webnovel

labil

Daniel terdiam dalam mobilnya. kenangannya bersama Mika menarik - nari dipelupuk matanya. Dirinya bukan tidak bahagia,, dirinya juga Mika mereka bahagia. kebersamaan dirinya dengan Mirella juga Indah, dirinya juga bahagia, namun kebersamaan dirinya bersama Mika jauh lebih lama dari pada Mirella.

karena Mika juga lah dirinya bertemu dengan Mirella. "Mika....bahagialah selalu, bersamaku, atau tidak bersamaku" gumam Daniel parau. Meninggalkan Mika bukanlah keputusan yang mudah bagi dirinya. Dia sangat berat saat membuat keputusan itu. hatinya juga sangat sakit saat karena dirinyalah wanita yang Selama empat tahun terakhir dijaganya, juga dipastikan kebahagiaannya justru terluka.

Dirinya tidak peduli saat sang sahabat mengatakan Mika matre,, saat para sahabatnya mengatakan kalau Mika hanya dekat dengannya karena harta yang dimilikinya dirinya tidak keberatan akan hal itu. Selama dirinya mampu memberi apa yang Mika mau, perhiasan, tas Branded, Mobil, apapun itu. baginya Selama dirinya mampu memenuhi itu semua maka tidak masalah. seseorang yang mengatakan wanita itu matre dan lain - lain itu karena sang leleaki tidak bisa mencukupi kebutuhan sang wanita. itu prinaip yang selalu dipegang Daniel tentang Mika.

Apalagi tadi saat melihat air Mata Mika, juga bagaimana Mika memohon padanya, hatinya benar - benar sangat kesal. "bagaimana mungkin aku menjadi cowok yang sangat brengsek, sampai membuatmu menangis seperti tadi" lirih Daniel sambil memandang foto Mika di hp nya.

saat Daniel tengelam dalam kesedihan tiba - tiba hpnya menunjukkan ada pangilan dari sang sahabat. " ada apa?" kata Daniel.

ternyata sang sahabat memperlihatkan bahwa saat ini Mirella sedang jalan - jalan bersama Dani.

"dasar....bagaimana Dani begitu lancangnya mengajak istriku jalan - jalan "kesal Daniel sambil meminta sang sahabat mengirimkan alamat dimana Mirella berada saat ini.

"ibunya membuat papa selingkuh, Masa sekarang anaknya mau merebut wanita yang telah menjadi istriku" kata Daniel kesal.

dengan segera dilajukannya mobilnya menuju alamat tersebut dengan kecepatan tinggi. dirinya tahu Mirella tidak mencintainya, tapi dirinya juga tahu Mirella pasti menyayanginya.seperti halnya dirinya yang menyayangi Mirella.

sesampainya dirinya dialamat yang dikirim sahabatnya, dengan Segera dirinya menemukan sang sahabat bersama dengan kekasihnya.

" dimana istriku" kata Daniel langsung. "duduk lah dulu...kelihatannya kau terburu - buru" kata sang sahabat sambil merangkulnya. "sudahlah kamu bilang aja dimana istriku" kesal Daniel. Akhirnya sahabatnya menunjuk sebuah toko jam tangan, dan dapat Daniel lihat memang Mirella disana. "ok

makasih atas infonya, besok akan ada paket datang ke kantormu" kata Daniel sambil menepuk punggung sang sahabat dan berlalu. dengan meninggalkan sahabatnya yang mengomel padanya.

"Mira" Sapa Daniel Pura- pura kaget saat dirinya masuk ke toko tersebut. "Daniel...." kata Mirella agak kaget. melihat Mirella kaget hati Daniel Makin kesal. 'lihat saja aku akan mengabaikan kencan kalian berdua ini' katanya dalam hati. 'hadow....kenapa Daniel disini, bisa kacau semuanya' batin Mirella.

"kamu sama siapa kesini?" Tanya Daniel. "aku....aku....aku hanya mengantar Dani beli jam saja" jawab Mirella.

" untuk apa kamu mengantarnya,dia kan bisa sendiri" kata Daniel ketus. "dia...dia sudah lama tidak tinggal dikota ini" kata Mirella lagi.

"kamu....mau beli jam juga kah?" Tanya Mirella. Daniel menganguk. Mirella tersenyum dan bertanya lagi. " jam Mana yang kamu mau?" . Mendengar nada antusias dari Mirella entah mengapa hati Daniel terasa hangat. "aku hanya mau lihat - lihat dulu...edisi yang aku mau apa sudah keluar" kata Daniel. "bagaimana kalau Kita melihat sama - sama" kata Mirella lagi.

mendengar tawaran Mirella, tentu saja hatinya semakin menghangat, namun dirinya gengsi juga kalau Mirella tahu dirinya senang dengan tawaran itu. "bukankah kamu sedang menemani Dani, dimana dia?" Tanya Daniel. "oh...Dani lagi ketoilet" kata Mirella lagi. "yah....kalau kamu memaksa boleh saja" kata Daniel acuh.

Chương tiếp theo