webnovel

BAB 44

dimana ini? mengapa sangat gelap? seseorang tolong siapa saja!

Entah sejak kapan Azra berada di suatu tempat yang sangat gelap, dia tak mampu melihat ke arah mana dia akan berjalan. Dengan kedua tangannya yang terulur kedepan berusaha untuk menggapai sesuatu, namun tak ada apa-apa di sekitarnya. Perasaannya saat ini bercampur aduk antara takut dan khawatir.

entah beberapa lama dia berada dalam kegelapan yang menyiksa itu, saat dia mulai menjadi frustasi dengan keadaan yang hampir membuatnya gila, sebuah titik cahaya kecil terlihat dari atas. Matanya tak teralihkan sedikit pun dari titik cahaya itu, semakin lama cahayanya semakin membesar dan mendekat ke arahnya. Seketika ruangan itu menjadi depenuhi dengan cahaya dan menenggelamkan kegelapan didalamnya.

seorang perempuan berambut panjang yang terurai sampai di ujung kakinya, tidak bahkan melewati ujung kakinya terlihat dari arah setitik cahaya yang muncul itu. Semula Azra tidak dapat melihat dengan jelas wajah peremuan itu, namun semakin lama semakin jelas wajah perempuan itu.

DEG!!!

"ka..kamu..!" Azra mundur selangkah saat melihat wajah perempuan itu dengan jelas, dia hampir terjatuh karena rasa keterkejutan yang dia rasakan, seolah palu besar telah menghantam kepalanya dengan sangat keras.

perempuan itu kini berdiri tepat di hadapannya, angin yang berhembus menerbangkan rambutnya yang terurai panjang seolah menari dengan indahnya. Pakaiannya terbuat dari kain sutra yang indah berwarna biru senada dengan warna rambut dan matanya.

"Siapa kamu?" mendengar pertanyaan Azra perempuan itu hanya tersenyum.

i..itu.. bagaimana bisa sama persis? pikir Azra dalam benaknya. Senyuman perempuan itu terlihat sangat menenangkan dan memberikan rasa tentram bagi siapa saja yang melihatnya.

"Azra apa kau ingin tau siapa sebenarnya aku ini?" ucap perempuan itu sambil mempertahankan senyumannya yang indah.

Azra hanya mampu menjawab dengan sebuah anggukan, sekarang untuk berbicarapun sangat sulit buatnya.

"Aku adalah kamu, dan kamu adalah aku!"

DEG!!!

sepertinya jantung Azra seakan ingin melompat keluar karena terkejut.

"Ba..bagaiman bisa?"

"Apakah kamu tidak memperhatikan dengan jelas wajahku ini?"

perempuan itu memang memiliki postur wajah yang sama dengan Azra namun dia merupakan versi dewasa dari Azra. Meskipun tinggi, warna rambut dan matanya berbeda diluar dari itu semua sangat mirip.

"Ini tidak mungkin, aku pasti sedang bermimpi!"

"Azra dengarkan baik-baik apa yang akan ku katakan padamu sekarang!"

"Kamu adalah reinkarnasi dari Dewi Azura sang penguasa kerajaan langit, karena suatu hal yang terjadi dimasa lalu menyebabkan kamu terlahir kembali di bumi. Dan pada usia 17 tahun kamu akan mulai mendapatkan kekuatanmu yang sejati, setelah itu ingatan masa lalumu akan berangsur-angsur kembali padamu. Maka bersiaplah setiap ingatan yang kembali padamu akan memberikan rasa sakit, dan orang yang dapat melindungimu pada saat itu hanyalah Kaisar Muchen yang terlebih dahulu terlahir di bumi, maka dari itu kamu harus selalu berada di dekatnya."

"Kaisar Muchen?"

"Iya, ingatlah akan hal itu, untung saja kamu telah bersamanya maka kita tidak perlu mengkhawatirkan ketika kamu mulai mendapatkan ingatanmu kembali!"

"Tapi aku tak mengenal siapa Kaisar Muchen!"

"Dia adalah orang yang telah bersama mu dan melindungimu setiap kali kamu dalam bahaya!"

"Dan satu lagi! saat proses kebangkitan kekuatanmu sedang berlangsung, kamu tidak boleh membiarkan siapa pun mendekatimu selain Muchen, karena seseorang telah mengincar kekuatan itu. Dan jika orang itu berhasil menyerap kekuatanmu, maka kehancuran akan terjadi pada negeri langit!"

"Apa yang harus aku lakukan jika kekuatan itu telah sepenuhnya bangkit?"

"Kamu akan mengetahuinya sendiri jika seluruh ingatanmu kembali!"

perempuan itu mulai terbang menjauh dari Azra dan sebelum dia menghilang sepenuhnya, dia berucap pada Azra.

"Dan ingatlah jangan biarkan kewaspadaanmu menurun hanya karena kamu bersama dengan orang-orang yang kau percayai!"

sosok perempuan itu menghilang bersamaan dengan gema suara yang telah dia tinggalkan. Sesaat kemudian cahaya putih di sekitar Azra semakin lama semakin menyilaukan membuat dia menutup matanya secara spontan.

saat Azra membuka matanya ternyata dia berada di dalam kamar kosnya, yang tadi itu apa? apakah itu bukan mimpi biasa? lalu siapa sebenarnya yang dimaksud dengan kaisar Muchen ini, aku tak mengenal nama itu. Saat terbangun kepala Azra dipenuhi dengan bebagai pertanyaan yang sangat membingungkan.

*

Saat ini Afnan di landa rasa bingung, dia tidak tau ingin memberikan apa untuk dijadikan sebagai hadiah pada Azra. Besok adalah hari ulang tahun Azra maka dari itu dia berusaha mencari hadiah yang tepat. Tapi sejak kemarin dia memikirkannya namun hasilnya nihil, untuk hal seperti ini dia tak tau harus bagaimana, ini adalah pertama kali baginya memberikan sebuah hadiah pada seorang gadis. Memikirkan hal itu membuat wajahnya memerah.

Lalu tiba-tiba dia kepikiran suatu hal yang penting, bukankah Rhyan adalah teman sekelas Azra? dan sepertinya dia sering berinteraksi dengan Azra, lebih baik aku bertanya saja pada Rhyan untuk hal ini. pikir Afnan dan segera mengeluarkan ponselnya dari dalam saku.

Drrttt...drrrttt...drttt...

ponsel Rhyan berbunyi, saat dia melihat siapa yang memanggil, Rhyan merasa dalam suasana hati yang tidak baik. Sedari kemarin dia menunggu jawaban dari Azra sampai-sampai ponselnya di bawah kemanapun dia pergi bahkan pada saat dia berada di dalam kamar mandi ataupun di dalam toilet, karena takut jika Azra menghubunginya dia tak dapat mengangkatnya. Rhyan hanya mengabaikan panggilan itu.

"Ck..buat apa dia menghubungiku, mungkin sedang ingin menanyakan tentang Angel? bermimpi saja sana!" Rhyan benar-benar memiliki radar yang sangat kuat jika itu mengenai Azra.

saat menyadari telponnya tak di angkat, Afnan mencoba sekali lagi, dan lagi-lagi tak ada jawaban. Tapi Afnan tak berputus asa dia menekan tombol hubungi untuk menelpon sekali lagi.

Drrrtt...drrrttt.drrrt..

lagi-lagi ponsel Rhyan berbunyi, dan wajahnya terlihat semakin jengkel.

"Arrggghht.. mengganggu saja bagaimana jika Angel menghubungiku dan nggak bisa tembus karena kamu terus menelponku!" ucap Rhyan jengkel dan segera menekan tombol sibuk.

tut..tut..tut..

alis Afnan berkerut saat mengetahui telponnya telah ditolak. Ada apa dengan anak ini, apa otaknya sedang bermasalah sekarang? pikir afnan, dan memilih untuk mengirimkan sebuah pesan pada Rhyan.

sebuah pesan telah masuk ke dalam ponselnya, Rhyan segera membuka pesan itu. Seketika matanya membulat sempurna saat membaca pesannya.

Afnan: "aku ingin memberitahu mu sesuatu yang penting mengenai Azra, sekarang aku sedang dirumah dan kamu harus berada di depanku dalam waktu 15 menit, jika tidak kamu akan menyesal."

Afnan :"Rahasia pribadi Azra yang tak terduga!"

Afnan mengirimkan pesan kedua sebagai tambahan untuk meyakinkan Rhyan datang menghampirinya dan waktu singkat yang diberikannya sebagai balasan telah menghiraukan panggilan Afnan beberapa kali. Rhyan tidak mungkin tiba dalam waktu 15 menit karena jarak antara rumahnya dan rumah Afnan tidak terhitung dekat. Jika Rhyan tiba paling cepat dalam waktu 25 menit.

Chương tiếp theo