webnovel

Misteri Pembunuhan

Rani berusaha tidak berteriak bayangkan kau berada ditengah tengah gundukan mayat.

Darah dari mayat itu masih segar mengalir menjadi danau.

Ternyata itu adalah bau dari darah para mayat tersebut.

"Kak..Nika...ne,--nenek..!!"

seru Rani ia melihat mayat kak Nika tergeletak pas dengan belahan dilehernya.

Sedangkan nenek itu lebih sadis lagi, kaki dan kedua tangannya dipotong.

"Aaah..."- teriak Rani ternyata tangan yang kemarin ia lihat adalah tangan nenek itu.

Rani bergetar , ia takut sekali. Apalagi banyak sekali darah yang membuat nya bertambah gila.

Apakah pembunuhan pembunuhan itu mayatnya disimpan disini??

Yah , semua korban yang dikatakan kak Nika dan orang orang yang dia temui semuanya disini.

Bukan ada beberapa anak kecil lagi, kenapa pelakunya begitu kejam..!!

Rani berusaha melepaskan ikatannya ia harus mengetahui alasan kematian para korban.

Apalagi kenapa tidak ada yang curiga akan pembunuhan itu dan mencium bau anyir ini!!

"Ka--Karena Luci kami..."

Rani kembali sadar , mendengar suara itu. apakah ada yang masih hidup??

Dan betul!!, orang itu ia masih hidup tetapi bagian kakinya sudah dipotong.

Kelihatannya dia baru di bunuh kemarin,

"Kau kau tidak apa??"

"Li--lihat saja sendiri..."

Dia tersenyum kecil , dan menyuruh Rani untuk sedikit bersedih. Ia masih hidup!!

"Pe--pelakunya adalah Luci..."

serunya lagi,..."Luci ??"

"Iya , ka--kau harus melaporkan semua ini sebelum...a--ada kor...ban...la....--"

Srek

Orang itu berbicara tersendat-sendat dan perlahan mengeluarkan aliran darah lumayan banyak dan dia pun mati.."

Rani terdiam, akan ada korban lagi, dan Luci adalah pelaku nya.

Berarti semua korban yang berdarah disini adalah hasil dari pembunuhan luci...??

Itu tidak mungkin, apakah semua itu bukanlah halusinasi...??

Orang itu tidak mungkin berbohong, Rani menangis sedikit . Dia takut sekali.

Apakah ia juga akan mati seperti dia, apalagi darah dikepalanya semakin banyak yang tidak berhenti sejak kemarin.

Rani merasa pusing lagi..., dan bruk...."

Chương tiếp theo