webnovel

Isi Kontak Pernikahan

"Evan..."Lina ikut melambaikan tangan begitu mengenali sosok yang memanggilnya.

Sosok pemuda tampan dengan badan yang tinggi,badannya yang terlihat bagus walaupun tertutup kaus dan jaket,wajahnya yang tampan dengan hidung yang mancung mata yang besar membuatnya tampan setara aktor.

"Hai,lagi ngapain disini bukannya kamu di Bogor."tanya Evan begitu mereka berhadapan.

"Okh aku pindah dari sebulan kemarin,aku tinggal sekitar sini sekarang."ucap Lina dengan raut muka yang bahagia karna bertemu teman lamanya.

"Reno Sanjaya suaminya Lina."tebak Evan begitu menyadari laki laki yang berada disamping Lina.

"Iya kenalin ini suami aku Reno,dan kak Reno ini Evan temanku."Lina mengenalkan mereka berdua satu sama lain.

Evan mengulurkan tangan dengan ramah yang disambut dengan uluran tangan Reno yang terlihat bingung.

"Kamu sendiri lagi ngapain disini."tanya Lina penasaran karna setau dia rumah Evan bukanlah didaerah sini.

"Lagi maen aja kesini sama temen,tapi tadi aku lihat kamu duduk dibangku sana jadi aku coba samperin deh."Evan mengatakan itu dengan ekspresi yang tak bisa ditebak oleh Reno yang terus memperhatikannya.

"Oh..Maaf nih Van kita duluan ya,udah malem juga jadi kita permisi ya."ucap Lina bohong,ya bohong sudah malam dari mana jam baru menunjukan pukul sembilan malam kok.

"Ya udah hati hati ya."Ucap Evan seraya tersenyum datar.

"Tadi itu siapa kayaknya mukanya gak asing."tanya Reno begitu mereka melangkah sudah cukup jauh dari Evan.

"Udah ntar aja aku ceritain dirumah,aku udah kebelet nih."Lina langsung menarik tangan Reno begitu ia selesai bicara.

Entah mengapa Reno tersenyum senang melihat tangannya yang digenggam erat oleh Lina.

"Huh lega.."kata Lina begitu ia keluar dari kamar mandi,dia setengah berlari dari taman menuju rumahnya sambil terus menarik Reno dengan tangannya.

"Mau kopi..."Lina menawari kopi kepada suaminya yang tengah mengambil minum didapur.

"Boleh..."Reno beranjak menuju ruang tv.

"Nih kopinya.."Lina menaruh kopi didepan Reno yang tengah duduk dikarpet menyandarkan badannya kesofa.

"Sepertinya wajah temanmu tadi tidak asing,aku pernah melihatnya dimana gitu."Reno menghentikan gerakan Lina yang akan pergi dari hadapannya.

"Ya iyalah,dia itu Evan Permana CEO dari perusahaan B sekaligus model terkenal dia jadi model untuk brand perusahaannya sendiri."Jawab Lina panjang lebar menjelaskan teman SMA nya.

"Oh pantes aku gak asing dengan wajahnya,tapi kok kamu kayaknya kenal banget sama dia."tanya Reno penasaran.

"Iya dia itu teman aku semasa SMA."Lina akhirnya mengambil duduk disamping Reno untuk melanjutkan pembicaraan.

"Emang kamu SMA dimana...?"Reno semakin penasaran.

"SMA yang sama dengan kakak"Lina meraih satu toples cemilan dimeja untuk ia makan.

"Satu SMA bareng aku,jadi kamu pernah tinggal dijakarta sebelumnya.Tapi aku gak.."ucapan Reno terpotong.

"Gak tau.Ya iyalah kakak kan hanya bergaul dengan orang setara dengan kaka.Aku juga tau kalo dari masa SMA kakak itu udah playboy dan kebetulan salah satu sahabat aku adalah mantan dari kakak."ucapan Lina sukses membuat Reno kaget.

Bagaimana tidak dia yang tidak tau apa apa tentang Lina,tapi Lina malah sebaliknya dia tau tentang dirinya bahkan dari semasa SMA.

"Haha kaget ya,Dan Evan itu adalah teman sekelasku sedangkan kakak itu kakak kelasku,aku kelas satu kakak kelas tiga."sambung Lina menceritakan masa SMA nya.

"Jadi kamu adek kelas aku dan Evan itu teman sekelas kamu.Tapi apa benar kakak kelas kamu yang playboy itu aku,bisa aja bukankan."Reno seakan tak terima dia mendapat julukan playboy dari istrinya,walaupun itu memang benar.

"Gak mungkin salah lah,kakak punya luka di pelipis dan lengan kanan kak kan."Lina memang tau luka itu,karna Lina yang jadi saksinya ketika Reno dipukuli oleh preman yang mengaku orang suruhan dari cewek korbannya Reno.

"Kok kamu tau..."Reno semakin tak percaya jika Lina tau akan luka yang tertutup ditubuhnya,luka dipelipisnya selalu ia tutupi dengan rambut dan luka dilengannya kalo sekilas mata memang tak terlihat karna meninggalkan bekas luka yang sedikit.

"Ya aku tau donk,waktu itukan aku yang bawa kakak ke rumah sakit sekaligus saksi mata dari pengeroyokan itu.Dan akupun baru tau kalo kakak itu kakak kelasku yang palyboy itu dimalam pertama kita."Lina menceritakan semua yang ia ketahui tentang suaminya dimasa lalu,dulu ia pikir ia takkan menceritakannya karna hubungan mereka yang tak seperti sekarang.

Reno benar benar merasa terkejut akan fakta yang ia tau sekarang,Lina ternyata pernah terlibat dengan kehidupannya secara langsung dimasa lalu dan ia baru tau itu sekarang,Reno pikir Lina itu hanya orang asing baginya yang ia undang kekehidupannya karna terpaksa tapi diluar dugaan ternyata Lina yang telah mengenalnya terlebih dahulu.

"Jadi kamu yang waktu itu bawa aku kerumah sakit,dan kamu yang orang yang kenal pukul oleh preman itu dibagian tangan kananmu."Reno masih ingat betul kejadian yang sangat mengerikan yang pernah terjadi semasa hidupnya,cewek korban php nya ternyata sampai berani menyuruh preman untuk mengeroyoknya karna sakit hati.

"Iya waktu itu aku orangnya."Lina juga cukup terkejut karna Reno mengingat sedikit tentang dirinya.

"Lalu sekarang apa tangannya apa tidak apa apa."Reno mencoba meraih tangan Lina untuk mengecheknya tapi Lina tolak.

"Nggak kak,nggak kenapa napa kok."Lina menolak tangan Reno halus menyingkirkan tangan sang suami yang mencoba meraih tangannya.

"Maaf aku gak tau kalo itu kamu,waktu itu aku setengah sadar saat kamu mencoba menghentikan mereka sambil terus berteriak minta tolong,dan waktu aku sadar dirumah sakit kamu sudah tak ada disana yang ada hanya ibu dan bapak."ada sedikit rasa penyesalan disana,entah penyesalan akan apa yang jelas Reno menyesalinya sekarang.

"Iya gak apa apa."Lina tersenyum manis begitu mendengat pernyataan dari sang suami.Kata terimakasih yang telat walaupun itu sangat telat untuk ia terima.

Chương tiếp theo