webnovel

Chapter 3 Good Bye and The Arrival Part 2

1 Minggu berlalu…tidak terasa hari minggu ini adalah hari terahkir Vergil dan semua saudaranya ada di Shadow Village, dan Vergil sedang sedang berkemas untuk menuju Dark Village. Selama 1 minggu, Vergil tetap bersekolah seperti biasa dan tetap membantu Paman Edward di peternakannya. Paman Edward sepenuhnya menyempurnakan teknik berkuda vergil dan memberikannya test berupa pengantaran telur ayam ke took tanpa memecahkan 1 telurpun, dan Vergil berhasil melakukannya pada percobaan pertama. Vergil memandang keluar dan berpikir apa yang akan terjadi di Dark Village, vergil sudah melakukan riset apa saja ayang ada di Dark Village melalui perpusatkaan sekolah. Dari luar tiba-tiba terdengar suara ramai, "Vergil, kau dapat tamu..tamu yang cukup banyak." Kata Madarame. "Baik kakek, aku akan segera berkemas." Kata Vergil sambil bergegas berkemas dan bersiap untuk pergi. Tidak lama setelah itu vergil keluar kamar dan melihat teman 1 kelasnya berkumpul disitu. Vergil menghabiskan waktu menjawab pertanyaan dan bermain bersama mereka untuk terahkir kali. "Kau beruntung Ver…kau bisa melihat kota" kata salah satu teman, "Tidak juga, aku baca disana clan Uchiha Shadow mendirikan akademi khusus untuk melatih Shinobi Operative." Balas Vergil, "Kau akan jadi ninja?keren~" kata seseorang teman perempuan. "Kalau mau jujur, aku sendiri tidak tahu." Jawab vergil dengan ragu. "Bersemangat dong, kau kan cukup pintar dikelas." Kata teman vergil yang lain. "Tidak juga….karena sebelum tidur aku selalu membaca pelajaran…" balas Vergil, "Jadi itu rahasia kau bisa juara 2 dikelas ya? Pantas saja." Jawab teman vergil yang lain. Hari itu vergil dan semua teman 1 kelas bermain hingga sore. "Vergil sudah sore~ ayo mandi~" teriak sang kakek dari pinggir lapangan. "Anak-anak ayo ucapkan perpisahan ke vergil, dan doakan saja dia bisa betah disana." Kata madarame dengan tersenyum. Semua teman vergil mengucapkan perpisahan dan madara mengambil foto mereka untuk terahkir kali. Vergil lantas mandi dan segera bersiap untuk makan malam, makan malam kali ini adalah mie ramen buatan kakek mereka. "Tumben kakek masak mie ramen?" tanya Dante. "Sejak dulu ramen adalah makanan pembawa berkah bagi clan Uchiha Shadow, jangan heran bila mala mini kita makan rame karen itu doa bagi kalian agar ditempat baru menjadi berkah." kata Madarame dengan santai. "Ayo segera makan, kalau dingin tidak enak loh." Lanjut Madarame. Vergil dan semua saudara-saudiarinya makan ramen buatan sang kakek, sang kakek juga ikut makan disitu sambil bercanda dengan semua cucu kesayangannya.

Paginya sebuah mini bus sudah siap, mini buss putih dengan logo clan Uchiha Shadow berada di depan rumah. "Ayo segera naik." Kata madarame sambil melihat tetangga yang berharap vergil dan semua adiknya tidak terjadi sesuatu. Dante hingga Takano segera naik dan mengatur barang bawaan mereka sementara vergil mendapat beberapa barang dari tetangga mereka, mereke bergantian memeluk vergil seraya mengucapkan selamat tinggal. Setelah selesai vergil sergera naik ke bus dan mereka segera berangkat menuju ke Dark Village, Vergil melihat semuanya selama perjalanan sementara yang lain tertidur disaat bus baru sampai pusat kota Shadow Village. Vergil melihat toko perlengkapan sekolah yang dia dulu datangi. "Sepertinya ada yang sedang nostalgia" kata madarame, "apa aku akan pergi dari sini selamanya?" tanya Vergil, "Tidak juga, kalau sedang libur kau bisa mampir kemari dan sedikit….rekreasi…" jawab Madarame. Tidak lama bus tersebut segera sampai ke perbatasan kota dan naik ke jalan tol, dan sepanjang jalan tol vergil tidak tertidur sama sekali. Perjalanan diteruskan memasuki kota Minion Stack, dan bus tersebut berhenti ke sebuah depot agar semua bisa sarapan. Hanya saat sarapan saja Dante terbangun. Perjalanan dilanjutkan meblai melewati kota Minion Stack ke kota Black Arrow. Kota Black Arrow terkenal dengan kota 100 pemanah, tidak hanya dari clan Uchiha Shadow saja, tetapi pemanah terbaik yang sudah membuktikan kemampuannya akan diabadikan sebuah museum bernama Museum of Hawk Eyes. Banyak sekali sekolah memanah didirikan di kota ini dan kota Black Arrow banyak melahirkan para ahli memanah. Perjalanan dilanjutkan menuju kota Red Fort, instalasi militer Kainaldia berada di kota ini. Vergil banyak melihat toko penjual perlengkapan militer disini mulai dari pakaian hingga kebutuhan dekorasi seragam militer. "Kau sepertinya takjub sekali, belum pernah kemari?" tanya Madarame, "iya kakek…" jawab Vergil dengan takjub. Pada sore hari sekitar pukul 4, bus sudah memasuki wilayah Dark Village. "Kita sudah sampai, Dark VIllage rumah bagi semua Uchiha Shadow." Kata Madarame dengan bangga, "Disini kalian akan berlatih bermacam-macam hal…ninjutsu, seni pedang, seni memanah atau apapun seni bertarung yang kau inginkan….termasuk 1 seni yang dibawa ayah kalian kemari." Lanjut Madarame, "Seni aneh?" tanya Creed dengan penasaran, "Besok kalian akan tahu, yang penting saat ini kalian harus segera bersiap untuk sekolah besok." Balas Madarame dengan santai. Sekitar 30 menit sejak masuk Dark Village, bus berhenti ke sebuah kompleks aparterment yang cukup mewah. "Disini kalian akan tinggal juga berlatih, tenang untuk berlatih akan ada kejutan." Kata Madarame dengan santai. "Ayo segera berkemas, kamar akan aku bagikan nanti." Kata Madara sambil membawa semua cucunya masuk ke apartement. "Perlengkapan sekolah kalian sudah kakek siapkan dan kalian akan tinggal bersama kakek." Kata Madarame sambil segera ke dapur menyiapkan makan malam. Vergil dan semua saudara-saudarinya mandi sore bergantian, beruntung ada 2 kamar mandi, jadi dengan cepat mereka bergantian untuk membersihkan diri. "Besok ada yang ingin kakek perkenalkan pada kalian." Kata Madarame sambil memasak steak. "Hmm…..baunya enak.." kata Tiffany yang baru membereskan pakaian, "Vergil jangan terlalu serius, nanti kau jadi tua" kata Madarame dan seluruh ruangan dipenuhi dengan canda tawa. Vergil masih tidak percaya bahwa kehidupannya berubah total saat ini. "Ng? apa itu…" kata vergil sambil melihat foto. "Benar itu foto ayah dan ibu kalian saat mereka bertemu sampai menikah…terlihat bahagia?" tanya Madarame. "Sayangnya Aeka tidak mengenal wajah ibu." Kata Shadow, "Aku tahu, Eva meninggal disaat Aeka usia 2 tahun kan? Aku tahu hal itu." Kata Madarame dengan nada sedikit sedih. "Apa makan malamnya sudah siap, kakek?" tanya Dante yang sudah kelaparan. "Sabar…ah sudah matang…" kata Madarame sambil menyiapkan steak untuk masing-masing cucunya, terkecuali Aeka yang menikmati bubur sambil disuapi sang kakek. Menjelang jam tidur vergil melamun di jendela kamarnya, sialnya dia 1 kamar dengan Takano yang akan masuk TK, menurut madarame Takano harus berada di pengawasan Vergil. Takano yang kelelahan segera tertidur pulas, dan Vergil masih melamun disitu. "Boleh kakek masuk, vergil?" tanya madarame dari luar kamar, "tunggu sebentar kakek…" balas vergil sambil segera membuka pintu. Setelah vergil mengijinkan sang kakek masuk ke kamarnya madarame langsung bertanya, "Masih kepikiran sesuatu? Kau sangat miri dengan ayahmu bila sedang ada pikiran, keluarkan saja". "Pelatihan seperti apa memangnya yang akan kami terima?" tanya Vergil, "Kebanyakan assassination dan Teknik Ninjutsu, tetapi kalau kau mau belajar banyak hal tentang seni pedang atau berbagai macam teknik membunuh, clan bisa mengajarkanmu, bahkan jika diperlukan kau bisa dikirim ke Capital City Linz untuk menjaga keluarga kerajaan." Jawab madarame, "Memangnya keluarga kerajaan seperti apa?" tanya Vergil, "Mereka orang yang sangat baik, kudenga 3 putrinya raja seumuran dengamu dan suka belajar magic, mereka cukup baik dan bersahabat dengan semua orang….typical sekali ya? Tapi mereka sangat baik dengan semua orang, bahkan kakek pernah mengawal mereka." Kata Madarame. "Sungguh?" tanya vergil dengan nada kagum, "tentu….kebetulan kakek menyimpan fotonya." Kata madarame sambil menunjukan foto bersama 3 gadis kecil. "Mereka cukup cantik, kakek apa mungkin…" tanya vergil tapi dipotong oleh madara, "kalau kau cukup beruntung…." Kata madarame dengan nada sedikit menantang, "Sudah cukup larut, lebih baik kau cepat tidur dan besok harus sekolah….dan berlatih…" kata Madara lagi sambil mengantar vergil tidur di ranjang susun. Vergil menempati ranjang bawah sementara Takano menempati ranjang diatas vergil. Dan malam itu juga Vergil mulai bisa tidur dengan sangat nyenyak.

Chương tiếp theo