webnovel

BAB 23

Sore hari shera sedang bermain dengan kenzo di halaman belakang rumah.

'Ddrrttt.. drrtt' Sebuah panggilan dari asisten leon masuk kedalam ponsel shera.

"Ya hallo ada apa rian?"

"....."

"Kok bisa sih? sekarang kamu dimana?" tanya shera panik

"...."

"Oke saya segera kesana" ucap shera sembari mengakhiri panggilan tersebut.

Setelah menerima kabar leon di bawa ke rumah sakit karena pingsan saat bekerja,Shera langsung meminta antar kepada supir pribadinya untuk segera ke rumah sakit. Sesampainya disana terlihat kedua orangtua leon juga sudah berada disana.

"Mah,pah. ada apa ini?" tanya shera khawatir

"Kamu duduk dulu. dokter lagi memeriksa leon didalam" ucap mamah leon sembari mengambil kenzo dari gendongan shera.

Setengah jam kemudian dokter pun keluar dari ruang tersebut.

"Bagaimana kondisi suami saya dok?" tanya shera khawatir

"Suami anda sudah siuman dan ini bukan masalah yang berat. ini hanya sindrom yang biasa terjadi saat istrinya sedang hamil" ucap dokter tersebut.

Shera pun terkejut dan menghitung tanggal datang bulannya yang memang sudah telat seminggu.

"Mah. aku titip zozo dulu. aku ke ruang dokter kandungan dulu" ucap shera dan langsung pergi ke ruang dokter kandungan.

Dua jam kemudian shera kembali ke ruang rawat leon.

"Gimana?" tanya mamah leon

"Positif mah" ucap ku sembari tersenyum sementara leon menatap mamahnya dan istrinya bergantian.

"positif apanya?" tanya leon

"Zozo akan punya adik" ucap shera sembari mencium kening leon.

"Terus aku sakit apa sebenarnya?" tanya leon

"Kamu gak sakit sayang. cuma kamu kena syndrome couvade" ucap shera

"Syndrome couvade?" tanya leon bingung

"iya kehamilan aku yang sekarang bakal lebih nyiksa kamu. karena kamu yang akan mual mual dan ngidam" ucap shera sembari terkekeh

"what the???" leon terkejut mendengar penjelasan shera

"Kamu yang sabar ya sayang.kayanya anak yang sekarang pengen nyiksa kamu" ucap shera sembari mengusap kepala leon.

"Awas awas aku mau ke toilet" teriak leon sembari bangun dari ranjangnya dan berlari ke toilet.

Shera mengikuti leon dan menatap kasihan kepada leon yang sedang memuntahkan semua isi perutnya. Shera membantu dengan mengusap tengkuk leon menggunakan minyak kayu putih.

"Jangan pake minyak itu sayang. bau nya gak enak" ucap leon menahan mual

Setelah itu mereka pun kembali ke rumah dan leon pun beristirahat di rumah.

"sayang. aku pengen makan bubur" rengek leon saat jam menunjukkan jam dua belas malam. Sherapun bangun dan mengusap lembut pipi leon.

"Yaudah yuk ke dapur bikin bubur" ucap shera dan leon pun mengangguk mengikuti shera.

"maaf ya aku ganggu kamu tidur" ucap leon tak enak karena melihat shera menguap.

"Gak apa apa sayang" ucap shera karena dia paham saat dulu dia hamil kenzo leon selalu repot memenuhi semua keinginannya.

"Lusa kita liburan ke bali yuk" ajak leon sembari memperhatikan punggung istrinya yang sedang sibuk memasak tengah malam.

"Kamu yakin?? kondisi kamu lagi begini masih kepikiran liburan?" tanya shera sembari memutar tubunya menghadap leon.

"Yakin lah kan aku pengen liburan disana sama kamu dan zozo" ucap leon semangat

"Oke oke" ucap shera kembali fokus pada masakannya.

Setelah selesai shera pun menyuguhkan kepada leon.

"Kamu gak mau?" tanya leon yang di balas dengan gelengan dari shera.

Leon pun memakan habis bubur buatan shera. setelah selesai leon melihat shera yang tertidur bertumpu pada tangan di atas meja makan. Leon pun menggendong shera kembali ke kamar lalu ia rebahkan tubuh shera pelan.

"Sayang kamu harus kuat ya didalam sana. ayah akan lakukan apapun yang kamu mau" bisik leon kepada perut shera dan mengusap perut shera.

Pagi hari shera membuka matanya dan tidak mendapati suami kesayangannya disana dan terdengar suara air kloset dari dalam kamar mandi. Shera segera bangun dan menuju kamar mandi, shera menatap tubuh leon yang terduduk bertumpu pada dengkul di lantai dengan wajah ke arah kloset.

"Kenapa? muntah lagi?" tanya shera menghampiri leon khawatir

"Iya. kayanya hari ini aku gak akan ke kantor dan suruh rian kirim semua kerjaan ke rumah aja" ucap leon mencoba bangun di bantu oleh shera.

"Yasudah. nanti aku bantu kamu kerjakan semuanya" ucap shera sembari tersenyum.

"Kamu dulu waktu hamil zozo juga kaya begini yank. gak enak ya?" ucap leon menyandarkan kepalanya di paha shera sembari tiduran.

"Enak gak enak semua demi anak kita sayang" ucap shera mengelus rambut leon. leon pun berbalik dan menatap perut rata shera.

"Kamu jangan siksa ayah terus dong sayang" ucap leon mengusap perut rata shera.

"Maaf ya ayah" ucap shera sembari mencium pipi leon.

Chương tiếp theo