Claudy mengenakan jaket Bayu, terasa hangat dan wangi , entah kenapa hatinya terasa mengambang, sampai - sampai dia tidak tau apa yang harus dibicaran. Dalam perjalanan ini, Bayu lebih memberanikan diri untuk berbicara.
"kamu tidak takut padaku Bu Dokter? "
"Takut kenapa? apa kamu makan orang? " balas Claudy.
"Bagai mana jika aku menculikmu? " Kata Bayu sambil tertawa.
Claudy juga tertawa dan menjawab. "Meski aku nggak kenal kamu, aku yakin, kamu pria baik-baik, jika tidak, pasti Pak Karman tidak akan membiarkanku bersamamu kan? " katanya dengan polos.
Bayu tersenyum sambil menggelengkan kepala. Gadis ini terlalu polos, begitu mudahnya percaya dengan seseorang yang baru dikenalnya. Bagaimana jika dia bukan pria baik-baik, begitu banyak kesempatan untuk melakukan niat jahat di sekitar sini, ditambah lagi suasana sepi dan gelap.
"Kenapa kau diam? jangan berfikir aku gadis yang terlalu mudah percaya dengan seseorang. Pekerjaanku menuntut hal ini, jika tidak, pasienku akan terlantar" jawabnya tegas.
"Betul juga" pikir Bayu, dia tidak menyadari hal ini sebelumnya.
" Maafkan aku" katanya singkat.
"Maaf? "tanya Claudy.
"Karna aku tadinya memang berfikir seperti itu, setelah mendengar alasanmu aku paham. tapi kau harus berhati hati, tidak semua orang itu baik."Kata Kades muda itu.
"Baik pak guru... " Jawab gadis itu seperti murid yang menjawab pertanyaan gurunya.
Mendengar itu Bayu tertawa lepas.
"Waaah.. ternyata kau juga bisa tertawa ya! " Goda Claudy.
Tampa terasa mereka sudah sampai di rumah Claudy. Mbok Yem dan Inah sudah berdiri laksana satpam di depan pintu. Melihat nona mudanya sudah pulang, mereka tampak lega, dan kembali kedalam rumah, melihat itu, Bayu tersenyum, dan berkata..
" Sepertinya hari ini semua orang pengertian ya.! "
"Hah? " tanya Claudy yang tidak paham maksud perkataan Bayu.
"Tidak apa-apa, Aku pulang dulu" Sambungnya lagi.
Jaketmu kucuci dulu, nanti ku kembalikan.
"Tidak apa-apa , nggak usah di cuci. " Jawabnya singkat. sambil menerima jaketnya dari Claudy.
Sesampai dirumah, dia tidak langsung meletakkan jaket yang dipakai Claudy, tapi tampa sadar dia memeluk jaket itu sambil tidur, bibirnya tersenyum tampa henti, sampai sampai... dia tidak sadar kedua orang tuanya memperhatikannya dari luar kamar karna ia bahkan lupa menutup pintu kamarnya.
Ditempat lain, hal yang serupa juga terjadi. Nona muda ini sepertinya juga sedang berbunga-bunga. Tapi kemudian dia mengeleng gelengkan kepalanya sambil menepuk kedua pipinya sambil berkata " Apa yang sedang kupikirkan"...