Pagi hari...
aku bangun dan di sambut oleh mata hari yang cerah dan gadis jepang setengah Amerika.
"pagi ryuu~"
"pagi..."
berdiri dari ranjang, aku langsung berjalan ke kamar mandi.
"um kamu mau kemana?" aku menghentikan langkahku dan menoleh ke belakang.
"ngikutin ryuu" dengan wajah yang polos dia bilang.
"aku mau ke kamar mandi loh?"
"ya terus?"
"dan aku akan telanjang untuk mandi?"
"jadi?"
"... tolong tunggu di luar sampai aku selesai ok?" apa dia sepolos itu sampai tidak tau hal yang begituan?!
"kenapa...?"
"pokoknya lakuin aja. mengerti?"
"aku tidak mengerti sama sekali tapi baiklah."
//\\
setelah selesai membersihkan tubuh, aku memakai seragam.
aku tidak melihat gadis itu di kamar. kemungkinan dia ada di ruang tengah.
oh aku hampir lupa, aku bahkan tidak tau namanya...
gadis tersebut sedang sibuk melihat ke buku tebal di tangannya sampai-sampai dia tidak menyadari keberadaanku.
"hey." saat aku panggil dia masih melihat ke bukunya.
karena aku tidak ingin mengganggu nya saat dia sedang serius mungkin dia sedang membaca sesuatu yang serius.
akupun pergi ke dapur untuk memasak sarapan.
follower di akun sosial media ku bertambah pesat dalam waktu dua hari ini dan terus masih bertambah.
dan sepertinya ada yang tidak sabar dengan karyaku dan menawari kontrak kerja resmi, meskipun baru beberapa chapter.
aku memerintahkan AI untuk tidak menjawabnya terlebih dahulu.
untuk saat ini aku belum terlalu sibuk, jadi aku tidak akan membuat tubuh untuk AI.
"Ryuu~"
"iya? ada apa?"
"apa aku boleh ikut ke sekolah yang kamu ceritakan itu?"
"...baiklah tapi jangan berbicara padaku saat pelajaran dimulai mengerti?" aku merasa kasian pada gadis ini. karena selama hidupnya selama jutaan tahun, tidak ada yang bisa melihatnya. dan dia selalu sendiri sampai saat ini sebelum bertemu denganku.
dia bilang tubuhku spesial karena bisa melihatku. bahkan God of Creation pun tidak bisa melihatnya (DxD)
menuangkan segelas susu dan kopi hitam untukku lalu membawanya ke meja makan.
mematikan kompor, aku mengambil piring dan menaruh telur dan sosis goreng yang telah aku masak.
menaruh semuanya di meja, akupun duduk.
dengan tidak sabar, gadis tersebut meminum susunya sampai habis.
"gulp gulp gulp fuaaah..."
"hey pelan-pelan..." aku membuat sapu tangan dengan sihir lalu membersihkan mulutnya.
"un! makasih ryuu~" diapun menyantap sarapan yang sudah aku siapkan.
"nom nom nom"
"oh iya. aku masih tidak tau namamu."
"un? nama?" dia berhenti makan sejenak dan berpikir.
"aku ga punya nama dan ga tau..." dia melanjutkan lagi makannya.
ah...
"kalo begitu. aku akan memberimu nama bagaimana? aku tidak ingin memanggilmu kamu terus-terusan"
"Beneran?!"
"yup... kalo begitu... hmm" nama yang cocok untuk gadis ini... pertama kali bertemu dengan gadis ini di malam hari... dibawah sinar rembulan...
"bagaimana dengan Ren?"
"Ren?"
"Ren artinya Cahaya Rembulan. karena kita bertemu di malam hari di saat ada bulan bersinar, dan pakaianmu yang berwarna hitam seperti malam. bagaimana?"
"UN! mulai saat ini namaku adalah Ren!"
"mohon bantuannya ya Ren"
"un!"
kamipun sarapan dengan mood yang harmonis.