Sepatu hak tinggi yang dikenakannya membuat kakinya tampak lebih jenjang.
Rambutnya lembut dibalik telinganya, keanggunan dan kecantikannya membuat orang yang melihatnya kagum.
Benar, Lin Xin'er sangat cantik memesona, kalau tidak bagaimana dia bisa menarik perhatian Dongfang Yu.
Tapi, kenapa dia disini?
Hua Xiaotang teringat, dia sekarang adalah sekretaris utama Dongfang Yu. Datang menjemput bosnya bukanlah hal yang aneh.
Tidak heran Dongfang Yu bisa menyukainya, wanita ini rajin dan pandai bekerja.
Dibandingkan dengannya yang arogan dan semaunya sendiri, Hai Xiaotang sungguh terlihat sangat berdosa.
Jadi di kehidupan ini dia memutuskan untuk tidak mempedulikan Lin Xin'er. Melihatnya saja membuat Hai Xiaotang merasa tidak nyaman.
Hei, melihat mereka berdua membuatnya merasa tidak nyaman.
Saat mereka mulai bersama nanti, dia akan membuka sebotol sampanye untuk merayakannya.
Waktu Hai Xiaotang sedang melihat Lin Xin'er, Lin Xin'er juga sedang melihatnya.
Dia agak terkejut. Dongfang Yu menangkap ekspresinya lalu menoleh ke arah pandangannya, dan pria itu pun juga melihat Hai Xiaotang.
Pria itu memicingkan matanya sedikit, tidak tahu apa yang mau dilakukan istrinya.
Saat itu Hai Xiaotang ingat apa tujuannya, dia cepat-cepat berjalan kesana dan memberikan tas yang berisi dokumen padanya, "Ini untukmu, kamu pasti mau lihat. Setelah selesai beri aku kabar."
Sebenarnya dia ingin langsung bilang bahwa isi tas itu adalah surat perjanjian cerai.
Tetapi perceraian mereka tidak boleh diumumkan, hanya mereka berdua yang boleh tahu.
"Apa ini?" Dongfang Yu bertanya dingin.
"Kamu lihat juga tahu, cuma kamu sendiri yang boleh lihat." Setelah memberikan tas berisi dokumen itu Hai Xiaotang berbalik pergi.
Setelah berjalan beberapa langkah, Hai Xiaotang menoleh lalu kembali mendesak, "Jangan lupa lihat, dan cepat beri aku jawaban!"
Dongfang Yu menaikkan alisnya sedikit, tidak mengerti apa sebenarnya mau istrinya. Tetapi dia tidak bertanya apa-apa, langsung naik ke mobil.
Lin Xin'er mengangguk dan mengikutinya.
Pintu mobil tertutup dan segera melaju.
Hai Xiaotang melihat mobil sudah berjalan jauh, ia lalu menguap dan kembali ke rumah untuk melanjutkan tidurnya.
Dongfang Yu di dalam mobil meletakkan tas dokumen itu ke pinggir, lalu mendengar laporan kerja dari Lin Xin'er.
Setibanya di kantor, dia turun dari mobil lalu melihat sekilas tas dokumen yang diberikan oleh Hai Xiaotang. Setelah ragu-ragu sejenak, dia membawanya.
Begitu tiba di kantornya, dia sangat sibuk sampai tidak ada waktu untuk melihat isi dokumen tersebut.
Dongfang Yu belakangan memang sangat sibuk sehingga dia tidak terlalu memerhatikan urusan dengan Hai Xiaotang.
Tas berisi dokumen itu akhirnya terlupakan olehnya…
…..
Sebaliknya Hai Xiaotang seharian menunggu di rumah, namun tidak ada jawaban dari suaminya.
Jangan-jangan dia masih tidak setuju untuk bercerai?
Tetapi di surat perjanjian cerai itu dia menulis dengan jelas, dia bersumpah tidak akan membocorkannya.
Sekali saja dia tidak menaatinya, maka dia akan memberikan ganti rugi sebesar seratus juta yuan. (Sekitar 200 miliar rupiah)
Dia tidak punya uang sebanyak seratus juta, Klan Hua pun juga tidak ada uang sebanyak itu, karena itu dia pasti tidak berani melanggar sumpahnya.
Kalau sudah seperti ini, suaminya pasti mau bercerai dengan tenang, kan?
Kenapa dia tidak memberi jawaban?
Senja hari, Dongfang Yu pulang. Hai Xiaotang sudah makan malam dan memang tidak berencana menunggunya.
Intinya dia jarang makan di rumah, juga jarang pulang.
Begitu Dongfang Yu memasuki ruang tamu, Mama Zhang menyambutnya, mengambil jasnya yang baru dilepas. "Tuan, anda sudah makan malam?"
"Belum."
"Akan segera saya siapkan."
Hai Xiaotang mendengar suara mobil, cepat-cepat keluar dari kamar. Dia baru saja akan turun ketika melihat Dongfang Yu sedang berjalan menaiki tangga ke atas.