webnovel

Pengakuan

Sebuah notifikasi di hp ku masuk. Ternyata ibu Rania masih menghubungi aku. Aku harus jujur menjawab wa tersebut dengan pertanyaan, apakah aku sudah menikah. Aku harus jujur dan menjawab apa adanya , bahwa aku sudah menikah. Kemudian aku pun menyatakan bahwa aku bahagia dalam pernikahan ku ini.

Semoga kejujuran ku tersebut tidak memberikan luka pada ibu Rania. Semoga dia ikhlas melepas aku dan sebaliknya , aku pun ikhlas melepas dia untuk selamanya.

Satu bulan ket, wa pun datang lagi dan ternyata ibu Rania hertanya, apakah aku sudah memiliki anak. Aku hanya bisa jujur dan berterus terang bahwa aku sudah memiliki anak. Inilah langkah terbaik pada hubungan kami yang harus kandas karena aku terlalu egois. Aku meninggalkan ibu Rania justru disaat dia sedang sayang-sayangnya denganku. Aku terpesona dengan kecantikan Dewi di depanku yaitu pacarku. Maka aku tidak ingin melewatkan malam-malam yang indah bersama nya. Walaupun kondisi sedang ada wabah virus Corona, maka aku tetap melangsungkan pernikahan. Nafsuku sudah tidak bisa terbendung lagi.Sedangkan pada saat itu aku sudah melepas kan ibu Rania. Aku terlalu bangga dengan ketampanan diriku.

Chương tiếp theo