webnovel

Mewujudkan Mimpimu

Chloe tidur sangat nyenyak, dalam tidurnya dia bermimpi Marco menciumnya, awalnya dia mencium keningnya, lalu kedua matanya, lalu mengecup ujung hidungnya dan kemudian dia mencium bibirnya. Semula ciumannya sangat ringan, dia hanya menyentuh bibirnya seperti capung menyentuh air, Chloe menjilat bibirnya tiap kali Marco menyapukan bibirnya, dan Marco kembali menciumnya, kali ini lebih intens, dia mulai mengisap bibirnya, menjilat giginya, lalu memasukkan lidahnya dan mulai menjelajah. Chloe mendesah nikmat, dia baru merasakan kalau sebuah ciuman bisa senikmat ini. Setelah puas menjelajah mulutnya Marco mencium lehernya dan sesekali dia mengisapnya, dan ciumannya beralih ke dadanya. Marco memainkan buah dadanya dengan lidahnya membuat tubuhnya bergetar dan mulutnya mendesah, Chloe bisa merasakan tubuh bagian bawahnya mulai basah. Ciuman Marco masih berlanjut, kini dia mencium perutnya 'aahhhh....' Chloe bergerak gelisah mendambakan lebih banyak lagi. Chloe mengutuk dalam mimpinya 'ah sialan aku memimpikan di cumbu oleh Marco, pasti gara-gara semalam dia sudah mengisapnya sampai kering, dia melakukannya sampai lima kali'

"aaahhh....." Chloe mendesah nikmat saat dia merasakan sebuah benda masuk ke tubuh bagian bawahnya, dan dia bisa merasakan dorongan pelan. Tangannya menggapai sesuatu untuk mendapatkan pegangan, dia mencium aroma maskulin di depannya, dan sebuah tubuh besar menindihnya sambil mendorongnya, 'aaahhhh...sial mimpi ini terlalu nyata...ya terlalu nyata untuk di sebut mimpi, karna dia bisa merasakan semuanya.....aaahhhh.....tunggu !....benar ini terlalu nyata untuk sebuah mimpi' Chloe tiba-tiba membuka matanya dan wajah tampan Marco ada di depannya butiran keringat muncul di keningnya.

"aaahhhh...Marco apa yang....aaahhhh....kamu lakukan ?" tanya Chloe di tengah-tengah desahan napasnya.

Marco menyeringai "bukankah kamu sedang mimpi jorok ? aku sedang mewujudkan mimpimu"

"brengsek kamu menipuku lagi aaahhh....."

Marco membungkam mulut Chloe dengan bibirnya, mencegahnya memprotes lebih lanjut.

Marco bergerak makin cepat, Chloe mencengkeram punggung suaminya, dia akan memprotes Marco tapi pikirannya menjadi kacau dan dia tidak tau apa yang hatus dia katanya. Sampai akhirnya mereka berteriak bersama mencapai klimaks, dan tubuh Marco yang besar ambruk di atasnya.

"minggir badanmu berat" Chloe mengusir suaminya dari atasnya tanpa mendorongnya, dia sudah tidak punya tenaga.

Marco berguling dari atas tubuh istrinya lalu menariknya ke dalam pelukannya dan mencium keningnya "kalau kamu capek tidak usah masuk kerja"

"heh.....siapa juga yang bikin aku capek ?" dengus Chloe sambil menarik selimut menutupi tubuhnya, dia ingin memejamkan mata lagi tapi merasa tidak nyaman karna tubuhnya lengket, dia melirik jam di atas meja di samping tempat tidur, sudah jam enam pagi, dia tidak mungkin bisa tidur lagi, dia harus berangkat kerja. Chloe menyingkap selimut yang baru dia tarik berniat untuk membersihkan diri tapi tubuhnya sudah terangkat dan berada di dalam pelukan Marco "kamu mau apa lagi ?" tanyanya panik

"menurutmu ?" jawab Marco misterius sambil menggendong Chloe ke kamar mandi.

"Marco jangan macam-macam"

"aku cuma mau memandikanmu, atau kamu mengharapkan aku melakukan yang lain di kamar mandi ?" seringai Marco

"kalau kamu berani melakukannya aku akan memotongmu" ancam Chloe

"ha....ha.....ha.....aku menantikannya" balas Marco dengan seringai jahat.

🍒🍒🍒🍒🍒

Jocelyn sudah duduk di meja makan di sampingnya ada Ny. Suri, saat melihat pasangan Marco dan Chloe turun dari tangga, dia menatap dengan menahan geram. Mata Chloe terlihat lelah, dan Marco berjalan di belakangnya. Semalam mereka tidak pulang ke rumah, Ny. Suri memaksa mereka untuk tinggal. Melihat bahwa Marco tidak pulang Jocelyn juga memutuskan untuk menginap.

"pagi" sapa Chloe setelah sampai di meja makan, dia menarik kursi di sebelah jason

"pagi Chloe" balas Jason dengan senyum manis.

Chloe sudah hampir menaruh pantatnya di kursi tapi Marco menariknya dan mendudukkannya di kursi yang lain, sedangkan Marco duduk di kursi di sebelah Jason "panggil dia kakak, dia sudah tua" ujar Marco sambil memelototi adiknya.

"umur tidak penting, yang penting tampang" jawab Jason sambil mengedipkan sebelah matanya pada Chloe

"Jason nanti main ke tempatku aku traktir kamu" Chloe mengundang dengan senyum manis, memamerkan lesung pipinya sambil mengacungkan kedua jempolnya.

Jocelyn mencibir dengan jijik melihat tingkah Chloe. Dengan sudut matanya dia melirik Chloe dan menilai, tampang gak cantik-cantik amat, tinggi juga rata-rata, tidak ada yang special kecuali mata bulatnya yang kayak boneka itu juga pasti oplas, yah hidungnya mancung sih tapi gak tau asli atau enggak, gaya juga gak feminim, intinya tidak ada yang unggul dari penampilannya, terus kenapa Marco mau menikah dengannya ? tidak mungkin Marco mencintainya.

"nanti aku pergi ke luar kota sama papa sekitar empat hari, jadi kamu nginep di sini saja, kalau di rumah sendirian takutnya kamu gak tidur karna ketakutan" Chloe melotot memberi peringatan, orang ini suka sekali membuatnya malu.

"Chloe takut di rumah sendirian ?" tanya Ny. Suri penasaran

"dia takut sama ha....aauuu.." sebelum Marco menyelesaikan kata hantu Chloe mencubit pahanya

"takut sama apa ?" Ny. Suri makin penasaran

"sama ha.....aaahaauuu....." Chloe mencubit lagi paha Marco

"ehh....saya takut kalau sendirian nanti jadi kangen Marco.....ya kan 'sayang' ?" Chloe menatap Marco seakan berkata 'awas kalau kamu berani bilang aku takut hantu'

"hhmmmm.....ya dia takut kangen aku" akhirnya Marco menjawab sambil meringis menahan sakit.

Ny. Suri tentu saja sangat senang mendengar hubungan mereka yang manis, berbanding terbalik dengan Jocelyn yang ingin memuntahkan isi perutnya mendengar jawaban Chloe 'tidak tau malu' batinnya.

🍒🍒🍒🍒🍒

"yakin kamu tidak mau di antar ?" Marco mengekor di belakang istrinya

"hmm..."

"bukannya kamu capek"

"bukan berarti aku gak bisa nyetir"

"biar Jason yang antar"

"enggak"

"jalanan macet"

Chloe berhenti di depan mobil dan berbalik

"kok tumben kamu bawel sekali hari ini, bilang terus terang apa alasanmu yang sebenarnya ?"

Marco memandang istrinya lama, lalu dia maju berniat memeluknya tapi Chloe menahan dadanya

"tidak perlu memeluk katakan saja, jangan mencoba mengambil keuntungan lagi"

Marco menghela nafas "jangan keluyuran sama si pirang" ujar Marco pelan. Chloe menatap Marco tak percaya, dia masih cemburu dengan Febiola, Chloe menanggapi dengan cengiran dan berbalik meninggalkan suaminya. Marco mengejarnya, membalik badan istrinya dan mencium bibirnya, Chloe membelalak protes.

"kalau kamu tidak berjanji aku akan membawamu pergi bersamaku" ancam Marco setelah melepaskan ciuman

"jangan konyol"

"aku serius"

"Marco, Febiola itu teman baikku, dan aku sudah lama tidak bertemu dengannya"

"tapi dia adik mantan tunangan brengsekmu" Kata Marco cepat.

"ha...ha....ha.....jadi kamu cemburu sama Andrew ? ha....ha....ha.....jangan konyol"

"tapi dia mantan tunanganmu, kamu sudah mencintainya selama bertahun-tahun, buku harianmu semua berisi namanya, bahkan gambar di toko itu dia kan ?"

"ha...ha...ha....." tawa Chloe makin kencang "kamu manis juga kalau lagi cemburu" Chloe menepuk pipi suaminya "kamu tidak perlu kuatir aku sudah tidak mencintai Andrew, sedang dengan Febiola aku hanya teman dekat, aku gak bakalan jatuh cinta sama dia, aku masih normal"

"jadi apa itu berarti kamu jatuh cinta padaku ?"

"hhmmm...tidak ! aku tidak jatuh cinta pada siapa pun"

Chloe membuka pintu mobil dan tak lama dia meninggalkan halaman rumah sambil melambai pada suaminya.

Mereka tidak menyadari ada sepasang mata yang dari tadi mengawasi sambil menggertakkan gigi menahan kecemburuan, dia bertekad untuk menyingkirkan gadis jelek itu sesegera mungkin, dia akan merebut kembali Marco, hanya dia yang layak bersanding di sebelah Marco.

Chương tiếp theo