi menjadi tempatnya. Jika begitu, Crs-Light memerlukan tempat baru untuk berlindung." Kakek itu menjelaskan seolah-olah Crs-Light adalah benda hidup.

"Lalu... di mana tempat itu?"

Kakek itu tidak menjawab. Ia hanya mengalihkan tatapannya dari wajah Yunsoul ke tangan kanan gadis itu.

Dan tiba-tiba tangan kanan Yunsoul bergerak sendiri. Pergerakan itu tidak bisa dikendalikan oleh Yunsoul. Dengan sedikit gemetar, tangan Yunsoul yang bergerak sendiri itu terarah ke depan, lalu bagian telapak tangan menghadap ke atas.

Telapak tangan Yunsoul menyala saat sebuah cahaya keluar dari dari bagian tubuh itu. Yunsoul terperangah melihat sebuah benda bulat bercahaya sudah ada di tangannya sekarang. Yunsoul tidak percaya.

"Tempat itu adalah dirimu," tukas kakek itu.

Crs-Light kembali masuk ke dalam tubuh Yunsoul melalui telapak tangannya. Seketika Yunsoul langsung merasa lemas. Kakinya tidak dapat lagi menopang tubuhnya sehingga Yunsoul terjatuh.

Dengan menggunakan kedua tangannya, Yunsoul berusaha menahan. Ia mendongkak, menatap kakek yang ada di hadapannya. Ekspresi kakek itu datar dan tidak menolongnya walaupun melihat Yunsoul terjatuh.

"Kenapa harus aku? Dan... siapa kau sebenarnya?"

Melangkahkan kakinya, kakek itu mendekat pada Yunsoul. Lalu, duduk dengan menumpukan satu lututnya. Kakek itu menatap Yunsoul dan berkata, "Lindungi Crs-Light maka nyawamu akan selamat."

Pandangan Yunsoul mulai mengabur. Dia mendengar apa yang kakek itu katakan. Namun, untuk bertanya lagi, Yunsoul tidak bisa. Terlalu lemah dan pandangan Yunsoul menggelap. Ia tidak sadarkan diri.

***

Beberapa saat setelah kakek misterius itu menghilang. Keadaan sekitar menjadi normal kembali. Waktu berjalan lagi. Yunsoul masih terbaring di tengah pepohonan.

Mendekat. Para Vampire Worshipers menemukan Yunsoul. Tanpa diketahui gadis itu, mereka sudah membuntutinya ketika menginjakkan kaki di Kota Busan. Ini adalah perintah Ara. Mereka harus melaporkan apa yang Yunsoul lakukan di kota pelabuhan ini.

Jumlahnya lima. Langkah kaki mereka menuju Yunsoul. Dilihatnya gadis itu yang tidak sadarkan diri. Mereka tidak tahu kenapa. Waktu Yunsoul masuk ke dalam pepohonan, tiba-tiba saja mereka kehilangan jejaknya dan sekarang mereka menemukan Yunsoul sudah terbaring di sana. Jadi, Vampire Worshipers tidak tahu kalau Yunsoul bertemu dengan sosok misterius.

Yang tampak seperti ketua dari mereka, memberi titah agar membawa gadis yang terbaring itu. Empat dari lima lebih mendekat kepada Yunsoul dan siap mengangkatnya. Akan tetapi, kertakan gigi dan suara khas serigala sangat terdengar dari belakang mereka. Kelimanya pun berbalik. Mereka cukup terkejut. Serigala yang berukuran besar –tingginya hampir sama dengan tinggi laki-laki dewasa– dan berbulu hitam kebiruan menyorot tajam mereka.

Mata birunya juga sebentar mengarah pada seorang gadis yang terbaring, lalu menatap tajam lagi pada Vampire Worshipers, seolah marah. Tidak takut, Vampire Worshipers mengeluarkan sebuah benda runcing dari balik pakaian hitam mereka. Tersenyum miring, ketua dari Vampire Worshipers memberi aba-aba untuk menyerang serigala itu –yang bukan serigala biasa.

Sang serigala itu sendiri masih berdiri tenang, seolah menganggap mereka bukan lawan yang berat dan bisa dikalahkan olehnya dengan mudah. Yang jadi perhatian serigala itu adalah gadis yang tidak sadarkan diri, Kim Yunsoul.

Vampire Worshipers menyerang duluan dan bersama-sama. Mereka juga menggunakan benda runcing sebagai senjata. Serigala menerjang mereka dan dalam satu kali terjangan itu mampu menghempaskan mereka ke tanah dan pohon-pohon. Vampire Worshipers berusaha bangkit dan menyerang serigala itu lagi.

Di tengah-tengah pertarungan itu, mata Yunsoul terbuka sedikit. Dia melihat lemah sebentar kemudian kedua matanya tertutup kembali. Dalam waktu yang sebentar itu Yunsoul mengetahui kalau ada pertarungan antara lima orang berpakaian hitam dan seekor serigala yang besar. Yunsoul tidak mengerti kenapa pertarungan itu bisa terjadi.

Seperti perkiraannya, Vampire Worshipers berhasil dikalahkan olehnya. Ia menerjang, menggunakan kaki, hingga menggigit mereka. Kelima orang yang berjubah hitam itu pun terpaksa pergi karena kondisi tubuh yang tidak memungkinkan. Mereka salah sudah menyerang werewolf, tapi mereka juga tidak punya pilihan. Karena kalau tidak dilakukan, tuan mereka pasti murka.

Sepeninggal Vampire Worshipers, sosok serigala itu berubah wujud. Menjadi manusia. Dia menoleh ke arah Yunsoul. Kemudian, menghampirinya. Sejenak mengamati gadis itu, kemudian membawanya.

***

Apa harus ada alasan?

Ketika kau mencintai seseorang, haruskah ada alasannya?

Hanya satu yang dipikirkan Taeil jika pertanyaan itu ditanyakan padanya.

Alasan seseorang bisa kau cintai adalah karena hati itu telah memilih. Sebenarnya kata 'memilih' kurang tepat digunakan, sebab harus ada beberapa pilihan. Sedangkan, bicara soal cinta. Itu bukan tentang banyaknya orang yang menjadi calon cintamu. Akan tetapi, sejak awal seseorang itu memang sudah ditentukan untuk kau cintai.

Pandangan Taeil beralih dari Yunsoul, yang kini berbaring di sebuah tempat tidur, ke arah jendela kamar yang belum ditutupi tirai. Dari tempat duduknya, Taeil memandang jauh keadaan langit.

Cukup lama.

Sampai Taeil menyadari kalau Yunsoul sudah bangun. Taeil segera melihat kepada Yunsoul dan tergesa-gesa menghampiri ketika Yunsoul merasakan kesakitan pada bagian kepalanya.

***