"Sigh sudahlah lebih baik kita hentikan saja pembicaraan tidak berguna ini!" Teriak Donnet sambil mengusap dahinya. "Karena gate yang menuju ke Mundus Magicus akan terbuka dalam waktu 1 menit!"
Donnet membalikkan tubuhnya lalu berjalan ke bagian tengah dari gate yang mulai bersinar terang, ia masih tetap teguh dengan pendiriannya yang merasa tidak mungkin kalau ada musuh selevel dengan Thousand Master bisa menyusup ke dalam gate yang pengamanannya sangat ketat.
"Ya, ampun Donnet-san benar-benar keras kepala dan sangat teguh dan pendiriannya," Kata Shirou sambil menghela nafas. "Kalau dia tidak mau percaya juga, terserah dia saja, deh. Aku sudah memberi dia peringatan, apapun yang terjadi nanti bukanlah urusanku."
"Fate Averruncus adalah musuh level S yang sangat berbahaya dengan banyaknya orang yang ada disini akan sangat sulit melawan boneka itu," Kata Rin. "Akan ada korban jiwa dengan jumlah banyak kalau dia benar-benar nekat menyerang kita di tempat ini!"
"Tenanglah Rin dia tidak akan senekat itu menyerang kita secara langsung," Kata Evangeline yang mencoba untuk menenangkan Rin. "Apa kau lupa tidak ada satu pun korban jiwa ketika ia menyerang ke rumahnya Eishun di Kyoto? Dia mungkin adalah musuh tangguh yang memiliki kekuatan setara denganku dan Nagi tapi kalau dilihat dari modus operandi yang ia lakukan di Kyoto, Fate Averruncus bukanlah seseorang mengorbankan banyak orang demi mencapai tujuannya. Makanya ia menggunakan Petrification untuk membuat semua anak buahnya Eishun di Kyoto."
"Tapi kita harus tetap berhati-hati Master," Kata Negi dengan keringat dingin yang mengalir dengan deras di wajahnya. "Karena kita tidak tahu apa yang ia lakukan di tempat ini."
"Kalian semua terlalu panik, tenanglah sedikit," Kata Shirou dengan wajah yang terlihat sangat tenang. "Aku jamin tidak akan terjadi apa-apa dengan kita semua termasuk, Akira, Ako, Makie, Yuuna dan Natsumi yang sedari tadi mengikuti kita secara diam-diam."
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
"Eeeeeeh Akira-san dan yang lain mengikuti kita secara diam-diam!" Kata Negi dengan wajah yang terlihat sangat panik. "Bagaimana ini! Bagaimana ini! Mereka berlima kan hanya manusia biasa yang tidak tahu apa-apa soal sihir! Mereka berlima akan mendapat masalah kalau begini jadinya!"
"Kau tak usah merasa kuatir Negi, mereka tidak akan kenapa-napa karena aku sudah memasukkan mereka berlima ke dalam bayanganku saat ini," Kata Shirou. "Saat ini kita sudah tidak punya waktu untuk mengirim mereka berlima kembali ke rumahnya Nekane-san jadi aku memasukkan mereka berlima ke dalam bayanganku agar mereka semua tetap aman."
"Fyuuh syukurlah kalau begitu," Kata Negi sambil mengelus dadanya karena ia merasa lega. "Aku benar-benar takut kalau akan ada hal buruk terjadi pada mereka berlima, syukurlah Shirou-Nii sudah bertindak duluan untuk membuat mereka aman."
Tepat di saat Negi selesai berkata-kata, tanah yang mereka injak mulai bersinar terang, menandakan kalau gatenya mulai aktif dan siap mengirim mereka semua ke Mundus Magicus.
"Sudah waktunya," Kata Donnet.
"Akhirnya gatenya aktif juga," Kata Setsuna.
"Sudah kutunggu dari tadi!" Kata Asuna yang terlihat sangat bersemangat.
"Aduh aku jadi merasa tegang, nih!" Kata Gu Fei.
Kau tidak perlu merasa tegang seperti itu de gozaru," Kata Kaede. "Harusnya kau sepertiku yang tetap bisa tenang dalam keadaan apapun."
"Kaede-Nee kau bicara seperti itu, tapi kakimu gemetaran tahu!" Kata Kotaro.
"Oooh tanahnya bersinar dengan amat terang!" Kata Illya dengan mata berbinar.
"Iya cahayanya hampir sama terangnya dengan cahaya yang muncul dari World Tree yang ada di Mahora," Kata Kuro.
"Saat ini kita akan dipindahkan dengan lingkaran sihir perpindahan dimensi skala besar," Kata Miyu. "Aku benar-benar merasa berdebar-debar!"
"Hei-hei Yue-chii Mundus Magicus itu seperti apa?" Tanya Konoka. "Bisa kau beritahu aku dengan menggunakan artefak milikmu itu?"
"Eh, di Net sihir di tulis walaupun negeri sihir diimajinasikan seperti tanah di negeri dongeng istana yang melayang di udara seperti yang digambarkan di buku cerita bergambar dan anime magical girl, tapi aslinya Mundus Magicus itu tiga kali lebih luas dari dunia nyata walau ada teori yang menyatakan kalau Mundus Magicus berada di ruang hampa yang ada di langit, tapi kebenaran dari teori itu masih belum bisa dibenarkan karena itu sampai sekarang asal usul dunia sihir tidak diketahui, populasi di Mundus Magicus juga ada sekitar enam ratus sampai tujuh ratus juta jiwa, dan kebanyakan penyihir yang berasal dari dunia nyata tinggal di Megalomesembria yang merupakan kota terbesar di Mundus Magicus dengan total 67 juta penduduk, " Yue menjawab pertanyaannya Konoka dengan detail tapi karena Konoka tidak terlalu menyukai informasi yang terlalu mendetail ia sama sekali tidak memperhatikan ucapannya Yue dan hanya berkata:
"Ada roh atau hantu nggak, ya? Ada peri nggak, ya? Aku benar-benar nggak sabar ingin cepat-cepat sampai ke Mundus Magicus!"
"Yue-Yue penjelasanmu yang kepanjangan nggak didengarkan oleh Konoka," Kata Nodoka.
"Aku capek-capek menjelaskan dengan detail tapi Konoka nggak mendengarkan penjelasanku!" Kata Yue dengan nada marah. "Padahal tadi dia sendiri yang memintaku untuk menjelaskan."
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Lingkaran sihir dengan ukuran besar bertumpuk di atas gate yang menuju ke Mundus Magicus, mulai menciptakan pilar cahaya besar yang melesat dari langit menuju ke pusat dari Gate. Dan akhirnya ketika pilar cahaya dan lingkaran sihir itu menghilang, tidak ada seorang pun yang tersisa di Gate itu.
Mundus Magicus Megalomesembria, di dalam
Gateport yang merupakan tempat penghubung antara dunia sihir dengan dunia nyata.
"A-apakah kita semua sudah sampai di Mundus Magicus?" Tanya Sakura sambil melihat ke sekeliling.
"Kita sudah sampai di Mundus Magicus Sakura, " Jawab Arturia. "Dan saat ini kita berada di dalam Gateport yang ada di Megalomesembria kota terbesar yang ada di Mundus Magicus."
"Untuk orang yang lahir di dunia lama, pengetahuanmu soal tempat ini banyak juga, Yukihiro Arturia," Kata Luvia yang terpana mendengar kata-kata Arturia.
"Aku sering diajak ke Megalomesembria oleh ayahku setiap liburan musim panas sewaktu aku SD untuk mempelajari bisnis di dunia sihir," Kata Arturia menjelaskan. "Karena bisnis milik keluarga Yukihiro di Mundus Magicus akan menjadi tanggung jawabku di masa depan."
"Jadi kakak lelakimu dan ketua kelas bertugas untuk mengurus bisnis di dunia nyata sedangkan tugasmu adalah mengurus bisnis di dunia sihir," Kata Rin. "Kau mendapatkan tugas yang berat rupanya Saber."
"Ayaka dan Suichiro-Anii-Uee tidak memiliki bakat untuk menggunakan sihir," Kata Arturia. "Makanya aku yang bertanggung jawab soal bisnis di Mundus Magicus soalnya hanya aku yang bisa menggunakan sihir."
"Pergi ke dunia lain menggunakan Gate memang lebih cepat dari pesawat," Kata Chisame sambil memegang kepalanya. "Tapi efek sampingnya membuat kepalaku sakit."
"Sakit kepala yang kau alami akan hilang dalam waktu beberapa menit kau tidak usah merasa panik atau kuatir," Kata Donnet sambil tersenyum. "Kalau kita berjalan keluar dari gate ini dan menaiki tangga yang menuju ke pintu keluar, kita semua bisa melihat pemandangan kota sebelum melanjutkan prosedur untuk masuk ke kota."
"Kalau begitu ayo kita pergi!" Teriak Konoka.
"Konoka-san kau tidak boleh keluar dulu, kau harus ikut denganku untuk mengurus prosedur masuk," Kata Donnet. "Karena kita menggunakan gate transfer menggunakan nama, Konoe."
"Okeee!" Kata Konoka.
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Ketika para anggota klub peneliti kebudayaan Inggris keluar dari Gateport, mereka semua melihat pemandangan Megalomesembria yang jauh lebih maju dari kota-kota yang ada di dunia nyata secara arsitektur dan teknologi. Ada banyak bangunan yang saking tingginya menembus awan dan ada banyak sekali kendaraan terbang berbentuk ikan yang melayang diantara gedung-gedung tinggi yang sebagian besar berbentuk tabung.
"Megalomesembria memang pantas untuk disebut sebagai kota terbesar di dunia sihir," Kata Shirou. "Ukuran gedung-gedung yang ada disini besar-besar."
"Secara arsitektur kota ini memang ratusan tahun lebih maju dari kota paling modern di Bumi sekalipun," Kata Rin. "Tapi daripada kota yang ada di dunia fantasi, kota ini lebih mirip kota yang ada di film science fiction."
"Kau benar Tohsaka," Kata Chisame. "Kota di dunia sihir ini sama sekali tidak mengesankan untukku."
"Selera kalian berdua memang aneh, deh," Kata Sakura. "Kurasa pemandangan ini masih cukup mengagumkan, kok."
"Biarkan saja mereka berdua Sakura," Kata Arturia sambil tersenyum. "Setiap orang boleh memiliki pendapat yang berbeda bukan."
Sementara itu Negi yang baru pertama kali tiba di Mundus Magicus merasakan gairah dan kesenangan yang luar biasa di dalam hatinya, karena akhirnya dia bisa mencari petunjuk mengenai keberadaan ayahnya.
"Syukurlah kita bisa tiba di Megalomesembria dengan selamat," Kata Negi bernafas lega. "Aku sudah takut kalau-kalau kita akan mendapat masalah di saat kita melakukan transfer!"
"Ucapanmu tidak salah Negi Springfield putra dari Thousand Master, karena saat ini juga kau akan mendapatkan masalah yang kau inginkan!"
Di saat yang bersamaan dengan munculnya suara yang tidak dikenal itu, dada kanan Negi tiba-tiba tertusuk tombak batu yang langsung membuat dada kanannya berlubang dan mengalami pendarahan yang amat parah.
Dan di saat yang sama pula Anya yang berdiri di sebelah Negi menjadi panik dan berteriak keras:
"Negiiiiiiii!"
End of Book 20 of Negima.