webnovel

20. Apa Itu ?

Pagi Chloe bangun dengan tubuh segar, dia membuka mata dan menyadari suaminya sudah tidak ada di sebelahnya. Chloe turun dari tempat tidur, keluar dari kamar, dia mengamati di dapur suaminya sedang membuat sarapan dan aroma kopi menggelitik hidungnya. Dengan langkah ringan dia turun ke lantai satu dan berjalan ke meja makan

"pagi" sapa Chloe ceria

"hmmm" Marco tidak mengangkat kepalanya, dia menunduk sambil memasukkan bubur ayam ke mulutnya.

Chloe menatapnya sambil mengerutkan kening 'apa yang salah kenapa dia bermuka keruh begitu ?'

Chloe mengabaikannya dan menghabiskan sarapannya dengan santai. Rambut panjang sebahunya masih setengah basah, jadi sesekali dia memasukkan jarinya ke rambut dan menggoyangkannya untuk membantu cepat kering.

Marco mengangkat kepalanya menatap Chloe, ketika Chloe mengangkat rambutnya dia melihat ada tanda merah di lehernya, Marco tertegun sesaat lalu menundukkan kepala lagi dan tersenyum. Moodnya yang suram mulai terangkat.

Chloe menatap suaminya heran, 'cepat sekali moodnya berubah, tadi mukanya busuk sekali sekarang sudah tersenyum sendiri kayak orang gila'. Chloe mencibir

Marco tiba-tiba membuka suara "kenapa kamu tidak mengikat rambutmu ?"

Tanpa mengangkat kepala Chloe menjawab "masih basah"

"oh"

"kenapa ?"

"tidak ada" Marco berdiri dan membawa piringnya

"letakkan di situ biar aku yang cuci"

"hmmm"

Chloe berdiri dan membereskan meja makan, Marco masuk ke ruang kerjanya dan berjalan keluar memanasi mobil

Beberapa menit kemudian Chloe sudah bergabung dengannya di dalam mobil.

Saat sampai di tempar parkir Chloe sekali lagi memergoki Marco meliriknya, akhirnya karna tidak tahan lagi dia bertanya

"apa yang salah ?" tanyanya dengan alis terangkat

"tidak ada"

"bohong...sepanjang jalan kamu terus melirikku" Chloe melepaskan sabuk pengaman tapi tidak membuka pintu

"oh" jawab Marco singkat

"cih....mulai lagi pasang muka batu" geram Chloe

Marco berpikir sebentar dan menoleh menatap istri mungilnya

"tadi malam kamu mimpi apa ?"

"hah ?"

Tadi malam...hmmm...sejujurnya Chloe mimpi Marco menciumnya saat memikirkan itu tanpa dia sadari ada semburat merah muda muncul di pipinya. Awalnya dia ingin menolak ciuman itu tapi aroma maskulin Marco menjebaknya membuat dia akhirnya membalas ciuman itu. Tapi saat ciuman itu semakin panas Marco melepaskan bibirnya dan Chloe merasakan ada sesuatu yang hangat menempel di lehernya dan tiba-tiba wajah Marco berubah menjadi kuntilanak hiiiiii.....Chloe bergidik.

"lupakan" katanya sambil memegang handle pintu "mimpi itu membuatku merinding hiii....."

"......" Marco melongo

🍒🍒🍒🍒🍒

Chloe menggenakan seragamnya dan berjalan turun sambil mengikat rambutnya , di tangga dia berpapasan dengan Stefan.

"pagi bos" sapanya riang

"pagi" Stefan menatap Chloe yang berjalan melewatinya dan dia berhenti "hei.....diam di situ" perintahnya.

Chloe berhenti menoleh ke arah Stefan.

Stefan mengamati leher Chloe dan tersenyum "jadi kalian sudah ada kemajuan ?"

Memang sejak awal Stefan sudah tahu alasan pernikahan mereka dan dia juga tahu kalau mereka tidak berbagi kamar.

Chloe menatap Stefan dan menjawab dengan ringan "ya kami sudah berbaikan"

"bagus" jawab Stefan dengan senyum misterius. Lalu dia kembali menaiki tangga.

Chloe sibuk di balik meja barista. Sam dan Delfi yang terus melintas sesekali melirik lehernya dan tersenyum penuh arti, Chloe memergoki mereka meliriknya dan tersenyum tapi dia mengabaikannya.

Chloe pergi ke pantry mengambil gelas gelas yang telah di cuci. Saat dia mendongak meraih gelas gelas dari rak di atasnya Mr. Lim berdiri tepat di sampingnya dan menatap lehernya.

"apa itu di lehermu ?" tanya Mr.Lim dengan senyum jahil

"apa ?" Chloe meraba lehernya

"kamu di gigit setan ya ?"

mata Chloe terbelalak kaget "hah ? kok kamu tahu ?"

"lehermu"

Chloe berlari ke wastafel, dari cermin di wastafel dia melihat tanda merah di lehernya dan matanya melotot ngeri

'jadi tadi malam bukan mimpi, kuntilanak benar-benar datang dan mengigit leherku'

Chloe bergidik ngeri, buru-buru dia mengeluarkan ponsel dari sakunya dan menelpon Marco. Pada dering kedua Marco mengangkatnya

"ha..." Marco baru mau mengatakan hallo tapi Chloe sudah memotongnya

"Marco, tadi malam kamu tidur di sebelahku kan?"

"hmmm"

"sama sekali tidak meninggalkan aku sendirian di kamar kan ?"

"hmmm"

"kamu yakin ?"

Marco mulai merasa ada yang aneh dengan pertanyaan Chloe "apa yang salah ?"

"Marco....." Suara Chloe bergetar seperti hendak menangis "kamu tidak melihat ada kuntilanak menggigitku ?"

"hah ?" Marco melongo 'imajinasi perempuan satu ini liar sekali, kayaknya dia kebanyakan nonton film horor' Marco memijit pelipisnya "dari mana kamu tahu kuntilanak menggigitmu ?"

"ada bekasnya di leherku, tadi malam aku berpikir itu mimpi..." Chloe mengelus lehernya dan merasa merinding "tapi kenapa aku yang di gigit bukannya kamu ?"

Marco terdiam, dia tidak tahu harus menjawab apa.

🍒🍒🍒🍒🍒

Karna bertemu dengan beberapa klien Marco pulang lebih lambat dari biasanya, Chloe menolak pulang sendiri naik grab dengan alasan dia takut di rumah sendirian. Setelah makan malam mereka baru pulang. Mereka masuk ke kompleks perumahan hampir jam sembilan malam. Saat mobil mereka melewati blok dekat tempat gym, Chloe menatap gerobak bakso yang tengah berhenti tidak jauh dari tempat gym tiba-tiba dia berteriak

"berhenti !" Marco langsung mengerem mobil, menimbulkan suara berdecit

"ada apa ?"

Chloe tidak menjawab, dia langsung melompat keluar dari mobil, Marco menepikan mobil dan berjalan pelan mengikuti Chloe yang berjalan ke arah abang bakso. Si abang bakso tengah mencuci mangkuk saat Chloe menghampirinya

"bang, aku belum bayar bakso yang kemarin"

Mendengar suara Chloe, sia abang mendongak dan membelalak kaget

"berapa kemarin bang ?" Chloe membuka tasnya dan mengeluarkan dompet

"ndak.....ndak....u...sah....neng....ambil saja....sa....saya iklas" jawab si abang tergagap ketakutan.

"jangan gitu dong bang, masa saya makan gratis" Chloe menyodorkan uang seratus ribu ke abang bakso, tapi si abang menolak

"ndak u...usah neng..bener sa....saya...iklas" Si abang tidak mengambil uang yang di sodorkan Chloe, sebagai gantinya dia merapikan mangkuk yang baru di cuci dan bersiap mendorong gerobak baksonya pergi

"bang" melihat si abang mau pergi Chloe refleks menarik kerah kaosnya. Si abang berhenti dengan gemetar dan berkata

"saya iklas neng...sumpah....jangan ganggu saya lagi"

"ambil uangnyanya, saya tidak akan mengganggu abang lagi" sekali lagi Chloe menyodorkan uang, akhirnya si abang menerima uang dengan tangan gemetar

"tee....te....ri...ma....kasih neng" Setelah menerima uang si abang kabur dengan gerobaknya. Chloe menatap si abang yang menjauh, heran, dia menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

Marco yang dari tadi berdiri di belakang istrinya juga heran melihat abang bakso lari ketakutan "banyak sekali kamu kasi uangnya, memang berapa porsi kamu makan kemarin ?"

"tiga" jawab Chloe "eh....hampir empat kalau si abang gak lari"

"oh...." sepertinya Marco mengerti kenapa si abang bakso ketakutan. Dia pasti mengira Chloe adalah kuntilanak. Perempuan kecil dengan selera makan yang besar dan penampilan yang acak-acakan dan rambut panjang tergerai. Ah ternyata imajinasi si abang tidak kalah luar biasa dengan istrinya. Dan yang paling luar biasa orang yang di kira kuntilanak malah ikut ketakutan.

Marco tersenyum, tapi sepertinya dia tidak perlu meluruskan ini pada istrinya, dia justru akan mendapatkan keuntungan dengan kesalahpahaman ini.

"ayo pulang" Marco berbalik dan melangkah menuju mobil. Chloe mengikuti di belakangnya dengan kepala penuh tanda tanya atas reaksi si abang bakso ketika melihatnya.

Chương tiếp theo