Pukul dua siang.
Aslan mengetuk-ngetukkan jarinya di atas meja ruang rapat. Berulang kali ia menatap jam yang ada di dinding ruangan tersebut. Begitu pintu ruang rapat terbuka, ia langsung berdiri dan menatap seorang pria paruh baya yang masuk ke dalam ruang rapat. Aslan mengangguk kikuk melihat pria paruh baya itu.
Pria paruh baya itu balas mengangguk pelan sembari berjalan menghampiri Aslan. Ia kemudian menjabat tangan Aslan sambil menepuk lengannya. "Bagaimana Jakarta? Sudah lama, ya, kamu tidak pulang kemari?"
"Masih seperti yang saya ingat," jawab Aslan singkat. "Seumur hidup gue ngga pernah ninggalin Jakarta," batin Aslan sembari tersenyum pada pria paruh baya di hadapannya.
Pria paruh baya itu kemudian mempersilahkan Aslan untuk kembali duduk. Aslan kembali duduk di tempat duduknya. Leon membungkuk dan berbisik di telinga Aslan. "Hati-hati, dia suka basa-basi buat usaha jodohin gue sama Karina. Jangan sampe lu kepancing."
Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com