PENGLIHATAN ITU NYATA

"Uncle, bisa minta tolong pasangkan ini." Ucap Jean memberikan kalung peluru pada Jian.

"Bukankah ini peluru yang dari aku Jean?" Tanya Jian saat menerima kalung dengan tali hitam dan berliontin peluru.

"Ya benar Uncle, daripada aku simpan dan lupa, mending aku jadikan kalung biar bisa aku bawa kemanapun aku pergi." Jawab Jean sambil menyibakkan rambutnya ke atas agar Jian bisa memakaikannya.

"Apa kamu hanya membuat satu Jean?" Tanya Jian yang berharap Jean membuatkan juga untuknya.

"Astaga! Kenapa aku sampai lupa ya uncle?" Ucap Jean sambil melirik raut wajah Jian yang memasangkan kalung dengan wajah muram.

"Hm, apa yang tidak kamu lupa Jean? semuanya kamu pasti lupa." Ucap Jian sambil duduk di pinggir ranjang setelah memasang kalung di leher Jean.

Jean tersenyum simpul, melihat sikap Jian yang kadang membuat hati Jean jadi gemas.

Tanpa menghiraukan Jian yang lagi ngambek Jean naik ke atas ranjang kemudian berbaring dan memeluk guling.