webnovel

Aku Marah

Andrew membawa Chloe ke 'Kedai Mantul' sebuah kedai yang menjual ceker ayam pedas favorit Chloe. Aahh Chloe sangat menyukai ceker ayam pedas, dia bisa menghabiskan tiga porsi jumbo ceker sendirian. Pemilik kedai ini ada sepasang suami istri berumur empat puluhan, mereka sudah memmbuka kedai ini selama hampor duampuluh tahun dan menyekolahkan empat anaknya sampai jenjang perguruan tinggi. Salah satu anaknya adalah teman Chloe di sekolah menengah. Ketika melihat Andrew dan Chloe masuk pak Marto si suami sangat senang sekali

"kalian di sini ? ayo masuk ke dalam, bapak carikan tempat di dalam" pak Marto mencarikan mereka tempat kosong, pada saat jam makan siang seperti ini kedai mereka akan penuh dengan pengunjung.

Seteleh membersihkan salah satu meja yang telah kosong pak Marto membersilakan mereka duduk dan bergegas ke dapur sambil berteriak "bu...ada nak Andrew dengan nak Chloe"

"siapa ?" balas istrinya dari dapur

"nak Andrew dengan nak Chloe"

"mana ?" bu Lisa keluar dari dapur sambil mengelap tangannya

"di sana" pak Marto menunjuk meja tempat Andrew dan Chloe duduk, bu Lisa menghampiri meja mereka dengan setengah berlari.

"nak Chloe, nak Andrew kalian di sini ?" memdengar sapaan hangat dari bu Lisa mereka berdiri dan menyalaminya, ketika melihat cincin di jari manis Chloe bu Lisa tersenyum bahagia "kalian sudah menikah ?"

"ya" jawab Chloe singkat sebelum Chloe menjawab lebih lanjut bu Lisa pamitan dan meninggalkan mereka berdua.

"kenapa kamu bilang sama bu Lisa kalau kita sudah menikah ?" tanya Andrew setelah bu Lisa jauh dari jarak pendengaran mereka, dalam hati Andrew merasa senang. Chloe berbohong pada bu Lisa bahwa mereka menikah, apakah itu berarti Chloe masih punya perasaan terhadapnya. Wajar bu Lisa menyangka mereka menikah karna dulu Andrew melamar Chloe di tempat ini.

Mendengar pertanyaan Andrew, Chloe menatapnya acuh dan menjawab "kenapa memangnya ?"

"kenapa kamu bohong sama bu Lisa ?"

"bohong ?" Chloe bertanya dengan heran "kita memang sudah menikah kan ? aku sudah menikah dan kamu juga sudah menikah dimana aku bohong ?"

Andrew terdiam mendengar jawaban Chloe, dia merasa seperti habis di pukul, hati terasa sakit.

Tak lama pesanan mereka datang, satu porsi ceker ayam pedas dan semangkuk soto ayam tersaji di depan mereka, air liur Chloe hampir menetes.

Andrew menatap ekspresi Chloe dan sorot matanya melembut. Chloe tidak menyadari tatapan Andrew, dia tanpa basa-basi langsung melahap isi piring di depannya, lupa apa tujuan dia di culik hari ini.

Setelah menghabiskan seporsi kaki ayam di depannya Chloe mengenggak segelas air dan bertanya "bukannya kamu bilang mau membicarakan sesuatu ?"

Andrew meletakkan kembali sendok yang di pegangnya ke dalam mangkuk lalu smenatap Chloe dan berkata "C...aku akan bercerai"

"kenapa ?" tanya Chloe acuh

"aku akan kembali mengejarmu"

Chloe diam, menundukkan kepalanya, memainkan jempolnya, setelah beberapa saat dia menghela napas dan berkata "lupakan, aku sudah menikah dan aku tidak ada niat untuk selingkuh"

"apa kamu mencintainya ?" tanya Andrew dengan menahan rasa kecewanya

Chloe mengangkat kedua bahunya "aku tidak tau" jawabnya jujur

Sebersit sinar muncul di mata Andrew 'berarti dia masih ada harapan' batinnya "karna kamu tidak yakin kenapa kamu tidak meminta cerai, lalu kita bisa memulai lagi hubungan kita ?"

Ceker pesanan tambahan Chloe sudah datang, dia mengucapkan terima kasih dan menatapnya, kemudian dia beralih menatap mata Andrew lama.

"Andrew tolong jawab dengan jujur pertanyaanku, apa yang membuat aku membatalkan pernikahan kita ?"

Mendengar pertanyaan gadis di depannya wajah tampan Andrew langsung jatuh "maaf C....tapi aku melakukan itu tidak sengaja, Felicia menjebakku"

Andrew mencoba meyakinkannya, tapi Chloe hanya mengangkat alisnya, sebenarnya dia tidak yakin apa yang terjadi antara Andrew dan Felicia karna tidak ada satu pun ingatan tentang mereka dalam memorinya. Tapi melihat reaksi dan ekspresi Andrew dia ada firasat yang terjadi di antara mereka adalah sesuatu yang memalukan.

"C.....aku sudah lama menyembunyikan ini darimu, saat itu Felicia tiba-tiba datang ke rumah, menawarkan minuman tapi dia telah memasukkan obat ke dalamnya, dan kamu lihat sendiri apa yang terjadi di antara kami, tapi aku tidak pernah mencintai Felicia, aku hanya mencintaimu, sampai sekarang aku hanya mencintaimu, C.....setelah menikah pun aku tidak pernah menyentuh Felicia, jadi tolong maafkan aku C" Andrew menatap Chloe dengan mata penuh penyesalan dan permohonan.

Chloe menatap Andrew tanpa ekspresi, entah kenapa saat Andrew menjelaskan apa yang terjadi di antara mereka hatinya terasa sakit, seperti sebuah tangan besar meremas jantungnya dan itu sangat menyakitkan. Itu kah sebabnya dia tidak bisa mengingat kejadian itu ? karna dia tidak ingin mengingat kejadian yang menyakitkan itu. Bukankah kalau memang Andrew mencintainya dia harusnya bisa menolaknya meski dalam pengaruh obat, tapi dia tidak menolak Felicia. Chloe menghela nafas dan berkata dengan yakin.

"Andrew.....maaf aku tidak akan bercerai"

Andrew terdiam memdengar jawaban Chloe "C.....sekarang aku yang minta kamu menjawab dengan jujur...."

Sebelum Andrew melanjutkan pertanyaannya ponsel Chloe di atas meja berdering dan nama Stefan terpampang di layar, Chloe memijat pelipisnya dan menjawab panggilan "yup"

"KAMU DIMANA ?" terdengar suara raungan Stefan dari seberang, Chloe menjauhkan ponsel dari telinganya "BERANI SEKALI KAMU MENGHILANG TANPA KABAR"

"aku sedang makan siang" Chloe kembali mendekatkan ponsel di telinganya

"makan siang dengan siapa ?" suara di seberang sudah berganti dengan suara Marco, Chloe kembali menjauhkan ponsel dari telinganya dan menatapnya dengan kening berkerut "Chloe jawab" geram suara dari seberang

"dengan teman"

"apa aku kenal temanmu ?" selidik Marco, Chloe mengeryitkan kening sambil melihat ke arah Andrew

"tidak"

"katakan di mana kamu makan, aku akan menjemputmu"

"tidak perlu aku sudah selesai, aku balik ke toko sekarang" tanpa menunggu jawaban Chloe langsung mematikan panggilan

"siapa ?" tanya Andrew sedikit tidak senang, dia tadi sempat melihat nama Stefan di telpon.

"suamiku" jawab Chloe dengan senyum tersungging memamerkan lesung pipinya.

Chloe memasukkan ponselnya ke dalam tas, meminta bu Lisa membungkus ceker yang belum sempat dia makan, lalu berdiri

"aku pergi dulu, makasih makan siangnya" Chloe berjalan ke kasir membayar makanan dan meninggalkan Andrew sendirian di meja. Chloe tidak menyadari wajah Andrew yang menghitam.

🍒🍒🍒🍒🍒

Saat Chloe sampai di toko Devi baru keluar dari pantry dan menyambutnya dengan ekspresi ketakutan

"Chloe kamu langsung naik ke kantor bos, mereka panik nyariin kamu"

"oke" jawabnya singkat dan berjalan menaiki tangga.

Tanpa mengetuk pintu Chloe langsung masuk ke dalam kantor Stefan dan mendapati Marco berdiri bersandar di meja kerja Stefan, menyilangkan tangannya di dada dan menatapnya dengan menyeramkan.

"aku sudah datang, ada apa ?" kata Chloe cuek sambil meletakkan bungkusan di meja.

"kamu pergi sama siapa ?" tanya Marco dengan suara berat

"teman" Chloe menjawab sambil menatap mata Marco

"jawab yang jujur"

"benar itu cuma teman" Chloe menjawab dengan sedikit marah, apa-apaan ini aku di perlakukan seperti penjahat yang sedang di interogasi.

"teman atau mantan tunangan ?"

Chloe terpana 'dari mana dia tau kalo yang menculiknya Andrew mantan tunangannya', refleks Chloe menoleh pada Stefan yang dari tadi hanya menjadi penonton.

"apa ? aku tidak ikut campur urusan kalian"

"Chloe jawab"

"mantan tunangan brengsek"

"kalau dia brengsek kenapa kamu mengikutinya ?"

"aku di paksa"

"kenapa tidak melawan ?"

"mau melawan sekuat apa pun aku tidak akan bisa menang melawannya" dengus Chloe, Marco menatap dengan mata penuh intimidasi "dia guru taekondowku"

"oke ! sekarang kamu pergi kerja"

"apa ? sialan ! Marco kamu memang brengsek, seenaknya menyuruhku pulang, menginterogasiku dan sekarang mengusirku. AKU MARAH" teriak Chloe sambil berjalan meninggalkan kantor dan membanting pintu tertutup.

Sepeninggal Chloe, Stefan mentapa sepupunya meminta penjelasan

"dari mana kamu tau dia pergi dengan mantan tunangan brengseknya itu ?" Marco mengangkat kedua bahunya "tunggu kamukan tidak tau siapa si brengsek itu" Marco melemparkan ponsel ke arah Stefan. Dengan sigap Stefan menangkapnya dan melihat rekaman cctv di ponsel Marco. "Bagaimana kamu mendapatkan rekaman cctv di depan tokoku ?"

"aku meretasnya"

"Marco kamu memang brengsek, kamu mengerikan, sudahlah yang penting istrimu sudah kembali"

Stefan membuka bungkusan yang di letakkan Chloe di atas meja, aroma pedas dan menggoda langsung merangsang indra penciumannya, membuatnya menjilat bibirnya, seporsi ceker pedas muncul setelah bungkusan terbuka dengan sempurna. Tangan Stefan sudah hampir mengambil ceker itu saat tiba-tiba seluruh bungkusan menghilang dari depannya, dia mengangkat kepalanya dan melihat Marco sudah mengunyah kaki ayam.

"bukannya kamu tidak suka kaki ayam ?"

"sekarang aku suka" jawabnya sambil memegang erat bungkusan di tangan kiri dan tangan kanannya memegang kaki ayam

"cih....tidak kah kamu berpikir kalau itu yang beli saingan cintamu ?"

"selama yang membawanya istriku bagiku tidak masalah"

Stefan menghela nafas, sepupunya yang nyentrik ini sudah berubah, dulu dia tidak pernah menyentuh barang-barang di berikan pacarnya apa lagi memakan makanan yang mereka bawa, tapi kini dia tidak keberatan makan makanan yang di bawakan istrinya meski yang membelikannya saingan romantisnya. Hadeh...ternyata benar kata orang kalau sudah cinta tai kucing pun akan berubaha rasa coklat.

Chương tiếp theo