Butterfly sedang berjalan bersama dengan Hoshi, berusaha membawa Hoshi kembali ke pertahanan.
.
.
"Hanaa... Hanaa..." kata Hoshi dengan nada yang aneh.
"Ya, Hana menunggu! Ayo kita lebih cepat agar bisa bertemu dengannya secara langsung!" Kata Butterfly dengan lembut.
.
.
.
"Akhirnya kita keluar!" Pikir Butterfly.
"Sekarang aku tinggal menemui Kanjorie dan Establishment... terus meminta ijin untuk pergi, sebenarnya bukan meminta ijin tetapi memberitahu agar mereka tidak kebingungan." Pikir Butterfly.
.
.
.
.
.
.
.
"Ara... ada apa ini?" Tanya Butterfly dengan lembut dan 100% ketenangan.
"Hana?" Tanya Hoshi.
"Sebentar...." pikir Butterfly.
.
.
"Hoooo? Pahlawan peringkat kelima, yang hampir menyaingi peringkat keempat! Rupanya engkau datang untuk menghabisi kita semua!" Kata gadis berambut merah muda itu.
"Ara.... menghabisi? Kamu salah sekali! Umbrella girl adalah sahabatku saat kuliah." Kata Butterfly.
Gadis itu tertawa.
Gadis itu menerjang ke arah Butterfly.
Butterfly menghindar dengan anggun. Tetapi Hoshi diam saja. Gadis itu memukul perut Hoshi. Butterfly terkejut.
"Bodohnya aku membiarkan perlindungannya terbuka." Pikir Butterfly.
Butterfly memutar tubuhnya dengan anggun dan ia menendang punggung gadis berambut merah muda itu.
Gadis itu terjatuh, lalu ia tertawa. Auranya semakin kuat. Gadis yang terjatuh itu menangkap kaki Butterfly dan melemparkannya. Butterfly terlemparkan, tetapi ia dapat mengendalikannya dengan kepakan sayapnya. Butterfly kembali menerjang ke arah gadis berambut merah muda itu.
Butterfly membuat gumpalan madu dari sihirnya. Butterfly melemparkan gumpalan madu itu pada salah satu kaki gadis itu. Gadis itu terperangkap.
"Hm..." pikir Butterfly sambil tersenyum, memang ia selalu tersenyum dan tenang.
.
.
Gadis itu masih bisa menyerang. Oleh karena itu, Butterfly membuat gumalan madu yang besar dan melilitkannya pada tubuh gadis itu.
Butterfly melihat bahwa gadis itu sudah tidak dapat bergerak lagi. Butterfly mengamatinya dengan seksama.
Butterfly membuat madu dari diri gadis itu.
Butterfly memeriksa madu hasil dari gadis itu.
"Sihirnya aneh... seharusnya ini sihir kebahagiaan yang membuatnya semakin kuat. Tetapi ia tidak terlihat bahagia... mengapa ia bertambah kuat?" Pikir Butterfly.
.
.
"Hana?" Tanya Hoshi.
"Baik, Hoshi, kita akan pergi kepada Hana." Kata Butterfly dengan lembut.
Butterfly pergi kepada Establishment dan Umbrella Girl.
"Aku pergi dulu ke penahanan sementara. Apakah sudah aman?" Tanya Butterfly.
"Sepertinya aman. Musuhnya hanya gadis ini." Kata Establishment.
"Kalau begitu, aku pergi dulu, kalian akan baik-baik saja kan?" Tanya Butterfly.
Butterfly hendak pergi bersama dengan Hoshi, tetapi
Gadis berambut merah muda itu tersenyum kejam,
"Akan lebih sopan jika aku memberitahu namaku, aku biasa dipanggil sebagai.... Masokish Girl!" Kata gadis itu.
.
.
Gadis itu berusaha untuk merusakkan madu itu, tetapi madu itu terlalu kental dan kuat. Hal itu membuatnya kelelahan dan lengannya menjadi sedikit sakit karena kelelahan. Gadis itu tertawa. Gumpalan-gumpalan madu itu dirusak olehnya.
Butterfly menoleh ke arah gadis itu,
"Ara.. kamu kuat ya." Kata Butterfly.
Gadis itu menerjang ke arah Butterfly. Kali ini berbeda, Butterfly memegang kedua pundak Hoshi agar dapat menghindari serangan gadis itu bersama-sama. Gadis itu menginjak tanah, lalu gunungan tanah kasar dan kuat muncul dan menerjang ke arah Hoshi dan Butterfly. Butterfly segera terbang ke atas bersama dengan Hoshi. Tetapi kaki Hoshi terkena oleh gunungan tanah kasar itu sehingga kakinya terluka.
"Hoshi! Maaf!" Kejut Butterfly.
.
.
Butterfly terbang lebih tinggi lagi.
Gadis berambut merah muda itu, Masokish Girl, melemparkan benda-benda tajam kepada mereka, Butterfly membuat gumpalan madu untuk melindungi mereka, tetapi benda-benda tajam itu dilemparkan secara sangat kuat sehingga benda-benda itu banyak melukai tubuh Hoshi dan Butterfly.
.
.
Butterfly berusaha untuk menghindar sebanyak mungkin bersama dengan Hoshi.
.
.
.
Establishment mengubah serangan-serangan yang dilancarkan oleh Masokish Girl menjadi gas.
Masokish Girl segera menerjang ke arah Establishment.
"Umbrella." Kata Umbrella Girl.
Umbrella Girl membuka payungnya, lalu melemparkannya pada Establishment. Saat Establishment berhasil menangkap payung milik Umbrella Girl, Establishment segera membuka payung itu. Payung itu menahan semua serangan milik Masokish Girl.
"Establishment! Dorong!" Kata Umbrella Girl.
Establishment mendorong payung itu ke depan, Masokish Girl terlemparkan.
Lalu Masokish Girl tertawa, auranya menjadi semakin kuat. Ia bergerak sangat cepat, bahkan hampir tidak terlihat karena sangat cepat.
"Teman-teman, jangan serang dia!" Kata Butterfly.
Masokish Girl berlari dan menyerang Megan. Megan dibantingnya ke atas tanah hingga tanah tersebut hancur.
Masokish Girl tidak berhenti, ia sampai segera pada Yuto, lalu melemparkannya pada Megan dengan kuat.
"Jika kita tidak menyerang, kita harus apa?" Tanya Umbrella Girl.
"Aku juga tidak tahu." Jawab Butterfly.
"Hana... Hana.. mana Hana?" Tanya Hoshi yang mulai tidak tenang.
"Hoshi.. bersabarlah. Maaf ya, ini akan membuat Hana menunggu lebih lama." Kata Butterfly.
"Hana! Tidak boleh lebih lama!" Omel Hoshi.
.
.
Lalu Masokish Girl berhasil menusuk lengan Kiri Hoshi, karena Hoshi tidak bisa fokus oleh karena kondisinya.
Butterfly segera menangkap tangan kiri Masokish Girl, tetapi Masokish Girl dapat membanting Butterfly ke atas tanah.
Hoshi menarik kerah baju Masokish Girl,
"Hana! Mana?" Tanya Hoshi.
"Hana? Siapa dia? Minggir!" Kata Masokish Girl sambil memukul wajah Hoshi dengan kuat dan melepaskan dirinya.
Hoshi terpukul mundur.
Butterfly melihat keadaan teman-temannya, mereka terluka parah.
"Sudah banyak yang terluka." Pikir Butterfly.
"Tidak bisa begini terus." Kata Butterfly yang berhenti tersenyum, baru kali ini ia tidak tersenyum.
.
.
Butterfly menerjang ke arah Masokish Girl.
Butterfly menembakkan gumpalan-gumpalan madu.
"Madu lagi?" Tanya Masokish Girl.
Masokish Girl berhasil melepaskan dan menghancurkan gumpalan-gumpalan itu.
Karena sibuk menghancurkan gumpalan-gumpalan madunya, Butterfly sudah sampai di depan Masokish Girl.
Butterfly menangkap mukanya dengan telapak tangan kanannya.
.
.
"Aku.... jadi mengantuk." Pikir Masokish Girl.
.
.
Masokish Girl mulai sempoyongan.
"Sepertinya berhasil.. semoga saja hal yang buruk tidak terjadi.." pikir Butterfly.
Tak lama Butterfly mulai tersenyum lagi.
Ia melihat kepada teman-temannya.
"Kalian pulihkan diri kalian dulu, aku akan berusaha untuk memulihkan Hoshi--" kata Butterfly.
.
.
Butterfly segera menghindar secara anggun. Umbrella Girl dan Establishment terkejut, begitu juga dengan Megan dan Yuto. Gadis berambut kecoklatan pucat dengan sebuah pedang muncul hendak membunuh Butterfly.
Masokish Girl tersenyum,
"Aku benar, Hana... Butterfly ingin sekali membunuh kakakmu... tadi aku berusaha untuk membebaskannya, tetapi ia menahanku dan memberikanku sebuah madu aneh yang membuatku pusing.... lihat... Butterfly sudah membuat Hoshi, kakakmu, terluka parah seperti itu! Butterfly masih ingin melukainya lagi lho!" Kata Masokish Girl.
Hana menjadi geram. Ia berusaha untuk menebas Butterfly sebanyak mungkin. Butterfly terus menghindar.
"Apa-apaan dia...." kata Megan.
"Sudah jelas Masokish Girl berbohong." Kata Yuto.
.
.
Butterfly dapat menghindar dengan mudah sekali.
"Tch dasar! Kembalikan kakakku!" Teriak Hana.
"Hana!" Kata Hoshi senang.
.
.
Butterfly mengambil sebuah gumpalan madu, lalu meminumnya sedikit.
Rambutnya, matanya, dan sepasang sayapnya berubah warna menjadi warna kecoklatan seperti tanah. Butterfly memukul tanah, lalu gunungan-gunungan tanah muncul ke arah Hana. Hana menebasnya, dan tanah itu hancur.
"Aku harus menebas Butterfly, setindaknya satu kali!" Pikir Hana.
.
.
Hoshi memukul tubuh Butterfly karena sudah berusaha untuk menyerang Hana,
"Ara ara... maaf." Kata Butterfly dengan tenang.
.
.
Hana berlari dengan lebih cepat dari sebelumnya, ia mengayunkan pedangnya. Butterfly melompat dengan tinggi karena ia bisa terbang. Butterfly berdiri di belakang Hana. Hana kesal, lalu memutar tubuhnya dan hendak menusuk perut Butterfly, Butterfly menghindar lagi.
.
.
.
Masokish Girl tersenyum.
"Ada hal lain yang berbeda dari pedangnya sebelumnya." Pikir Masokish Girl.
.
.
"Umbrella!" Kata Umbrella Girl.
Umbrella Girl melemparkan payungnya dalam keadaan terbuka. Payung itu melayang dan ditangkap oleh Butterfly.
"Jangan serang Hana." Kata Butterfly.
"Apa?" Kejut Establishment dalam kebingungan.
.
.
Butterfly menghindar terus menerus, terkadang ia memakai payung Umbrella Girl agar dapat melompat lebih tinggi.
.
.
Hana mengayunkan pedangnya, Butterfly mencoba untuk menahan tebasan Hana dengan payung Umbrella Girl. Tetapi
Masokish Girl tertawa perlahan, lalu tak sadar diri.
Payung itu terbelah. Butterfly segera melompat secepatnya.
"Tidak mungkin! Payung itu..." kejut Megan.
.
.
Karena rencana Butterfly sedikit gagal, Hana tersenyum dengan penuh dendam. Hana berhasil menebas sedikit bagian dari kaki Butterfly.
Butterfly berdiri di atas tanah.
.
.
"Sepertinya hanya terkena sedikit, jadi akan baik-baik saja.." kata Yuto.
"Tidak." Jawab Megan.
.
.
.
Butterfly masih menggunakan sihir magic-eater tanahnya. Sementara itu, Hana menggunakan sihir Destroyer.
Butterfly melihat ke arah tangan kanannya. Tangan kanannya mulai rontok bagaikan tanah. Butterfly mulai merasa sakit, tetapi ia berusaha untuk menahannya.
Tangannya mulai mengeras seperti tanah. Kedua kakinya mulai membatu.
"Begitu...." kata Butterfly dengan tenang.
"Sudah, matilah saja, Butterfly!" Kata Hana dengan penuh amarah.
"Ara ara... jenis sihir baru rupanya." Kata Butterfly.
.
.
"Bagaimana dia bisa tenang seperti itu? Apakah ia memiliki rencana lain?" Tanya Yuto.
.
.
Tubuh Butterfly kembali menjadi putih lagi. Tetapi kedua telapak tangannya sudah menjadi tanah keras, begitu juga dengan kedua kakinya yang justru sudah menjadi batu hingga kepada lututnya.
Butterfly tersenyum.
Hana menerjang hendak menebas Butterfly lagi.
.
.
.
.
.
"Sebenarnya.. destroyer juga bisa digunakan selain kepada magic-eater... sihir itu akan membuat seseorang yang memiliki sihir termakan oleh sihirnya sendiri. Tetapi jika untuk magic-eater, efeknya akan lebih buruk hingga mencapai kematian, karena itu bukanlah murni dari sihirnya. Jika penyihir api terkena sihir destroyer, ia hanya terbakar, tetapi terbakar akan membuatnya menjadi lebih kuat. Jadi, ini sebenarnya sihir pemicu kekuatan sihir." Pikir Masokish Girl.