webnovel

Maaf,,,aku tidak terlalu suka dengan bisnis

Pria itu sudah berdiri di hadapan Kiran dan Zia sambil tersenyum ramah.

"Kia,,,,,"

"Aris,,,,"Ucap kiran sambil tersenyum.

"Kamu datang juga Ris? kata kiran lagi.

"Iya,,,,sebenarnya aku malas.Ya apa boleh buat,,,Ka Arya lagi ada urusan di luar kota,makanya aku yang harus menggantikannya untuk menghadiri pesta ini." jawab Aris.

Kiran manggut-manggut."Oh iya Ris,,,kenalin ini Zia istri dari sepupunya mas Arjun."Kiran memperkenalkan mereka sambil melihat Aris dan Zia bergantian.

Zia tersenyum ramah sambil mengulurkan tanganny ke arah Aris.Arispun membalas uluran tangan Zia dengan sopan.

"Sendiri aja datangnya atau bersama kekasih atau istrinya mungkin? tanya Zia.

Sontak saja Aris yang sedang meminum minumannya tersedak."Uhuk,,,,uhuk,,,,

Aris memegang dadanya yang terasa sedikit nyeri.

"Ris kamu ga pa pa,,,? kalau minum itu hati-hati Ris biar ga kesedak."kata kiran yang terlihat cemas.

"Aku ga pa pa ki,,,"Jawab Aris sambil memegang dadanya.

Sedangkan Zia hanya-senyum tak jelas melihat Aris dan kiran.

"Maaf mba Zia,,,aku tiba-tiba saja tersedak.Aku cuman dateng sendiri."Kata Aris lagi sambil melihat pada Zia.

"Iya tak apa,,,"Zia tersenyum ramah.

"Oh iya,,,,panggil aku Zia aja ya,,!! berasa tua deh kalau di panggil mba,,,,he,,,,he,,,he." kata Zia lagi dengan tertawa pelan.

Aris mengangguk sambil tersenyum.Kiran pun juga ikut tersenyum.

Mereka bertiga terus mengobrol sampai kemudian Arjun datang menghampiri mereka.Sedari tadi memang Arjun memperhatikan mereka terutama kepada Aris.Hingga membuat dia tak tahan sehingga dia segara menghampiri mereka.

"Sayang,,,,"Arjun langsung merangkul pinggang Kiran yang memang sengaja dia lakukan untuk membuat Aris menyadari bahwa kiran adalah miliknya seorang.

"Hai mas,,,,ternyata Aris dateng juga loh.." ucap kiran sambil tersenyum.

Arjunpun terpaksa tersenyum ke arah Aris.Begitu juga dengan Aris yang terpaksa membalas senyuman Arjun.Padahal di dalam hatinya begitu marah dan juga sakit.

Aris tak tau kalau ternyata kiran sudah berbaikan dengan Arjun.

"Oh ya Ris,,,,kamu kenapa tidak bergabung bersama kami membicarakan soal bisnis?"Tanya Arjun yang hanya sekedar berbasa basi saja.

"Maaf,,,,aku tidak terlalu suka dengan bisnis.Aku bekerja di perusahaan dan datang menghadiri pesta inipun karena terpaksa."Jawab Aris yang berusaha mengontrol perasaannya.

Arjun hanya manggut-manggut saja.Tak lama Varun juga menghampiri mereka dan langsung berdiri di samping Zia dengan merangkul pinggang Zia dengan penuh sayang.

Zia menatap Varun sambil tersenyum.

"Ka Varun kenalin,,,,ini Aris sahabat kiran dari kecil."Zia memperkenalkan Aris.

Kiran memang sudah cerita siapa Aris bagi dirinya sehingga Zia tau bahwa Aris adalah teman semasa kecil Kiran.

Varun menanggapi perkataan Zia sambil tersenyum dan mengulurkan tangannya di hadapan Aris.

Aris membalas dengan tersenyum ramah.Akan tetapi di dalam hatinya Aris terus saja mengumpat tak jelas.

"Sial sekali nasipku ini harus malihat dua pasangan di depanku ini mesra-mesraan.Sudah seperti obat nyamuk saja."Kata Aris di dalam hatinya yang merasa sudah tak nyaman bersama dengan mereka.

Akan tetapi Aris berusaha bersikap biasa saja dari pada dia harus bergabung dengan tamu-tamu lain yang hanya membicarakan soal bisnis.Dia bukan kakaknya yang begitu menyukai bisnis.

Kiran berpamit untuk pergi ke toilet.

"Mas Aku mau ke toilet dulu,,,"

"Mau aku temanin,,,? tanya Arjun.

"Ga usah mas,,,,aku bisa sendiri."

"Ya sudah,,,Toiletnya ada di sana agak sedikit jauh."Arjun memberi tau kiran dimana letak toilet yang hanya di anggukan kepala oleh kiran.

Kiran segera pergi menuju ke toilet karna dia sudah sangat kebelet.Mamang benar letak toilet yang memang di peruntukan untuk tamu sedikit jauh.

****

Begitu selesai kiran segera keluar dari dalam toilet dan berjalan menuju ke Arah di mana ada Arjun.Akan tetapi langkahnya terhenti saat seorang pelayan perempuan memberikan sebuah surat kepadanya.

Kiran sedikit heran namun segara melihat apa isi surat itu.Dahi kiran berkerut saat membaca apa isi surat itu.

"Aku menunggumu di luar halaman rumah ini,,tapi jangan ada yang tau termaksud Arjun.Aku ingin membicarakan sesuatu yang penting denganmu secara pribadi.Dari Rena."

Namun tanpa berpikir panjang kiran segera keluar secara diam-diam dari pintu belakang tanpa ada yang tau.

Kiran berjalan meninggalkan halaman rumah keluarga Varun dengan tergesa-gesa.

😊😊😊

kasih komentarnya ya,,,,hanya itu yang ku harapkan😊😊 Dan jangan lupa mampir ke cerita novelku yang baru Cinta Sebening Embun tapi maaf masih slow update.😊😊🤗 terima kasih.

Chương tiếp theo