Tanpa sepengetahuan sang istri Mario tetap membawa Mirella ke psikiater, dan Mario tahu krputusannya tidaklah salah, karena disana Mario bisa melihat sendiri bagaimana Mirella dapat lepas mencurahkan segala beban dihatinya. Dan dapat Mario lihat sang putri sudah tersenyum dengan tulus juga semakin semangat dalam menjalani kegiatannya.
sekarang Mario membawa Mirella makan diluar, dia berharap hubungannya dengan sang putri Makin membaik."Mira mau makan apa?" Tanya nya sambil membuka buku menu. " Mira ingin makan Udang saos padang aja pa" ucap Mirella sambil melihat - lihat menu lain.
saat mereka sedang menunggu pesanan mereka tiba - tiba mata Mario melihat Hal yang sangat membuatnya marah. dibelakang tempat Mirella duduk, dapat Mario lihat dengan jelas wajah sang menantu sedang makan siang dengan seorang wanita. Dan yang membuatnya tambah marah adalah mereka nampak sangat serasi, saling suap bahkan berpegangan tangan.
Mario sudah akan menghampiri dan melayangkan bogem mentahnya pada wajah rupawan sang menantu namun suara sang putri yang memanggil namanya membuatnya mengedarkan matanya kembali ke wajah sang putri. "papa, Mira ingin es cream aja untuk penutupnya, boleh kah?kenapa dari tadi papa lihatin belakang Mira, Ada apa pa?" saat sang putri hendak menoleh ditahannya . dia Tak akan sanggup melihat putrinya hancur karena perselingkuhan sang suami.
"oh iya Mira, papa lupa, papa ketemu dokter ahli syaraf yang baru datang dari Belanda kemaren, nah papa bermaksud bawa kamu kesana, gimana kalau makan es creamnya nanti lagi, sekarang Kita bergegas kesana, karena papa lupa kalau papa udah buat janji 1 jam lagi" kata Mario.
Mirella yang mendengar perkataan sang papa, hanya mengangguk setuju, karena dia juga sudah sangat ingin bisa berjalan kembali. apalagi belakangan ini pekerjaaannya juga membutuhkan tinjauan langsung darinya.
Sebelum meninggalkan lestoran, Mario memberikan nota kepada pelayan untuk diberikan kepada Daniel. Dan segera membawa Mirella pergi.
sesampainya dirumah sakit mereka masih menunggu giliran mereka. Hingga tibalah mama Mirella dipanggil, sejujurnya Mirella sangat gugup, ia tak bisa membayangkan seberapa hancurnya dirinya jika memang dirinya tak bisa berjalan lagi untuk selamanya. Mirella memandang wajah sang Ayah yang selama ini Tak pernah sesekat ini dengan dirinya.
namun setelah kecelakaan itu, ayahnya menjadi selalu Ada untuk dirinya.mereka memasiki ruangan dan melihat seorang dokter yang tampan, yang tersenyum hangat kearah mereka berdua.
Setelah beramah tamah, akhirnya Mirella diperiksa , sang Ayah nampak begitu antusias mengikuti dokter juga perawat yang memeriksa Mirella. sang ayah Tak akan melepaskan sedikitpun peluang untuk putrinya.
"bagaimana dok? " Tanya Ayah Mirella begitu mereka selesai memeriksa Mirella.
" hasilnya bagus,emang ada beberapa syaraf yang mengalami gangguan, tapi berdasarkan pemeriksaan yang tadi Kita lakukan , saudari Mirella nampaknya sudah sering ikut terapai,jadi dengan terapi dari Kita nanti , saudara Mirella akan segera bisa jalan lagi" ucap sang dokter.
(maaf ya....author tidak terlalu tahu informasi tentang syaraf2,,jadi maaf kalau salah😂😂😂)