webnovel

Sunset Chawan Mushi

"" Ini !?!?!?!? """ Erina, Arato, maupun Souma, terkejut dengan masakan milik Akira.

Tidak, mereka lebih terkejut dengan tampilannya, mereka belum pernah melihat penyajian indah semacam ini.

Erina pulih terlebih dahulu daripada Souma dan Arato, ia lalu kembali ke sikap sombongnya dan berdehem.

" Uhum, mari kita lupakan itu, Apa ini, ini tidak kelihatan seperti makanan, apa kau serius ingin menyajikan ini, kuakui penampilannya memang luar biasa, tapi apa rasanya seperti itu ? " Ucap Erina dengan nada sombongnya, sepertinya ia masih kesal dengan Souma tadi.

" Agungkanlah, Sunset Chawan Mushi milikku. " Ucap Akira yang kesombongannya bahkan lebih lebih daripada Erina.

Ini adalah kepribadian Akira saat ia memasuki mode konsentrasi abnormalnya, Akira itu seperti memiliki dua kepribadian, yang satu adalah Akira ramah dengan senyum lembut dan perilaku yang humble, namun jika ia sudah mengenakan bando hitamnya, Akira menjadi Sombong tak tertahankan yang sangat bangga dengan dirinya sendiri, namun dengan Mode ini, Kemampuan masak Akira ditingkatkan 5 x lipat, menjadi level yang sangat tinggi dan tak terkira.

Mendengar nama dari hidangan Akira, Mereka bertiga terkejut.

" Sunset - " Ucap Souma.

" Chawan - " Ucap Arato.

" Mushi ?!?!?!? " Ucap Erina.

Setelah itu, tiba-tiba senyum muncul diwajah Akira, namun itu bukan senyum sombongnya, tapi senyum lembut dan polos, Akira telah kembali ke kepribadiannya yang biasa.

" E-eto, jika kalian berkenan silahkan cicipi, aku membuat 3 porsi. " Ucap Akira dengan senyum sambil menggaruk belakang kepalanya, ia lalu menaruh 2 porsi yang lain untuk Arato dan Souma.

Melihat perubahan sikap 180 derajat dari Akira. Erina, Arato dan Souma kaget, mereka sama-sama berpikir.

' Kemana sikap sombongnya tadi !!! ' Pikir mereka bertiga.

Erina lalu mengambil sendok, dan mencoba untuk mengambil bagian dari maknannya.

Namun entah kenapa ia merasa sayang sekali jika memakan hidangan ini begitu saja.

Erina lalu kembali melihat ke Akira yang bukannya memperhatikan penjurian, malah dengan cuek hanya membereskan peralatannya.

Erina tahu ini, sikap acuh ini, Orang ini sangat percaya diri dengan masakannya.

' Jika kau sepercaya diri itu, maka aku akan mencicipinya. ' Ucap Erina lalu ia mengambil bagian dari yang terlihat berwarna krem seperti pasir dan sedikit bagian oranye nya.

Ia meraup satu sendok, Arato dan Souma masih ingin memerhatikan reaksi Erina terhadap masakan indah yang disajikan oleh Akira.

Saat Erina membuka mulutnya dan memasukan sesuap dari Chawanmushinya kesalam mulutnya, ia hanya bisa berkata satu hal.

" Eh ? " Pikir Erina saat dirinya memasuki sebuah Pantai, ia sedang duduk dipasir pantai dan melihat sunset yang sangat indah, sampai ia tidak bisa berkata kata.

Lalu setelah beberapa saat, ia sadar dan kembali kedunia nyata dengan wajah kaget dan mata lebar, mengejutkan Arato dan Souma.

Tanpa memperdulikan lingkungannya, ia terus menyuap Sunset Chawanmushi buatan Akira kedalam mulutnya menggunakan sendok tanpa henti.

Souma dan Arato yang melihat itu, juga mengambil sendok dan mencicipi Makanan Akira.

Saat masakan itu masuk kedalam mulut mereka, pakaian mereka berubah seketika menjadi bikini untuk arato dan celana untuk Yukihira, hanya ada satu dipikiran mereka.

"" EKSOTIS ! ""

Setelah itu mereka memakan Chawanmushi Akira dengan lahap, tanpa jeda, mereka tidak mau menyia nyiakan masakan seperti ini, sebuah mahakarya yang dikerjakan oleh sang ahli.

Setelah menghabiskan Chawanmushi Akira, mereka bertiga masih melamun dan menyaksikan piring mereka. Mereka memiliki pikiran masing-masing.

Erina berpikir dengan rona merah dipipinya.

' Sebuah hidangan yang luar biasa, aku sama sekali tidak mengerti bagaimana ia membuat ini, lidahku, sesuatu yang tidak dapat dijangkau sepenuhnya oleh lidah dewaku, apa yang membuat hidangannya seperti ini. '

Arato juga sedang memikirkan masakan dari Akira dengan seksama.

' Cara penyajiannya sangat mencerminkan bagaimana rasa dari hidangannya, betapa hidangan yang mengerikan. ' Pikir Arato.

Sedangkan itu, Souma mengepalkan tangannya, dan berpikir.

' Koki sehebat ini di generasiku, apa aku selama ini hanya terjebak didalam dunia kecilku ya, Hyoujou Akira, aku pasti akan melampauimu. '

Akira yang melihat keseluruhan hidangannya telah habis, bertanya kepada Erina.

" Bagaimana, Hidanganku enak bukan, sebenarnya aku tidak mau menyajikan hidangan terbaiku yang nomor 3 disini sekarang, menurutku itu tidak cukup layak untuk dici- " Sebelum Akira menyelesaikan perkataanya, Erina berkata dengan nada kesal dan matanya gelap.

" Kau bilang aku tidak layak untuk mencicipi hidanganmu ? Jangan membuatku tertawa, kau hanyalah seorang siswa, heh Ayo pergi Arato, kedua orang itu telah gagal. " Ucap Erina dengan nada kesal, lalu ia pergi dengan tergesa gesa dari ruangan, dan diikuti oleh Arato.

Akira yang batu dapat mencerna itu beberapa saat kemudian, membuat wajah kaget...

" EH !?!?!?!?!?!? "

____________

Saat ini disebuah tempat ditenpat berumput, duduk dua orang, yang satu adalah pemuda berambut oranye kekuningan, dia adalah Akira, sedangkan yang satunya lagi adalah pemuda berambut merah itu adalah Souma.

Mereka berdua saat ini terlihat sangat depresi, Terutama Akira, dia tidak menyangka mahakaryanya akan gagal.

" Na, Souma, kita gagal kan ? " Tanya Akira dengan nada putus asa.

" Um, kita gagal, sepertinya. " Jawab Souma yang sama depresinya.

________________________

Sedangkan itu, Erina seperto sedang menelpon seseorang.

" Bilang kepada kakekku, kepala sekolah ini, tidak ada yang lulus dari ujian ini, itu saja. "

Setelah itu Erina duduk dan masih memikirkan hidangan Akira.

" Cih, kau kira kau pantas sombong berada didepanku, Hyoujou Akira, masakannya- Agggggh aku tidak mau mengakuinya. "

Setelah itu, sepanjang hari Erina terus memikirkan masakan dari Akira.

Chương tiếp theo