Hari ini sangat mengejutkan. Milo telah belajar seni bela diri sejak dia masih di sekolah dasar, bela diri yang dia tekuni adalah Karate. Setelah berlatih dengan giat selama beberapa tahun, Dengan tidak mudah akhirnya Milo mendapatkan sabuk hitamnya. Ketika dia bergabung dengan tentara, dia merasa percaya diri dalam keterampilan bela dirinya.
Hampir semua prajurit Death Squad, seperti Milo sudah menekuni suatu seni bela diri sebelum mereka bergabung dengan militer. Kemudian akademi mengajar mereka berbagai jenis seni bela diri lainnya seperti; Tinju, Karate dan Kung Fu. Ketiga ini keahlian ini harus mereka ketahui. Mempelajari teknik-teknik ini akan mempersiapkan mereka untuk menyesuaikan diri dalam menghadapi lawan yang berbeda.
Berikutnya ada juga teknik yang disebut Yong Moo Doo teknik dari Korea yang merupakan kombinasi dari Judo, Taekwondo, Aikido dan lainnya. Tentunya ada juga, Pencak Silat, teknik seni bela diri nomor satu di Indonesia. Kedua teknik ini adalah yang menjadi fokus bela diri pasukan khusus Indonesia.
Terakhir ada teknik seni bela diri rahasia yang disebut teknik Merpati Putih. Teknik ini sebelumnya hanya diturunkan dalam keluarga kerajaan saja, diantara prajurit Death Squad, teknik ini hanya boleh dilatih oleh beberapa pasukan terbaik pilihan. Teknik ini mengajarkan penggunaan kekuatan tenaga dalam tubuh yang dapat mengetuk pintu tersembunyi Realm Mortal.
Milo berpikir bahwa ini adalah hari yang menarik begitu menarik. Pertaruhan, tantangan 20 tembakan bullseye yang sempurna, lalu pemecahan rekor gila untuk stress test oleh seorang pria misterius. Dan sekarang pria itu benar-benar menantang resimen Death Squad. Saat ini pria misterius itu sedang berdiri di tengah lapangan.
"Oke, kapten. Saya siap melawan lelaki itu, apa ?! Bukan saya, tetapi seluruh pasukan saya?"
Milo dapat mendengar sersan Mayhem mendapatkan perintah dari Kapten Donnie.
"Oke, para pasukan mari kita beri pelajaran pada orang ini, mari kita buat dia menyesal tela lh membuat rusuh disini"
Sersan Mayhem kemudian memanggil semua 9 anggota pasukannya, Milo termasuk diantaranya dan berjalan menuju tengah lapanagan.
Milo berpikir,
"10 lawan 1, bukankah ini terlalu berlebihan?"
Milo tahu seberapa hebat unitnya.
"Semua serang !!!"
Sersan Mayhem memerintahkan.
"WUUUHAAAAA !!!"
Ini adalah seruan pertempuran para prajurit dan semua 10 pasukan bersamaan maju menyerang.
Alex perlu menghadapi serangan ini dengan serius, orang-orang ini adalah pejuang yang terbaik dari yang terbaik. Sebagian besar dari mereka seharusnya telah mencapai Mortal Realm tahap tengah. Jika Alex sudah memiliki penghitung pengukur dari Doomsday Pillar, ia seharusnya bisa mengukur level mereka. Seoranh dengm tingakt Peak Mortal Realm memiliki level maksimum 30. Kebanyakan manusia normal dewasa rata-rata antara level 10-12. Seorang olahragawan atau seorang prajurit yang dilatih dalam aktivitas fisik rutin rata-rata berada di level 15, sementara prajurit Pasukan Maut yang melatih fisik mereka dengan ketat seharusnya berada di antara level 17-20. mereka telah mencapai tahap pertengahan Mortal Realm. Sedangkan Alex telah mencapai high stage dia seharusnya berada di level 25. Alex kira kira memiliki kecepatan, stamina, kekuatan otot tiga kali lipat dari pasukan ini. Semua prajurit Death squad ini tidak akan memiliki kesempatan dalam duel satu lawan satu melawan Alex. Tetapi jika menyerang bersamaan secara berkelompok, maka itu adalah cerita yang berbeda. 10 Mortal Realm Tahap tengah melawan 1 orang tahap tinggi.
Alex tetap tenang, dia tampak begitu berkonsentrasi, dia mengangkat kedua tangannya perlahan dan membuka telapak di satu tangan dan kepalan di tangan lainnya. Alex juga menginjak salah satu kakinya dengan gerakan memutar ke depan. Alex membuat semacam kuda kuda. Untuk seorang seniman bela diri, gerakan gerakan semacam ini cukup normal, ada ribuan bentuk seni bela diri yang berbeda.
Dua prajurit terdekat maju menyerang, satu dari belakang dan satu dari depan.
Pukulan lurus datang dari depan,
SHHHUU ...
Kecepatan Alex jauh lebih cepat. Alex dengan mudah membuat gerakan tangan melingkar sederhana dengan tangan kanannya, ia menangkis dan menarik lawan lebih dekat dengan tangannya dan ...
BAAMMM ...
Sepakan lutut dari Alex ke wajah. Pria itu terlempar kembali.
Alex merasakan tendangan dari lawan di belakangnya.
SHHHUU ...
Alex membuat gerakan memutar sederhana dengan langkahnya, tiba-tiba dia sudah berada di sisi orang di belakangnya. Tendangannya meleset.
BAAAMMMM ...
Siku menabrak prajurit dari lengan kanan Alex.
Kedua prajurit itu terlempar ke belakang beberapa meter, mereka berdua jatuh di lantai pingsan. Dua gerakan sederhana, dua lawan jatuh. Delapan pasukan lainnya terkejut.
Empat prajurit maju bersama dari empat sisi, Milo dan sersan Mayhem masih berputar-putar di sekitar Alex, menunggu celah untuk masuk.
Alex kembali ke posisinya. Membuat langkah lain menyapu langkah dengan kakinya, penonton mencoba menghubungkan teknik yang digunakan Alex, hampir penonton adalah ahli seni bela diri sehingga mereka mengetahui banyak teknik.
BAAMMMM ...
Kali ini gerakan membelokkan arah serangan yang sederhana dan pukulan langsung ke wajah seorang prajurit tepat di hidung menyebarkan darah bercucuran ke tanah, prajurit itu pun jatuh ke tanah... pingsan.
Tiga lainnya memiliki timing yang sempurna kali ini, mereka benar-benar para ahli dan mereka telah berlatih bersama berkali-kali.
Tiga arah, dua pukulan, dan tendangan.
SHUUUUU ...
Gerakan melingkar sederhana,
satu langkah ke kanan, dan kemudian meninju ...
BAAMMM ...
satu langkah kiri, dan kemudian siku ...
BAAMMM ...
Alex hanya menghindari serangan ketiga dan mendorong orang itu dari belakang, pria itu kehilangan keseimbangan dan jatuh.
Alex merasakan gerakan lain dari punggungnya, pasukan khusus ini benar-benar cepat, jika Alex tidak berkonsentrasi dia benar-benar bisa terluka..
Orang yang menyerang adalah Sersan Mayhem. Milo dan dua pasukan lainnya juga ikut maju.
Alex tidak melawan serangan Sersan Mayhem dari belakang. Sebaliknya, Alex bergegas maju kali ini tidak menggunakan gerakan melingkar tetapi langkah garis lurus. Satu gerakn langkah kedepan dan Alex berhasil keluar dari pengepungan. Dia mendekati prajurit di depan.
BAMMMMM ...
Satu lagi jatuh ...
Alex berbalik, sekarang dia menghadapi empat lawan; Sersan, Milo dan pasukan yang maju bersama dengannya dan juga pasukan yang didorong Alex. Sekarang empat lawan satu. Milo tertegun, hanya dalam waktu kurang dari 10 detik, enam anggota pasukannya, semua sudah tidak sadarkan diri di tanah.
Alex membuat langkah melingkar lagi. Ini adalah langkah gerakan yang sederhana, tetapi sekarang para penonton telah menyadari dari langkah-langkah teknik apa yang telah digunakan Alex. Ini adalah teknik bela diri langkah Bagua, bagian dari seni bela diri yang dikenal sebagai Baguazhang.
Baguazhang adalah salah satu dari tiga seni bela diri utama Tiongkok di sekolah Wudang, mengikuti prinsip 8 simbol trigram yang digunakan dalam kosmologi Tao untuk mewakili prinsip-prinsip dasar alam. Langkah bela diri ini adalah jurus pilihan terbaik untuk digunakan melawan banyak lawan, seperti saat menyerang ke tubuh lawan, kuda-kuda akan mengalir untuk menyesuaikan gerakan lawan. Mengarahkan aliran kekuatan lawan tanpa jeda.
Melihat ini, sang Bupati mengerutkan kening, sebuah unit pasukan tidak cukup untuk menghadapi Alex,sepertinya memang Alex memiliki kemampuan yg hebat. Bupati tidak puas, ia memerintahkan kapten Donnie untuk mengirim lebih banyak orang. Kapten memilih Letnan Rangga seorang etnis Tionghoa Indonesia yang ahli dalam Kung Fu. Letnan Ragga membawa tiga unit dengan total 30 prajurit untuk bergabung dalam pertempuran.
Aria melihat kakeknya memerintahkan lebih banyak tentara untuk menyerang Alex, dia merasa tidak tenang melihatnya.
Sekarang sudah 35 prajurit regu kematian melawan seorang pria paruh baya yang terlihat sanagt normal. Jika ada peninton yang tiba tiba melihat pertarunagn ini. orang itu akan berpikir bahwa ini adalah sekelompok demo pekerja yang menyerang bos mereka karena tidak membayar gaji mereka.
Pertarungan berlanjut,
Rombongan laki-laki terus bertambah menyerang Alex, tetapi Alex adalah seroang Mortal Realm tingkat tinggii, ia secara fisik dua atau tiga kali lebih kuat dan lebih cepat. Dia memiliki reaksi yang lebih baik dan stamina yang lebih baik ditambah juga dengan teknik yang sulit dipahami, tidak ada seorang pun yang berhasil menyakitinya, mereka bahkan tidak dapat menyentuhnya. Langkah kakinya sangat mengesankan, dengan hanya langkah kecil ke kiri, langkah kecil ke kanan, lalu rotasi, ia berhasil mengelak dan mengenai setiap lawan sambil juga menemukan cara untuk keluar dari pengepungan mereka.
5 orang kalah
10 orang kalah
15 orang kalah
Milo kaget sekaligus terharu dengan apa yang terjadi. Semangat kompetitifnya tiba tiba bangkit. Meskipun dia tahu bahwa level mereka berbeda, melihat gerakan yang begitu indah, dia ingin menjadi bagian dari pertarungan ini.. Milo menemukan celah, dia melompat tinggi dan melakukan tendangan karate ...
SHIUUUUU ...
Setengah meter hingga tendangan menyentuh tubuh Alex. Milo merasa senang sepertinya dia akan menjadi prajurit pertama yang bisa memukul monster ini.
Alex tiba-tiba berputar... dia menangkap kaki Milo, berputar dalam lingkaran dan membuangnya seperti seseorang yang membuang sampah...
BRAKKKK ... Milo kalah ...
Setelah mempelajari langkah Alex dengan cermat, Letnan Rangga menyadari seni yang digunakan Alex dan berkata,
"Itu bukan bela diri Baguazhang."