webnovel

Isi Kontrak Pernikahan

Maaf ya baru pulang mudik,jadi baru sempat nulis....

#Maaf

~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~

Ibu Ani tak memberikan jawaban, Ia hanya diam mematung mendengarkan semua yang Reno katakan, tapi wajahnya sama sekali tak memperlihatkan ketakutan ataupun rasa malu.

''Kau pikir uang segini cukup....''balas bu Ani membuka suara.

''Hoo memangnya ibu memerlukan uang sebanyak apa,dan atas dasar apa ibu meminta uang yang begitu banyak pada putri ibu sendiri...''Reno sebenarnya cukup terkejut akn sikap bu Ani yang ternyata tak lagi berpura pura.

''Dasar apa,haa kamu pikir membesarkan dia itu tak memperlukan biaya.Sedari kecil dia hanya menjadi aib bagi keluarga,sekarang dia sudah dewasa tak ada salahnya kan dia yang harus mengangkat derajat keluarganmya....''

Lina serius mendengarkan ibunya berbicara,sebab selama inipun dia tak pernah tau alasan apa ibunya memperlakukan dia secara kejam.

''Aib,kata ibu dia itu aib.Lalu bagaimana dengabn ibu sendiri.Lina tak akan pernah lahir kedunia ini jika bukan karena ulah ibu sendiri....'' Reno dengan senang hati mnegingatkan kesalahan mertuanya yang memang patut untuk di ungkit.

''Lalu kenapa harus dia yang selalu disalahkan.Bukankah pelaku utamanya disini adalah ibu,Lina hanya korban.Lalu kenapa harus dia yang bertanggung jawab....''

Reno tak habis pikir kenapa disini Lina lah yang bersalah.

''Dia tak pernah aku harapkan untuk lahir kedunia ,jika bukan karena suamiku. aku pastikan dia tak akan pernah lahir....''

Kata kata ibunya sungguh sangat menusuk Lina,apa dengan dia dilahirkan kedunia itu menjadi sebuah kesalahan yang harus ia tanggung.

Reno mempererat rangkulan tangannya pada sang istri disaat emosinya benar benar memuncak. Andai saja Lina itu tidak sedang mengandung sudah bisa ia pastikan teriakan kencang akan keluar dari mulutnya.

''Lalu apa yang ibu harapkan sesungguhnya dari melahirkaannnya....''dengan berani Reno menanyakan itu agar semua ini selesai.

''Jika bukan karena suamiku yang dulu bersikukuh mempertahankannya,akupun tak mau merawatnya sampai dia sebesar ini....''

Jelas bu Ani.

''Suami ibu saja mau menerima Lina seperti darah dagingnya sendiri,lalu mengapa ibu tak mau menerima diasebagai anak ibu sendiri .....''

Ibu Ani tak menjawab di terlihat seperti tengah berpikir ,mungkin apa yang dikatakan Reno itu ada benarnya juga.

''Selama ini Lina sudah cukup sadar diri kok,dia tak pernah bepangku tangan mengharapkan belas tangan ibu, sedari kecil dia sudah mandiri,sekolah dengan uang beasisiwa dan tak pernah meminta apapun.Lalu sebenarnya dimana letak kesalah Lina....'' Reno mengatakan semua unek uneknya.

''Jika kesalahannya hanya lahir kedunia ini,bukankah itu bukan salahnya melainkan itu kesalahan ibu.....''

''Ok,baiklah begini saja. Hal apa yang membuat ibu berhenti menyakiti Lina,sebut saja saya ini lancang tapi saya sebagai suami tak pernah ingin selalu melihat istri saya menangis dan besedih disetiap kali iia begitu merasa sangat pedudli dengan ibunya....''

Ibu Ani masih tak memberi jawaban dia masih berdiri mematung tanpa ada jawaban sepatah katapun.

''Ok ibu akan berhenti mengganggu hidup kalian berdua....''

Lina yang mendengar itu tentu saja tak senang,walau bagaimana pun ibunya itu orang tuanya dan satu satunya keluarga yang ia miliki.

''Mas....'''Lina meminta Reno untuk berhenti.

''Asal,hmm rasanya Lina akan terlalu shock mendengarnya jika ibu mengatakan ini sekarang....''

''Ya baiklah,tapi satu yang harus ibu ingat aku tak pernah ikhlas memberikan semua itu kepada ibu.Karena yang aku minta hanya ibu bisa menyayangi Lina sebagai mana mestinya. Tapi jika ini yang ibu pilih baiklah,Ini no.sekertaris ku katakan saja apa yang ibu mau kepadanya dia yang akan mengurus semunya.....''

"Tapi jika suatu saat nanti ibu sadar,ibu sudah menyia-nyiakan anak sebagai Lina.Ibu boleh datang kesini kapan saja,tapi hanya disaat ibu benar-benar berubah...."

Reno menyerahkan sebuah kartu nama,milik Leo sang sahabat dan memberi ibu mertuanya kesempatan untuk datang lagi nanti.

''Ok terimakasih,jika begitu ibu pulang dulu....''

Ibu Ani terlihat senang .

''Tunggu,bukankah ibu akan menginap....''Lina menghentikan langkah sang ibu dengan berharap ibunya benar benar tak akan setega itu.

''Kamu mengerti kan yang tadi ibu bicarakn dengan suamimu itukan....''jawab ibu Ani dengan sombong dan langsung berlalu pergi meninggalkan Lina yang sudah terlihat berlinang air mata.

''Kena-pa mas melakukan ini....''

Teriak Lina protes kepada Reno.

''Ini demi kebaikan kamu sayang,mas gak mau....''

sebelum Reno menjelaskan semuanya Lina sudah terlebih dahulu berlari pergi meninggalkan Reno.

''Dengarkan mas dulu.....''Reno mengikuti sang istri yang terlihat memaksakan berjalan dengan cepat.

''Mas taukan aku gak pernah mempermasalahkan sikap ibuku...''protes Lina karena sikap Reno tadi membuat ia kini kehilangan ibunya.

''Iya,mas tau.Tapikan mau sampai kapan dia besikap seperti itu,mas hanya mau dia bersikap seperti selayaknya seperti seorang ibu.Ibu yang menyanyangi anaknya bukan membenci dan megatas namakan dosa masa lalu sebagai alasana terus menerus.....'''

Reno menahan langkah Lina yang akan menaiki tangga.

''Hey aku gak bermaksud untuk menjauhkanmu dari ibumu,tapi jika ibumu sendiri yang tak mau dekat dekat denganmu apa boleh buat....''

Lina terlihat tak mau mendengarkan apapun alasan yang keluar dari mulut suaminya dan memilih pergi begitu saja.

Chương tiếp theo