webnovel

Beginning!

"Akhh!!!"

Brukkkkk

Sonata Pingsan dan tergeletak di lantai

Paginya semua sedang sibuk dengan Aktifitasnya Masing-masing , tapi pagi ini terasa sedikit mencekam karna kehadiran Maria , yang Notabenenya Tiba-tiba muncul setelah 10 tahun di kabarkan Mati.

"Di mana Mama?"Bryan

"Nyonya Tidak mau Keluar dari kamarnya Tuan Bryan" Pelayan

"..hmm.. Ya sudah"Bryan

"Mungkin Kakak Diana , Masih Syok , di tambah lagi kedatangan Maria yang tiba-tiba" Hana

"Bibi Benar, " Maria melangkah turun dari tangga

"! " Hana

"Kakak , hari ini Kau harus mengurus beberapa berkas di perusahaan , karna sudah berpindah tangan" Bryan

"Baiklh , Aku minta tolong kau urus dulu , "

"Baik kakak , Aku akan ke perusahaan menyiapkan semuanya" Bryan

"Terima kasih Bryan" Maria mengusap lembut kepala Bryan

("Kau boleh senang dulu Maria , Lihatlah apa akibatnya Karena merusak rencanaku")Hana

Tiba-tiba

"Akhhh!!! Mama!!!" Terdengar Suara teriakan Sonata

"?! Sonata" Hana bergegas menuju sumber suara , Di susul Bryan

"? Kenapa dia?"Bryan

Sonata yang baru bangun , langsung berteriak Histeris di atas Ranjangnya

"Ada apa?!"

"Ma..mama , Darah ma ! Darah! Hiii!!" Ia berteriak Ketakutan

"Darah apanya!? Ada apa?"Hana

"Hiii Darah , aku minum Darah!"

"Kau bicara apa? Darah? Di mana Darahnya?"

"?!" Sonata melihat Tubuhnya , ia ingat persis , Pakaiannya berlumuran Darah

"m..ma , Tadi malam , Maria! Maria memberiku segelas Darah , da..dan , dan aku meminumnya.. lalu..dia.." Sonata Terbata-bata

"Omong Kosong apa itu Sonata?!" Bryan kesal mendengarnya

"?!" sonata

"Tadi malam , kakak bersamaku , Kami bicara hingga larut Malam , Kau jangan bicara yang aneh-aneh!" Bryan

"?!.. Ta..tapi , aku.."

"Tunjukkan buktinya , kalau perkataanmu Benar!"Bryan

"aku..? Ma.. ma! Aku.."Sonata melihat ibunya

"Mungkin kau hanya bermimpi.." Hana

"Kau sudah gila Sonata , " Bryan pergi

"?!..ukhh!"Sonata geram

"Aku berkata Benar ma!"Sonata

"Jika memang benar , mana? Tidak ada bekas darah sama sekali? Kau hanya terlalu terpengaruh oleh kedatangan Maria, tenanglah Sonata" Hana

"?!" Ia berfikir

"Ah! , mungkin,, mama benar" Sonata menenangkan dirinya

Tringgg

"?!!" Ia mendapat Pesan Masuk

"Siapa yang Mengirim?" Sonata membuka isi Pesan

"!..ahh!!!" Seketika ia melempar Headphone di tangannya sambil berteriak

"Apa!?" Hana bingung

"i..itu.. itu!" Tubuhnya bergetar sambil menunjuk headphone yang tergeletak di lantai

"?" Hana meraihnya , dam melihat isinya

"?! Ini? .. a..apa.. apaan ini?"Hana melihat Sonata

Sebuah Foto yang menunjukkan mayat Frey dan anak buahnya yang terbunuh mengenaskan , dan di leher Frey tergantung Plat Mobil

"Plat ini…?! "Hana

Itu adalah Plat Mobil yang membawa Maria dalam kecelakaan itu.

"Siapa yang mengirim ma!"Sonata panic

Di lain sisi, Maria yang mendengar Histerisnya mereka , tersenyum Puas , Sambil memegang Headphone

"Perintah anda , sudah beres boss"

"Bagus , Tunggu perintahku selanjutnya"Maria

"Baik"

("Hahahaha , aku tak bisa menahan tawa , melihatnya") Maria terkikik

"Hahh… Ini baru sebagian terkecilnya saja , kau takkan bisa membayangkan bagaimana kelanjutannya hm!"Maria beranjak

Bryan siap berangkat , ke perusahaan atas perintah Maria.

"Kakak , aku akan duluan ke perusahaan"Bryan

"Baik , aku akan menyusul Nanti"Maria

Bryan Pergi

"?" Maria melihat Sonata Dan Hana , wajah mereka terlihat Gelisah

"Aku tau , ini membuat kalian begitu gelisah"Maria

"!? A..apa?"

"? , Tentu saja keadaan Mama kan?" Maria

"! E..eoh , Benar kami sangat menghawatirkan Bibi" Sonata tersenyum

Sesaat mereka terkejut , mengira Maria membahas mengenai Foto Tadi

("Tidak mungkin dia tahukan?")Hana

"Kalian mau ke mana?"Maria

"Kami harus pulang , Nico pasti mencari ku " Sonata

"eoh ya? Aku ingin melihat Keponakanku , kapan-kapan bawa dia menemuiku."

"Baik kakak, Nico pasti senang melihat Kakak"

"Sampaikan Salamku pada Julius Dan Fan, Aku juga ingin segerah bertemu dengan mereka"

"Iya , mereka sudah ku kabari , dan tak sabar bertemu kakak"Sonata

"Baguslh , Apa perlu ku Suruh Supir?"Maria

"? Tidak perlu , kami akan Naik Taxi"

"eoh?! Ku fikir , kalian biasa menggunakan supir Pribadi , Ternyata Hanya Naik Taxi"Maria

"?!"

("kurang ajar! Dia sombong sekali")Hana

"Kalau begitu , hati-hati di jalan"Maria beranjak masuk meninggalkan mereka

"Dasar wanita kurang ajar!, "Hana

"Ma? Apa dia tau tentang ini?"

"dia itu bodoh , mana mungkin .Jika dia tau , sudah pasti ia akan lapor polisi, "Hana

"Tapi…"

"sudahlah , ayo ! aku sudah tak tahan di sini" Hana

Mereka pergi ,

"GU Feng!!!" Maria berteriak memanggilnya

"!.. ya..ya Nona Maria" Ia dengan Takut menghampiri Maria yang duduk Santai di Sofa

"Kau memang sudah tua ya Gu feng? Bahkan sekarang Kau tuli"

"Nona Maria ,perlu sesuatu?" Tanyanya sambil menunduk , ia bahkan tak berani melihat tatapan Maria Yang penuh Hasrat membunuh

"Panggilkan Pelayan Untukku" Maria

"Baik "Ia bergegas pergi

"hm!" Maria ,

Tak lama pelayan datang menghadapnya ,

"No..nona , anda memaggil kami" Pelayan itu menghadapnya

"….."Maria melihat mereka

Tentu saja tatapan Maria itu membuat mereka takut.

"Kalian masih ingat memanggilku Nona rupanya"

"!" mereka ketakutan

"Kenapa kalian takut? Bukankah kalian tak pernah takut padaku?" Maria mendekati mereka

"Nona Maria , kami.. tidak begitu"

"Benarkah ?" Maria meraih sebilah Pisau di tangannya

Itu membuat mereka , sangat takut.

"No..nona ? Nona Maria mau apa?" Tentu saja mereka bergidik

"Haa.. tak ku sangka kalian masih bekerja di sini? Oeh! Benar juga , Majikan kalian sangat memanjakan Kalian.." Maria mengelap pisaunya ke wajah salah satu pelayan.

"!!.. Ampun nona! Ampun!"

Srettt

"Akh!!!"

Tes tes..

Darah kental itu menetes dari ujung pisaunya

"!!" Wajah pelayan itu tergores oleh pisau dengan cukup darah

Mereka yang melihat sangat takut dengan pemandangan mengerikan itu.

"Akh!!" Drah mengalir dari tuka di wajahnya

"Ada yang ingin Coba?! Hm?" Maria melihat mereka

"A..ampun Nona Maria! Kami mengaku salah! Ampuni Kami! Nona Maria!" Mereka bersimpu memohon pada Maria

"eoh! Ini hal yang langkah.. sangat langkah"Maria menjambak rambut pelayan ,

"…Ingat apa yang sudah kalian lakukan pada Maria lou?"

"a..a..AMPUN!!!"

"katakan , apa yang sudah kalian lakukan pada Maria" tanyanya dengan senyuman

"Ka..kami , kami mem..memperlakukan Nona Maria dengan ti..tidak layak , kami…"

"KATAKAN!" Maria semakin kuat menjambaknya

"Kami.. Kami menyiksa Nona Maria , Memberi ia makanan Sisa , dan.. dan menyuruhnya melakuakn pekerjaan Kami"

"..bagus, ternyata Ingatan Kalian Masih bagus.. dan hukuman apa yang harus di berikan"

Ia melepaskan mereka, dan kembali duduk di kursi.

"Ampuni kami Nona Maria , kami.. mengaku salah.. ampuni kami"

"….."Maria dia melihat mereka

"!!"

Tak lama ,

"Buatkan Aku sarapan" Maria

"!" mereka saling melihat

"Ba..baik " Mereka bergegas membuat Sarapan

Dulu Maria di perlakuakn seperti seekor Budak oleh pelayan di rumah keluarga Lou ini , padahal ia adalah Nona besar di Rumah ini.

Ia di suruh melakukan pekerjaan Yang seharusnya pelayan lakukan, dan akan di pukuli jika menolak. Ia bahkan coba mengadu kepada Mamanya , yaitu Diana tapi , Diana bahkan tak memperdulikannya.

Hanya neneklh yang melindunginya, tapi saat nenek tak ada , mereka akan menyiksa Maria karna sudah mengadu.

Untuk makan saja , Maria harus menunggu Makanan sisa, yang bahkan tak layak Untuk di makan.

"Nona , ini Sarapan Anda" Mereka menyiapkan Sarapan

"…." Maria melihat makanan itu..

"Apa ..apa anda perlu yang lain Nona?"

"Apa Mama , tidak sarapan? Aku tak melihatnya dari tadi?"

"Nyonya Diana… Beliau Menolak untuk Makan.."Jawabnya dengan Hati-hati

"…kalau begitu kau pergi, belikan Makanan Anjing, dan berikan padanya"

"!!..A..apa?! ,Tapi, tapi Nona Maria , mak..makanan Anjing"

"kenapa? Apa kau tak tahu makanan anjing" maria

"!! , Saya tahu Nona , akan saya belikan" Ia bergegas pergi

"Jangan lupa , cari yang banyak mengandung Nutrisi"

Dan kini Hanya tinggal 2 pelayan di depannya.

"… tersenyumlah , wajahmu terlihat lebih Cantik" Ia bicara pada pelayan yang wajahnya ia toreh tadi.

Tubuhnya bergetar hebat, dan Hampir Menangis

" Menjijikan" Ketus Maria

Prankkkkkkk

Ia melempar piring di depannya , hingga isinya berhamburan di lantai

"!!"

"Akan kami bersihkan"

"ah ah , tidak usah" Maria menghentikan mereka

"?!"

"Bukankah sayang Jika di Buang , Kalian saja yang makan ya?" Maria tersenyum

"!!"

"Makanlah , " Maria duduk santai untuk menontonya

"?! , kenapa? Apa perlu Ku bantu" Maria memegang rambut mereka

Brukkk

Dan menekan kepalanya ke lantai

"ah!.. A..ampun Nona Maria umpp" Maria terus menekan wajah mereka untuk segerah memakan, makanan yang berserakan itu.

"Penurut sekali , Habiskan ya?" Maria tersenyum senang.

Menjongkok menunggu dan melihat mereka menghabiskannya

"kalian tidak akan mati memakannya , Aku sudah sering memakan yang seperti ini" Sindir Maria

"!" dengan air mata dan ketakutan, mereka memakan makanan yang sudah jatuh di lantai itu.

Dari kejauhan Gu feng , melihatnya dengan Tubuh bergetar.

("Ma..maria , kenapa jadi seperti itu")

("apa dia datang untuk balas dendam?.. di.dia takkan menyakitiku kan?") Gu feng tak bisa berkata apapun , lidahnya kelu karna ketakutan melihat pelayan yang di siksa oleh Maria, dengan cara sama seperti ia dulu.

"….." Maria

"Gu feng? Kau ada perlu denganku?" Maria menoleh padanya

"aa..aa! tidak! Tidak Nona Maria"

"kalau begitu pergilah" Maria

Gu feng bergegas pergi

----BERSAMBUNG---