webnovel

Chapter 9.3 - Hagun Academy 3

Pertarungan ulang antara Ban melawan Ikki dan Stella akhirnya dilaksanakan secara resmi tiga hari kemudian. Tubuh Ikki dan Stella tampak memiliki banyak luka di mana-mana ketika keduanya memasuki arena, dan akibatnya semua orang di arena menjadi bingung karena mereka berdua sudah luka-luka tepat sebelum dimulainya pertarungan. Tapi dengan entengnya keduanya hanya menjawab luka di tubuh mereka adalah bukti dari latihan yang mereka lakukan untuk mengalahkan Ban.

Ban menguap sambil memasukkan kedua tangannya ke dalam saku celana ketika ia melihat Ikki dan Stella ia bisa merasakan kalau keduanya sudah bertambah kuat, tapi tidak sampai ke level yang bisa menjadi ancaman untuknya. Mereka berdua masih memiliki perbedaan pengalaman dan kekuatan yang bagaikan langit dan bumi dengan Ban. Menang adalah sesuatu yang mustahil untuk mereka berdua walau dibantu plot armor sekalipun.

*

Ikki mengeluarkan Intetsu dan Stella mengeluarkan Laevettin, keduanya berlari dan melesat dengan cepat ke arah Ban. Ikki melakukan tebasan ke depan sebagai serangan dengan menggunakan Intetsu dan Stella melakukan tusukan yang tepat ke arah jantung sebagai serangan dengan menggunakan Laevettin. Tapi sayangnya sebelum serangan dari mereka berdua bisa sampai dan mengenai Ban tiba-tiba saja gerakan kaki dari mereka berdua terhenti tanpa sebab sehingga mereka berdua tidak bisa maju lebih lagi tempat kaki mereka membeku.

"Ensui, Ice hell," Di depan Ban ada sebuah pedang dengan mata pedang yang terbuat dari es murni tertancap di atas lantai arena. Dan pedang es yang bernama Ensui itu mengeluarkan hawa dingin yang membekukan arena dengan kecepatan yang melampaui kecepatan suara. Sampai-sampai Ikki dan Stella tidak menyadari kalau kaki mereka berdua sudah membeku. "Kalian berdua memang sudah bertambah kuat, tapi tidak cukup kuat untuk bisa mengalahkanku!"

x

Ucapannya Ban membuat Stella dan Ikki marah besar, Stella lalu mengeluarkan hawa panas dari tubuhnya sehingga es yang membekukan kakinya dan kaki Ikki meleleh membuat mereka berdua bisa bergerak dengan leluasa sekali lagi. Stella mengumpulkan Mana yang begitu besar di ujung pedangnya, sehingga Laevettin menjadi sangat panas. Stella lalu menancapkan pedangnya ke arenaa membuat arena yang sebelumnya dipenuhi es kembali normal karena panas dari Laevettin yang Stella tusukkan ke lantai arena membuat es yang menutupi arena mencair.

Merasa sudah bisa bergerak dengan bebas, sekali lagi Ikki berlari ke arah Ban tapi kali ini ia melakukan serangan dengan cara yang berbeda, ia melompat ke atas dan menebaskan pedangnya ke arah Ban. Stella membungkus tubuhnya dengan energi api dari Laevettin lalu mencoba melakukan serangan dari jarak jauh dengan menembakkan bola api dalam jumlah banyak kepada Ban menggunakan pedangnya. Karena ia tahu betapa berbahayanya Ban di pertarungan jarak dekat.

*

Tapi serangan dari Ikki dan Stella sama sekali tidak membuat Ban merasa gentar ataupun takut, ia malah menguap lebar ketika serangan itu akan mengenainya malah ia sama sekali tidak mencoba untuk menghindar seakan berkata kalau serangannya Ikki dan Stella tidak cukup kuat untuk bisa melukainya. Begitu serangan itu tepat mengenai Ban tubuh Ban tiba-tiba berubah menjadi air yang tumpah menjadi genangan di arena pertarungan.

Ikki dan Stella menjadi panik, karena selain serangan yang mereka berdua lakukan gagal. Mereka tidak dapat merasakan keberadaannya Ban yang lenyap menjadi genangan air di arena. Di saat keduanya sedang panik tiba-tiba saja di pemandangan di hadapan mereka pecah berkeping-keping seperti kaca yang jatuh ke tanah dan mendadak mereka berdua sudah ada di luar arena dengan pengumuman dari wasit yang mengatakan kalau Ikki dan Stella sudah kalah. Dan Ban cuma nyengir sambil berkata:

"Just One minutes! Apa kalian berdua suka dengan ilusi yang membuat kalian berdua kalah?"

Chương tiếp theo