Keamanan setempat segera membereskan kekacauan, semua anggota geng pengacau tersebut berhasil dilumpuhkan dan ditangkap. "Untung saja aku menyiapkan decoy, kalau tidak bisa kacau ini" kata Vergil menghela nafas, "tinggal membuat pernyataan resmi saja, kalau sang pangeran baik-baik saja." kata Sayaka dengan menghela nafas lega. Hazashi segera memberi komando agar segera kembali kedapam mobil dan melanjutkan perjalanan ke istana kerajaan. "Pangeran tidak apa-apa?" tanya Sayaka yang kembali duduk didepan, sang pangeran hanya mengangguk. "Kita lanjutkan perjalanan, agar tidak membuat King Nadil menunggu." kata Hazashi sambil segera menyetir mobil ke istana. Selama perjalanan terdengar berita radio tentang insiden yang terjadi, dan pihak Uchiha Shadow memastikan sang pangeran aman dan tidak terluka. "Maaf kalau aku membuat banyak pihak repot." kata pangertan Enigma, "Sudah resiko pekerjaan, juga ini kan tugas yang kami emban dan memang kami pilih." kata Vergil, "Setidaknya sang pangeran selamat, untuk saat ini." kata Hazashi sambil menyetir mobil ke istana dikawal 1 mobil keamanan. Hazashi mencoba menyetir mobil tersebut secepat mungkin, takut insiden yang sama terjadi. Tidak lama mereka sampai ke Light Palace, langsung sang pangeran disambut secara formal oleh King Nadil dan staff kerajaan. Madarame juga menyambut Prince Enigma setelah itu segera menghampiri team 12, melihat kondisi mereka. "Kalian tidak apa-apa?" tanya Madarame ke team 12, "Mereka baik-baik saja, dan mereka melumpuhkan beberapa penyerang dari pangeran." kata Hazashi, "Bagus lah, nanti akan aku aku urus para penyerang. Saat ini keselamatan sang pangeran adalah prioritas nomor 1, dan sisahnya biar diurus oleh pasukan interogasi clan." kata Madarame, "Kalian segera masuk, lakukan penjagaan dari jarak jauh dan dekat. Jika prediksiku benar, ini pasti ulah Perdana Mentri Fortkis. PM Forkis sudah terkenal sebagai extrimis, namun selalu terpilih. Bila ada perkembangan akan diberi tahu." Lanjut Madarame. Team 12 segera masuk dan melanjutkan tugasnya, walau sang pangeran sedang berbicara dengan King Nadil tetap pandangan mereka tetap siaga. Para Wartawan tidak berani meliput Prince Enigma karena tatapan tajam dari team 12, Team 12 seperti elang yang padangannya menyusur ke segala arah. Saat makan siang Team 12 ikut bergabung, suasana sedikit cair karena tidak ada wartawan. "Semuanya baik-baik saja ya? Aku dengar tadi ada sedikit insiden, untungnya tidak apa-apa" kata King Nadil, "Team 12 memang team elite Genin, walau pemula, kemampuan mereka sama seperti Jonin." kata Madarame, "Kalau masalah ini sudah ketahuan siapa, bisakah kita mengirim Team 12 untuk menyelesaikan masalah ini?" tanya King Nadil, "Akan dilihat nanti kondisinya, sekarang mereka harus fokus untuk mengawal sang pangeran." kata Madarame, "Apa mungkin bantuan dari Kainaldia juga bisa menghilangkan ancaman internal kerajaan kami?" tanya Prince Enigma, "Tergantung situasi, biasanya kami akan mengirim Covert Ops khusus agar bisa menutup jejak mereka. Tenang, pasti akan dibereskan semua tanpa perlu takut." kata Madarame, "Jika aku sarankan, Team 12 sudah cocok untuk Covert Ops, mereka punya kemampuan yang cukup bisa dibilang setara dengan Jonin." kata King Nadil, "Baiklah, akan aku pertimbangkan hal tersebut." kata Madarame. Waktu makan siang berikutnya berjalan seperti biasa, dan karena masih ada waktu yang cukup panjang, Team 12 berkeliling disekitar istana. Vergil mengamati suasana istana yang tenang namun aktif, tidak sengaja melihat 3 gadis berambut panjang di taman dalam istana. Yang tertua berambut hitam panjang, bisa dibilang sifatnya aktif sekali dan seperti akan menghajar siapapun yang mengusik, sementara yang gadis ke-2 berambut coklat emas dan menjadi penengah dan sifatnya cukup tenang. Untuk gadis ke-3 berambut pirang emas dan sangat baik dan perhatian dengan siapapun, bahkan pelayan mereka pun diperlakukan dengan seperti kakaknya sendiri walaupun sering jadi target lelucon sang kakak pertama. Tatapan Vergil justru jatuh ke gadis ke-2, entah kenapa walau Vergil menatapnya sebentar saja bisa membuat Vergil tenang. Sesi keliling istana tetap berlanjut sambil mengawal Prince Enigma, dan sesekali Vergil teralihkan pandanganya ke foto King Nadil bersama 3 pria lain. Pria tersebut adalah Shadow Master Madarame dan sorang pria dengan memakai kacamata mono lens, Vergil seolah mengenal orang tersebut. Pada sore hari, pembahasan diplomasi kembali berlanjut di Light Palace. Kondisi memang sengaja tertutup dari wartawan yang ingin tahu apa saja yang sedang dibicarakan, sementara itu Team 12 yang seharusnya mengawal Prince Enigma bisa sedikit istirahat karena penjagaan super ketat sedang diberlakukan. Vergil dan Sayaka berkeliling istana demi menjaga keamanan siapa tahu ada yang menyusup ke istana, karena banyak sekali metode penyusupan yang bisa dilakukan. Menjelang sore, pembahasan tentang bantuan untuk Transcord Kingdom sudah selesai. Team 12 kembali mengawal Prince Enigma saat perjalanan kembali ke tempat Prince Enigma menginap, dan ditengah perjalanan mereka mampir dulu ke RV Point Delta. RV Point Delta berada didepan sebuah game shop dan banyak orang disana, Team 12 sudah menetapkan lokasi ini sebagai tempat pengambilan PR mereka....Yup, walau bertugas Team 12 masih kelas 1 SMP, tentu saja pendidikan tetap prioritas. Selama perjalan kembali ke penginapan Prince Enigma, mereka mengerjakan PR mereka dan berbicara santai dengan sang pangeran. "Prince, apa anda mau jalan-jalan~?" tanya Sting, "Memangnya disekitar sini ada apa ya?" tanya balik Prince Enigma, "Beberapa Street Food, walau murah rasanya cukup enak." kata Vergil sambil menutup bukunya, "Boleh juga, tetapi aku harus ganti pakaian dulu. Aku tidak mau kalau kalau orang-orang tahu aku seorang pangeran." kata Prince Enigma, "Ide bagus, setidaknya kalau berbaur dengan penduduk biasa resiko diserang juga turun." kata Hazashi. Sesampainya di penginapan hotel, Prince Enigma segera berganti baju dan segera bergabung dengan Team 12. Team 12 dan Prince Enigma berjalan-jalan di Food Road dekat penginapan sang pangeran, tentu saja dengan memakai baju casual dan memakai topi. Sting, Vergil dan Sayaka sore itu menghabiskan waktu bersama Prince Enigma dengan suasana biasa, tidak ada status sosial yang membedakan, Prince Enigma juga menikmati menjadi anak muda yang bersekolah dan bermain bersama temannya. Selama di Kainaldia, Prince Enigma memang mengunjungi beberapa tempat istimewa di Dark Village, baik secara formal maupun secara casual, tentu saja Team 12 jadi pengawalnya dan tidak terasa sudah 3 hari sang pangeran berada di Kainaldia dengan hasil yang cukup menggembirakan. Pada hari kepulangan Team 12 melepas Prince Enigma bukan seperti tamu VIP, tetapi seperti sahabat, 3 hari mereka mengajak Prince Enigma berkeliling setelaqh tugas resmi untuk Trancord Kingdom. "Entah kenapa, aku merasa kita akan bertemu Prince Enigma~" kata Sting melihat pesawat Transcort Kingdom terbang ke langit, "Aku juga merasa seperti itu, dalam waktu dekat, kita yang akan ke Transcord Kingdom" kata Vergil, "Kita lihat saja nanti, bila kalian mendapat Operation pertama kalian, aku pasti akan disana membantu kalian." kata Hazashi.